18

8.5K 469 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.


Pagi yang cerah menghiasi hari ini, mereka semua mulai melakukan aktivitas masing-masing.

Seperti saat ini Edwin, Ayyara, dan Al berada dalam satu mobil yang sama untuk pergi sekolah. Sebenarnya Edwin tidak mau mengajak Ayyara pergi bersamanya.

Namun karena suruhan sang daddy mau tak mau ia harus menurut, jadilah mereka bertiga berada di satu mobil yang sama dengan Edwin yang mengemudi.

Sepanjang perjalanan Ayyara selalu mengajak Edwin berbicara namun tak digubris oleh sang empu. Edwin sama sekali tidak ingin menimpali perkataan Ayyara itu.

Al yang berada di kursi penumpang hanya melihat kelakuan Ayyara yang sedang mencari perhatian kepada abangnya, Al hanya diam saja tidak memusingkan itu dan lebih memilih menonton kartun kesukaannya lewat handphone Edwin.

Tidak lama dari situ mereka akhirnya sampai, Ayyara yang marah karena di abaikan keluar terlebih dahulu dan menutup pintu mobil dengan kuat.

"Apa-apaan jalang satu itu!!" Teriak Edwin saat melihat tingkah kurang ajar Ayyara.

Al yang sedari tadi fokus pada kartunnya pun terkejut dengan teriakan Edwin, "Abang ga usah teriak!!"

"Loh itu adek sendiri juga teriak" heran Edwin

"Ya kan Al mau kasih tau abang!"

"Iya maaf ya abang ga akan teriak lagi" ucap Edwin

"Yaudah ayo turun abang akan antar sampai ke kelas mu" lanjut Edwin dan menyuruh Al turun.

Saat menuju kelas masih banyak siswa-siswi yang melihat kearah mereka dan masih banyak juga yang berbisik membicarakan Al.

Edwin menatap mereka datar, "tak perlu di dengarkan hm" ucapnya sambil mengusap kepala Al.

Al hanya mengangguk mencoba untuk menghiraukan mereka semua walaupun sedikit sulit.

Saat mereka sudah sampai di kelas Al, Edwin menyuruh adiknya itu agar segera masuk, "masuklah, pulang nanti abang akan kesini" setelahnya Edwin pergi menuju kelasnya sendiri.

⚘️⚘️⚘️

Tidak terasa bel pulang telah berbunyi menandakan pelajaran hari ini telah selesai, Al menunggu Edwin yang akan datang menjemput nya.

Tapi sudah 10 menit dari bel pulang berbunyi Edwin belum menampakkan batang hidung nya, tidak biasanya Edwin telat begini. Al mencoba untuk menunggu beberapa menit lagi, jika sang abang tak kunjung datang ia akan pulang naik bus saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Real DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang