27.

17 0 0
                                    

Aisyah duduk disofa dan mengambil kembali gitarnya. Ia mulai memetikkan kembali jarinya pada gitarnya.

Aisyah memejamkan matanya menikmati alunan gitar yang dimainkannya. Mulutnya pun mulai menyanyikan lagu sesuai dengan intonasi gitarnya.

"Di hidup ini
Telah kusinggahi banyak cinta
Namun tak pernah aku temui cinta
Sekuat aku menginginkan dia
Hal hebat kurasakan
Kini dicintai seseorang
Yang ku pun mencintai
Itu sempurna
Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya
Dalam diamku
Kupanjatkan selalu doa untuknya
Jodoh bukan soal sempurna
Namun yang mampu tangguh tuk bertahan
Dan berjuang
Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya"

"Hoo"

"Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya ho
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya
Hatinya takkan siakan dia
Takkan siakan dia"

"Takkan siakan dia"

Selesai dengan lagunya. Aisyah tetap menutup matanya enggan untuk membuka.

Selang beberapa menit, Aisyah membuka matanya perlahan. Ia memperhatikan langit malam yang begitu indah dengan cahaya bintang dan bulan sebagai penghiasnya.

Ia mengambil ponselnya, membuka aplikasi bernama instagram lalu membuka bagian cerita.

Ia memotret langit itu lalu membuat story dinstagramnya dengan emoticon love berwarna putih.

Setelah itu ia menutup kembali ponselnya dan meletakkanya kembali di meja. Ia menaruh kembali gitar dipojok balkon, lalu membawa masuk laptop juga ponselnya.

Aisyah menaruh laptopnya di meja belajar dikamarnya, lalu ia berjalan arah balkon untuk menutup pintu lalu berjalan ke ranjang. Ia menidurkan dirinya diatas ranjang sambil memeinkan ponselnya, membuka aplikasi tiktok sebagai hiburan hingga ia lelah.

Ia menaruh ponselnya dinakas, lalu ia melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Selesai wudhu ia duduk ditepi ranjang lalu membaca do'a, setelah itu ia mulai merebahkan dirinya dan memejamkan matanya.
.
.
.
.

Esok harinya setelah sholat subuh, Aisyah keluar dari kamarnya menuju dapur. Ia melihat bu Sulastri tengah memasak untuk sarapan.

"Pagi buu" Sapa Aisyah.

"Ehh, pagi neng" Jawab Bu Sulastri.

"Mamah belum turun bu? "

"Belum neng"

"Yaudah, nanti siang masaknya agak banyakan ya bu soalnya papah mau dateng, trus jangan lupa buat manisan soalnya nanti sore ada tamu"

"Siap neng"

Aisyah membuka kulkas lalu mengambil air dingin, setelah itu ia mengambil gelas dan menuangkan air ke dalam gelas, lalu membawanya ke meja makan dan duduk disalah satu kursi. Ia menimum air dingin itu hingga habis.

"PAGI SENGG" Ucap Zera yang baru turun dari kamarnya.

"Masih pagi ga usah triak triak nanti mamah keganggu" Peringat Aisyah.

"Iya iya maap" Jawab Zera.

"Buu, dingin nih boleh minta tolong ga? " Tanya Zera kepada Bu Sulastri

"Boleh neng, mau minta tolong apa? " Jawab Bu Sulastri.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang