BAB 01- Pernikahan

15 6 0
                                    


◕ᴥ◕___________◕ᴥ⁠◕

"Bagaimana para saksi?? Saaahhh??!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana para saksi?? Saaahhh??!"

"Saaaaaahhhhhhhh!!!"

Seisi gedung riuh tepuk tangan, dan kini kedua keluarga berseru antuasias. Dan sangat bahagia karna sekarang anak mereka telah menjadi pasangan suami istri walaupun usianya hanya berselisih beberapa tahun.

Berbeda dengan pria berjas hitam, wajahnya menunjukkan bahwa dia tampak terlihat tidak bahagia dengan pernikahan ini wajahnya sedari tadi terlihat sangat dingin aurannya pun terlihat menakutkan orang-orang yang melihatnya pun bergidik ngeri. bahkan wanita-wanita cantik pun takut saat melihatnya. Wajahnya memang tampan dan siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona dengan ketampanannya dia mempunyai bibir tipis yang seksi dan memiliki sorot mata yang tajam hidung mancung rahangnya yang tegas sungguh ciptaan Tuhan yang sangat sempurna.

Pria berjas hitam yang sejak tadi memasang tampang dingin kusut kaku tanpa seulas senyuman sedikitpun beranjak dari tempatnya namun seketika lengannya ditarik oleh sang ayah." 'Eric Raditya Madhava'


"Mau kemana kamu? Istri kamu belum cium tangan kamu kenzo" kata Eric  dengan tatapan tajam

Mendengkus sebal Kenzo menyodorkan tangan tanpa melirik wajah istrinya sedikitpun.

Gadis itu mencium tangan pria yang beberapa menit lalu sudah sah menjadi suaminya.

"Cium dong istrinya kenzo" sahut 'Abian Nathaniel Oliver' ayah mertuanya.

"Hah?" Sahur pria itu tampak kaget "ti-d"

Cup

Kenzo spontan terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo spontan terdiam. Bagaimana tidak mematung saat Stella  tiba-tiba mengecup bibirnya.

Kenzo berdehem lalu mengusap kasar bekas ciuman Stella di bibirnya.

Maria menepuk pundak anak laki-lakinya gemas "tertekan banget gitu mukannya kaya dipaksa nikah aja." 'Maria shanum amala' ibu dari 'Kenzo Calvin Valentino'

Kenzo mendengkus "emang iya"

Eric merangkul pundak Abian senang "akhirnya kita bisa nikahin mereka juga gak sia-sia orang tua kita temenan dari dulu dan sekarang kita sudah resmi menjadi keluarga!!" sahut Eric dengan antusias.

Abian tersenyum bahagia melihatnya, tidak terasa yang dulunya selalu nangis saat jatuh dan merengek minta di gendong justru sekarang putrinya sudah sah menjadi seorang istri apalagi suaminya pilihan sang nenek tercinta (ibunya). tidak terasa air mata Abian tiba-tiba menetes saat membayangkan kenakalan putrinya, dan tingkah lucunya manjannya kalau dibandingkan dengan kakak-kakaknya dia yang paling nakal dan manja. Mungkin Karna kakak-kakaknya laki-laki jadi tidak manja berbeda dengan gadis tapi senakal-nakalnya putrinya orang tua akan selalu menyayangi nya sampai kapanpun.

Abian menoleh dan tersenyum "putrinya papih sekarang sudah sah menjadi seorang istri, papih sangat senang" sahut abian.

Eric mengangguk dan menepuk pundak sahabatnya "hmm..benar. Dan lebih senangnya lagi yang jadi menantuku sekarang adalah anak dari sahabatku dari kecil." jawab Eric

Abian tersenyum bahagia melihat putrinya "Stella nya papih sekarang sudah dewasa ya jadi sekarang jangan nakal lagi ya sayang Karna stella sudah menjadi seorang istri dan Stella juga harus berbakti kepada suami Stella oke sayang?" Tutur Abian.

Stella memeluk sang ayah "oke pih, papih tenang aja Stella akan jadi istri yang baik dan patuh untuk kak ken dan Stella juga gak akan ngerepotin kak ken." sahut Stella

Abian melerai pelukannya lalu mengangguk mengerti dan menepuk-nepuk pundak putrinya "bagus! Stella nya papih emang pintar dan jangan lupa juga segera berikan kami cucu yang banyak dan lucu-lucu" tutur Abian.

wajah Kenzo dan Stella langsung merah padam seperti kepiting rebus saat mendengar celotehan ayah nya dan ayah mertuanya.

"Ih papih apaan sih" sahut Stella

Abian terkekeh geli "becanda sayang gak usah terburu-buru bikin anaknya luangkan waktu untuk berpacaran dulu dan saling mengenal satu sama lain baru punya anak, tapi kalau mau buru-buru juga it's okay" sahut abian.

Stella menyenggol lengan sang ayah dia malu sekali kepada suaminya sepertinya mulut sang ayah makin lama makin gabenerr 'astagfirullah' batinnya.

Abian menoleh kepada menantunya "Kenzo, papih minta tolong sama kamu jagain stella baik' ya. jangan sakitin Stella nya papih! kalau misalnya kamu udah bosen sama putrinya papih Kenzo harus balikinnya secara baik-baik." ucap Abian.

Kenzo berdehem "b-aik oo-m ee-h pih maksudnya" jawab kenzo

Eric merangkul pundak putranya "bagus boy! ingat jangan sampe kamu buat putri papah lecet dan menangis dan kalau sampai papah melihat itu semua papah gak akan segan-segan potong burung kamu untuk kedua kalinya." sahut Eric dengan tatapan tajam

Semua orang tertawa terbahak-bahak saat mendengar peringatan konyol dari papahnya Kenzo.

Kenzo spontan menutup harta Karunnya, dan berdehem.

"Tenang boy, bukan sekarang tapi suatu saat nanti kalau kamu nyakitin putri papah papah tidak akan segan-segan memotong burung kamu camkan itu." tutur Eric dengan tatapan tajam.

Semua orang tertawa terbahak-bahak. tapi tidak dengan Stella dia langsung memalingkan wajahnya dan sekarang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Sudah ayo kami antar kalian ke apartemen kalian" sahut 'Anna Erianthe Emily', ibu dari Stella

◕ᴥ◕___________◕ᴥ⁠◕

Happy reading.

BAD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang