Chapter 6: Murder Attempt

169 13 2
                                    

Aku menatap Chloe yang sedang tersenyum manis tanpa perasaan bersalah sama sekali. Hei hei hei! Kau akan ku interogasi jadi sadarlah sedikit!

"Jadi–"

"Aku minta maaf Rimuru-San! Aku pergi tanpa sepengetahuan mu!"

Eh? Tiba-tiba raut wajah Chloe berubah menjadi ingin menangis. Ugh, kalau begini aku jadi tidak bisa memarahinya.

"Kalau begitu, bagaimana caranya kau pergi ke dunia itu?"

Lupakan soal memarahinya. Hal ini lebih penting daripada memarahinya karena dia sudah menyadari kesalahannya.

"Eto... Agak sulit untuk menjelaskannya."

"Rumit?"

Apa maksudnya?

"Bisa dibilang secara tidak sengaja aku terlempar ke dunia itu."

Terlempar ya? Tapi, bagaimana cara dia kembali?

"Ada semacam Timer yang bisa dilihat hanya olehku. Bisa dibilang keberadaan ku di sana terbatas makanya aku bisa kembali ke sini."

Timer? Ini membingungkan. Tapi sepertinya aku tahu siapa pelakunya–

<< Aku ketahuan ya? >>

Ciel sedikit terkikik.

Sudah kuduga. Ciel yang melakukan hal itu. Apa yang sebenarnya kau lakukan Ciel?

<< Bisa dibilang aku merasakan keberadaan Parallel tuan Rimuru dan langsung menganalisis kemungkinan. Sederhananya aku menemukan titik lokasi keberadaan itu dan mengirim Chloe sebagai Subjek percobaan. >>

Oi oi oi. Kau bilang subjek percobaan?

<< Tenang saja tuan. Keamanan itu percobaan itu sudah terjamin. >>

Walaupun begitu tetap saja itu–

Lupakan. Kalau kau sudah mendapatkan lokasinya itu berarti kita sudah bisa pergi ke sana?

<< Tepat sekali. Tapi kau hanya bisa membawa 2 orang untuk ke dunia itu. >>

Hanya? Kau memang membuatku pusing. Sudahlah. Lagipula siapa yang harus aku bawa?

<< Saya menyarankan individu Chloe Aubert dan Diablo untuk anda bawa. >>

Diablo? Bukankah itu masalah?

<< Saya tahu. Tapi dia akan berguna dalam pengumpulan informasi. >>

Begitu.

"Baiklah Chloe. Karena kau sudah pernah ke dunia itu–"

Chloe menatapku sambil memasang wajah memelas.

Ugh. Kenapa kau memasang wajah itu di saat ini?!

"K-Kau harus ikut denganku untuk menjadi pemandu."

Wajah Chloe seketika menjadi cerah mendengarnya.

"Dengan senang Hati, Rimuru-San!" Teriaknya senang.

Hei, kau sepertinya tidak mempedulikan kesalahan mu ya? Sudahlah. Sekarang, aku harus meminta Diablo untuk ikut yang pastinya tidak akan ada penolakan darinya.

***

Kupikir semua itu hanyalah mimpi. Saat aku mengingat kejadian itu... Rasanya aku mengingat sesuatu.

Rimuru Tempest.

Dia menyebut itu dua kali. Dan untuk yang kedua, dia memanggil ku dengan nama itu.

Namaku memang Rimuru. Tapi, tidak ada Tempest dalam namaku melainkan Crescia. Mengapa dia memanggil ku dengan Nama Tempest?

Rimuru Reincarnated again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang