Talk

495 107 15
                                    

Setelah mendengar kabar dari Irene Jennie tentu sangat gusar, ia tidak tau harus berbicara apa pada orang tuanya, bagaimana jika salah satu dari gadis park terkena dampak nya?

Jennie hanya melamun dimeja makan tak berniat untuk menyentuh makanan nya sama sekali.

" Jennie yahh, makan lah sayang, kenapa melamun? " Tegur Eugene membuat jennie sadar.

" Eomma , boleh aku tanya sesuatu? " Eugene pun mengangguk memperbolehkan.

" Apa kalian dapat tawaran kerja sama dari so ji sub ? " Eugene mendadak tegang sembari menatap wajah Tae-young yang sama terkejut nya, sedangkan 3 gadis park lainnya hanya menyimak karena tidak mengerti.

" Say____ "

" Dari mana kau tau? " Tanya Tae-young memotong ucapan Eugene.

" Jadi itu benar? Apa tindakan yang akan kalian lakukan? " Tanya jennie lagi yang terlihat gusar.

" Kau tenang saja, kami sudah memikirkan nya " Jennie pun hanya mengangguk.

"Apa yang sedang terjadi? " Tanya Jisoo yang bingung kemana arah bicara keluarga nya.

" Masalah perusahaan sayang " jawab Eugene yang masih membuat jisoo bingung, namun gadis itu hanya mengangguk tidak ingin ambil pusing.

" Aku keatas duluan " ucap Lisa meninggalkan meja makan.

Jennie hanya terdiam melihat adik bungsunya, makanan yang Lisa makan hanya berkurang sedikit tapi kenapa dia menyelesaikan makan malamnya dengan cepat.

" Aku juga ingin keatas duluan, jisoonie tolong temani Rose ya malam ini, aku sangat lelah " Jisoo hanya mengangguk mengiyakan, dan jennie langsung berlari keatas menuju kamar nya.

Sesampai dilantai atas, Jennie masih bisa melihat Lisa yang baru saja ingin masuk kedalam kamarnya, namun dengan cepat Jennie mencegah.

" Tunggu " Jennie menahan pintu kamar Lisa yang hampir tertutup.

" Wae? Ada perlu ? " Bukannya menjawab, Jennie malah menarik lengan Lisa untuk masuk kedalam kamar gadis itu, Lisa hanya melongo tidak mengerti.

" Wae? " Tanya nya lagi sembari menatap sang kakak yang agak lebih pendek.

" Kau dengarkan apa yang aku bicarakan dibawah tadi? "

" Nde "

" Kau tau so ji-sub? Pengusaha kosmetik terbesar dikorea? "

" Ya aku tau " jawab Lisa yang nampak tak tertarik dengan obrolan Jennie.

" Dia adalah bandar narkoba, dia ingin perusahaan eomma appa menyumbangkan dana ke perusahaan nya, jika mereka tidak menyetujui yang akan jadi imbas nya kita, kita berdua " jelas Jennie yang nampak membuat Lisa bingung.

" Kenapa kita? Apa hubungannya? "

" Pabo, ya karena kita anak appa dan eomma lah " kesal gadis mandu itu dengan memutar matanya malas.

" Ohhh, jadi apa ? " Tanya Lisa lagi yang tidak menampakkan kecemasan.

Sekarang Jennie malah gugup, dia bingung bagaimana menyampaikan kegelisahan nya kepada Lisa, bagaimana cara jennie untuk memberi tahu Lisa jika harus hati-hati dan waspada.

" Aku hanya tidak ingin Rose ikut terlibat! " Lagi-lagi Jennie mengucapkan hal yang berbeda dari isi hatinya, entah kenapa dia tidak pernah bisa mengutarakan apa yang ia rasa pada Lisa.

" Kuharap kau benar-benar menjaga Rose dengan baik saat disekolah, jika ada sesuatu jangan pernah libatkan Rose " lanjut Jennie, yang membuat hati Lisa merasa kecewa.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang