26.

26 0 0
                                    

"Jadi gini mah, temen ais yang ais bilang tadi siang sama mamah yang ngajak ais ta'aruf itu ingin mempercepat ketemuan sama mama sama papa jadi besok sore? Mama bisa? " Jelas Aisyah.

"Bisa sayang, yaudah kamu telfon papahmu untuk sampai disini besok! " Ucap Naila.

"Baik mahh, kalo gitu Ais ke kamar dulu ya mahh" Pamit Aisyah. Yang dibalas anggukan oleh Naila.

Aisyah pun mulai berjalan meninggalkan ruang tengah, sampai di tengah tengah tangga Aisyah dikejutkan dengan suara Zera yang setengah berbisik. Entah sejak kapan kini Zera sudah berada disampingnya Aisyah tidak mengetahui.

"Ciee yang mau dikhitbah" Ucap Zera meledek.

"Berisik lo! " Balas Aisyah  dengan muka datar untuk menutupi rasa malunya namun ia juga tidak bisa menutupi semburat merah dipipinya hingga membuat Zera semakin gencar menggodanya.

"Gausah ketus ketus seng, itu pipi kamu merah" Ucap Zera. Refleks Aisyah langsung menutup pipinya menggunakan tangannya lalu berjalan cepat meninggalkan Zera yang tertawa karena berhasil menggoda Aisyah.

Sampai dikamarnya Aisyah merebahkan dirinya diatas ranjang miliknya. Ia membuka ponselnya lalu mencari nomor ayahnya, setelah menemukan nomornya ia tanpa segan langsung menelfon ayahnya itu. Tak lama panggilan pun terjawab.

"Assalamualaikum pahh" Salam Aisyah.

"Waalaikumussalam, ada apa nak? Tumben kamu menelfon papa? Apaada masalah? "

"Tidak ada pahh, gimana kabar papa? "

"Papa baik sayang, kamu sendiri gimana kabarnya? "

"Aku juga baik pah"

"Syukurlah"

"Ohh iya pah, papah bisa datang kesini hari esok? "

"Bisa sayang, apasih yang papah ga bisa buat kamu? "

"Rujuk sama mamah, papah ga bisa kan? "

"Maaf  sayang"

"Haha, iya gapapa pahh, Ais bercanda kok tadi"

"Yaudah kalo gitu ais tutup dulu telfonnya ya pah, papah jaga kesehatan jangan telat makan"

"Siap anak papah"

"Haha papah bisa aja sihh"

"Hahaha Bisa dongg"

"Yaudah pah Aisyah tutup ya? Assalamualaikum"

"Iya sayang, waalaikumussalam"

TUTTT.

Aisyah meletakkan kembali ponselnya diatas ranjang, ia bingung ingin melakukan apa sekarang. Ia melirik arloji yang ada diatas nakasnya, jam sudah menunjukan 17.30 menandakan bahwa sebentar lagi akan masuk waktu maghrib. Aisyah segera mengambil wudhu dan siap siap untuk melaksanakan sholat maghrib.

Aisyah memakai mukenanya lalu menggelar sajadanya. Sebelum adazan berkumandang, Aisyah duduk terlebih dahulu sambil memegang tasbih dan mulai berdzikir.

10 menit menunggu, suara adzan sudah terdengar ditelinganya. Ia memejakan matanya menghentikan dzikirnya dan fokus mendengarkan adzan.

Setelah adzan selesai Aisyah melaksanakan sholat sunah terlebih dahulu. Lalu dilanjut dengan sholat maghrib. Selesai sholat maghrib, Aisyah seperti biasa mengulang hafalan qur'annya supaya tidak hilang, tak cuma menghafal, ia juga memaknai artinya.

Lama membaca al qur'an dan mengulang bacaan tanpa melihat al qur'an juga memahami artinya, kini adzan sudah kembali terdengar. Ia menyudahi kegiatan dengan al qur'annya lalu fokus mendengar suara adzan. Hingga adzan selesai, dan iqomah terdengar Aisyah kembali melakukan sholat isya.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang