Setelah pertengkaran hebat tadi, ketiga putri park itu tidak melihat keberadaan Lisa, ada rasa penasaran namun mereka cukup gengsi untuk menanyakan kepada Tae-young.
Sudah waktunya makan malam, seperti biasa bibi Ahn akan menyiapkan semuanya dimeja, namun saat bibi Ahn meletakan secangkir susu coklat di meja makan Lisa, Tae-young langsung mengehentikan nya.
" Letakan itu di dekat Rose, Lisa tidak akan ikut makan malam " suara dingin itu semakin membuat mereka penasaran, sebenarnya kemana anak itu.
" Kemana Lisa? " Pertanyaan Jisoo sungguh sangat mewakili perasaan Jennie dan Rose, gadis blonde itu bukan gengsi untuk menanyakan sang adik, dia hanya takut jika Tae-young akan marah.
" Dia pergi dari rumah, biarkan saja anak nakal itu tidak usah dicari, dia harus sadar jika dirinya salah, bukan membangkang " mendengar penjelasan Tae-young mereka tersontak kaget , tidak biasanya Lisa pergi dari mansion , sekesal kesal lisa dia tidak akan pernah pergi .
Bahkan bibi Ahn pun merasa heran, dirumah itu yang mengenal baik lisa hanya bibi Ahn, dia tentu tau bagaimana kepribadian Lisa.
" Kau yakin appa dia pergi ? "
" Eonni ada apa dengan mu, benar kata appa, biarkan anak itu merenungi kesalahan nya " ujar Jennie tak suka melihat Jisoo yang terlihat tidak percaya.
Putri sulung Park itu tentu paham dengan mimik wajah seseorang yang sedang berbohong, bahkan gerak gerik Tae-young dari tadi sudah membuat Jisoo paham jika ayah nya sedang berbohong.
..............
" Rose ya, sekarang waktunya tidur, ayo tutup ponsel nya " bujuk jisoo yang mulai mengantuk, sedangkan Jennie, gadis itu sudah pergi ke alam mimpi.
Seperti biasa, mereka berdua akan menemani rose tidur, dan akan kembali ke kamar masing-masing jika adiknya sudah terlelap.
Terkadang Lisa juga akan menemani Rose jika salah satu dari mereka tidak bisa.
" Eonni, bukan kah lisa juga membutuhkan kalian ? " Jisoo mendadak gugup mendengar pertanyaan Rose, gadis itu memang bertingkah seperti anak kecil, namun jiwa nya sebagai kakak kembar lisa tidak bisa dibohongi, Rose akan selalu khawatir pada Lisa jika ada kejadian seperti ini.
" Kau lebih membutuhkan kami chaeng "
" Bagaimana kehidupan Lisa selama 17 tahun tanpa kita ? Apa dia baik-baik saja ? " Lagi-lagi jisoo dibuat bungkam, 17 tahun bukan lah waktu yang sebentar untuk menahan semua ini .
" Kita saudara, tapi terasa asing " lanjut Rose menatap dua bingkai besar dikamar nya, yang menampakkan foto mereka berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Fanfiction# " Jika ada yang lebih indah dari bunga mawar, mungkin itu senyum bungsu park " ~ Park Chaeyoung " Jangan berbohong hanya karena kau ingin menjaga perasaan ku " ~ Park Lisa # " Dia hidup, tapi perasaan nya sudah mati " ~ Park Jisoo " Kau tau eonni...