BAB 03- hari pertama jadi istri

14 4 0
                                    

matahari yang sangat terik sehingga tidurnya Stella pun terganggu dan membuat nya terbangun dari tidurnya dia terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya lalu mengumpulkan nyawanya kembali terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatannya pagi ini.

Setelah nyawanya terkumpul Stella bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket. Dan dia akan berendam sebentar di 'bathtub' tidak lupa menggosok-gosok seluruh badannya menggunakan sabun agar kulitnya jauh lebih wangi dan segar.

Ritual mandinya pun telah selesai, saat Stella menuju 'walk in closet' tiba-tiba.

BUGH!

"Aww" lirihnya

Stella mendongak ke atas dia meneguk saliva nya dengan kasar 'glekk' tanpa berkedip sedikitpun saat melihatnya.

"kenapa lihat-lihat? Tampan? Baru nyadar kalau saya tampan?" Sahutnya Kenzo

Stella tersadar dari lamunannya dia pun mengerjap-ngerjapkan matanya dan berdehem.

"Apaan sih PD banget" ucap Stella

Kenzo menelan ludah nya kasar saat melirik Stella dari atas sampai bawah 'ughh gila indah banget pemandangan pagi ini' batin Kenzo

Stella langsung sadar ternyata dirinya hanya menggunakan handuk yang hanya dililitkan saja, dia melirik Kenzo saat dirinya di tatap seperti dari atas sampai bawah. tiba-tiba

"AAAAAAAAA!!" teriak Stella

tanpa sadar kini handuk yang dililitkan nya melorot.

Stella melirik ke bawah lalu ke atas
"AAAAAAAA!!"

Stella langsung mengambil handuknya kembali dan melilitkannya asal-asalan lalu dia berlari terbirit-birit menuju 'walk in closet'.

"Aduh malu banget guee!! Huaaa mamihh Stella malu!! Stella gak berani ketemu sama diaa!! Huaaa mamih dia ngintip, dia..dia tadi liat semuanya!! Sekarang gue udah gak perawan lagi hikss hikss" cicit Stella

Beda hal nya dengan kenzo, dia mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan, dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya dia meneguk saliva nya berkali-kali secara kasar 'shit!' batinnya Kenzo.

"Gilaa tu cewe gilaa! mana mulus banget kaya bidadari turun dari kayangan akhh shit!" Gerutunya Kenzo.

Lamunan Kenzo buyar seketika saat mendengar seseorang membuka pintu.

Stella melirik Kenzo sejenak dan dia berdehem, lalu pergi dari hadapannya tanpa menyapanya terlebih dahulu.

Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya "ih apaan sih lo! kenapa mikirin yang enggak-enggak!" Ucap Kenzo.

Kenzo pun langsung mengikuti kemana sang istri pergi. Dia melihat istrinya sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan makanan.

Kenzo menarik kursi yang tepat berada di tengah-tengah, dia langsung mendaratkan bokongnya ke kursi dan menunggu makanannya tersaji. Sebelum makanannya tersaji dia fokus menatap istrinya yang menurutnya sangat lincah saat sedang menyiapkan makanan.

Makananpun telah selesai dan tersusun rapi di atas meja makan.

"Selamat makan" cicit Stella

Kenzo melirik istrinya "selamat makan" sahut Stella

Saat suapan pertama masuk kerongga mulut Kenzo "emm lumayan" puji Kenzo dengan mengangguk-anggukan kepalanya "emm lumayan" puji Kenzo

Stella mendongak "kej-" ucap Stella yang terputus

"Kalau lagi makan diam! Jangan bicara! Setelah selesai makan bisa bicara lagi! Faham?" Sahut Kenzo

Stella menjawabnya hanya dengan anggukan kepala.

Mereka pun fokus pada sarapannya, dan tidak ada yang berbicara sedikitpun. Setelah selesai dengan sarapannya Kenzo bangun dari duduknya dan mengambil tas kerja nya lalu saat dia hendak pergi, tiba-tiba.

"Kak tunggu dulu" ucap Stella

"Ada apa? mau kartu 'blackcard?' " sahut Kenzo

"Gak! Bukan!"

Kenzo mengernyit heran "trus apa?" Tanya Kenzo

Stella bangun dari duduknya dan menghampiri suaminya "sini" ucap Stella dengan menyodorkan tangannya

"Apa? Mau minta uang saku?" Sahut Kenzo

"Ihh bukann!!" Ucap Stella sambil menarik tangan suaminya.

Cup

Kenzo seketika diam dan tiba-tiba degup jantungnya seperti mau meledak, dia menyipitkan matanya dan menatap istrinya. Yang kini wajahnya mungkin sudah berubah menjadi merah padam seperti kepiting rebus. 'martabat saya sebagai seorang pria sepertinya akan segera runtuh' Batin Kenzo

Cup

Cup

Stella tiba-tiba mengecup dahi dan bibirnya. Dan membuat jantung kenzo semakin memompa keras, seperti ingin meledak kapan saja.

"Kenapa bengong?" Tanya Stella dengan wajah polosnya

Kenzo berdehem lalu mengalihkan pandangannya"gpp yaudah saya pamit ke kantor dulu" sahut Kenzo.

Stella tersenyum manis "iya hati' ya. di jalannya, jangan ngebut' pulangnya jangan malem" tutur Stella

Kenzo yang mendengarnya mengernyit heran sama istrinya yang tiba-tiba sikapnya berubah menjadi manis "YA"

Saat hendak pergi tiba-tiba "KAK"

Kenzo menghela nafas gusar "APA LAGI?" tanya Kenzo dengan nada tinggi

"Stella cuma mau bilang, kalau stella nanti kuliahnya agak siangan dan mungkin pulangnya kesorean" sahut Stella

Kenzo mendengkus "mau sore malem subuh pun saya gak peduli" ucap Kenzo

"Yaudah"

Kenzo pun langsung masuk ke dalam mobil. Dan menuju ke kantornya.

◕ᴥ◕___________◕ᴥ⁠◕

Next gak nihh??

HALLO TEMAN-TEMAN!!!
Panggil aouthor : kiaaaraa ya!

Tolong berikan ulasan yang positif yaa teman-teman⚠️
Banyak' kin komentar yaa!!
Jangan lupa vote ceritanya, biar aouthor lebih semangat lagi update nya❤️
Aouthor bikin cerita ini murni berfikir sendiri dan hasil karya sendiri YA!!
Mungkin banyak juga kata-kata yang Tidak menyambung, dan sedikit tidak berkelas.
Kalian juga pasti bisa bedakan cerita yang lebih berkelas dan mana yang tidak!!
Thank you and happy reading guyss❤️

BAD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang