🪷𝐂𝐡𝐚𝐩 𝟐

505 61 8
                                    

✧*。٩~💐 🚪🔪~و✧*。
_________________🌹__________________

✧*。٩~💐 🚪🔪~و✧*。_________________🌹__________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 𝙆𝙚𝙚𝙨𝙤𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 ]

"Kenapa aku harus merawat mereka sih....aku belum pernah menjaga anak sebelumnya..." Ucap babu- babysitter si tiga kembar, yaitu buk Miyako-san. Ia berbaring di lantai dengan pasrah dan kesal. Ia pun tertidur dengan memperlihatkan pahanya.

𝘼𝙦𝙪𝙖 𝙥𝙤𝙫 :

____
// 𝙇𝙞𝙫𝙚 \\
_______

" 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝, 𝘽-𝙆𝙤𝙢𝙖𝙘𝙝𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞!!"

" 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝,  𝘽-𝙆𝙤𝙢𝙖𝙘𝙝𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"𝘈𝘪..."

"𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖, 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝘼𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞! 𝘼𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙜𝙥𝙥? 𝙆𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙧 𝙠𝙖𝙣??" Tanya sangsang pengacara kepada Ai dan dibalas dengan senyuman yang manis

"𝙔𝙖𝙥! 𝘼𝙠𝙪 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙧 𝙠𝙤𝙠!"

"𝘖𝘩 𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬" Ucap Aqua dalam hatinya/batinnya

"𝙊𝙝 𝙮𝙖! 𝘽𝙚𝙧𝙗𝙞𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣𝙖𝙣. 𝙏𝙖𝙙𝙞, 𝙗𝙖𝙮𝙞 𝙠𝙪...." Ucap Ai yang hampir keceplosan

"𝘽𝙖𝙮𝙞𝙢𝙪???..."

<----««𝘿𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙡𝙖𝙞𝙣»»---->

"Ih... Apa-apa harus mandiri aku, untung aku tidurnya di ranjangnya Ai, bukan ranjang bayi" Gumam [NAME] yang berbaring di kasurnya Ai, dengan raut wajah yang muram.

"Aku penasaran bagaimana dengan tubuhku dikehidupan yang dulu?...masa gara-gara cilok doang..." Gumamnya dengan raut wajah yang datar, dan pada akhirnya [NAME] ia memilih untuk beranjak dari ranjang dan pergi ke dapur untuk mengambil susu.

𝐃𝐢 𝐝𝐚𝐩𝐮𝐫

Saat [NAME] sedang membuka kulkas untuk mengambil susu, matanya melirik kearah pisau yang terdapat di meja. Dirinya langsung teringat kejadian dimana Ai akan dibunuh, [NAME] pun terdiam dengan dirinya yang melihat pisau itu terus menerus dan menghela nafas.

"Jika Ai benar-benar mati, drama baru dimulai...ugh- aku tidak mau melihat hal hal ambigu nanti" Ucap [NAME] yang sudah lelah duluan.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Di sebuah rumah yang berantakan terlihat seorang pria dengan hoodie hitamnya dan terlihat bahwa pria itu juga sedang menonton konser live nya B-Komachi. Namun terlihat dari wajahnya bahwa pria itu sama sekali tak senang dengan Ai.

"Kau penipu..."

"Berpikir kau punya anak nakal...kenapa..kau menipuku!"

Ucap pria itu dengan geram dan marah.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Saat itu [NAME] ia duduk di sofa melihat Miyako yang tengah menggila karena meminum minuman. Ketika Miyako mengatakan ia akan menjual informasi mengenai rahasia Ai dan juga keberadaan anak-anak kembarnya. Aqua dan Ruby terkejut dan berpikir bagaimana caranya agar Miyako tak melakukannya.

[NAME] yang awalnya menonton mereka dengan serius langsung terkesiap dan menghela nafas menggelengkan kepalanya.

"Malah main dewa-dewa an...." Gumam [NAME] lelah, menurutnya jika Ruby yang seperti itu maka [NAME] takkan heran namun disaat Aqua ikut-ikutan ia semakin tak heran dengan kelakuan dua saudara kembarnya itu. Sampai saat dimana Miyako akhirnya menurut dan percaya dengan ucapan palsu yang Aqua dan Ruby buat ia menjadi bersemangat dan mulai membersihkan apartemen.

"Eh [NAME]??apa yang kau lakukan?ayo kembalilah dan tidur~" Ucap Miyako ia meraih [NAME] dan Menggendongnya ke kamar lalu meletakkannya di kamar Ai, ya karena jika [NAME] diletakkan di ranjang bayi, ia akan turun dan memilih tidur di lantai.

Disaat Aqua tengah duduk diam di ruang tamu dengan tv yang masih menyala sementara Ruby telah pindah ke kamar untuk tidur.

Aqua melihat [NAME] yang datang dengan dirinya yang bertumpu pada benda sekitar agar terlihat seolah-olah ia sedang mencoba belajar berjalan, ya karena kalian tahu bahwa Aqua dan juga Ruby hanya mengetahui bahwa [NAME] adalah bayi biasa yang tak sama seperti mereka.

"Ah [NAME]..." Ucap Aqua ia bangkit dan menghampiri [NAME] lalu menepuk-nepuk lembut kepala [NAME].

"Adikku yang manis, cantik, imut, menggemaskan...." Ucap Aqua masih menepuk-nepuk kepala [NAME], sementara sang Empu hanya menikmati kakak kembarnya yang menepuk-nepuk lembut kepalanya bahkan mengelus surainya dengan lembut. Sampai dimana Aqua mengatakan...









































"Bagaimana kalau dimasa depan kita menikah?..." Ucap Aqua membuat [NAME] tersentak dan membeku karena shock akan ucapan Aqua, kakak kembarnya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🥀 thanks for reading 🥀
Agar auth tambah semangat tekan
tombol bintang ⭐

01,08,2024

𝐋𝐨𝐡 𝐤𝐨𝐤 𝐦𝐢𝐫𝐢𝐩 𝐞𝐦𝐚𝐤?! || ᴏɴᴋ x ғ.ʀᴇᴀᴅᴇʀ || tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang