"Kiww"
"Manis, ikut gue yu?" Seokjin menatap mereka takut.
Ketiga pria berbadan kekar itu memepetkan tubuh Seokjin ke tembok yang berada di belakang Seokjin.
Si manis berkaca mata itu memegang bungkus plastiknya erat, dan menunduk takut. Berdoa dan berharap ada yang bisa menolongnya.
Salah satu pria itu menyelipkan sehelai rambut Seokjin ke belakang telinga membuat Seokjin merasa takut.
"Gausah takut manis, kita ga bakal sakitin lo kok.. Em?"
Pria yang lain mulai mengelus pipi tembem Seokjin."L-lepasin aku.." Lirih Seokjin ketakutan.
Si bos dari ketiga pria itu mengelus bibir plum Seokjin, membuat Seokjin menangis takut.
Seokjin mulai memberontak.
"Lepas!!!" Namun ketiganya menahan Seokjin.
"Mau kemana hm?"
"Tolongg!!! Hiks.." Teriak Seokjin memberontak dalam pelukan ketiga pria kekar itu.
"Diam!!"
"T-tolongg!!! Hiks..."
"Di gang kecil kaya gini gabakal ada yang mau nolongin lo manis"
Seokjin menginjak kaki pria itu."Arghhh!!!" Teriak si pria kesakitan.
"Shit!! Ngapain diem!? Kejar dia!!"
Keduanya pun mengejar Seokjin.Seokjin berlari secepat mungkin, kedua pria di belakangnya semakin dekat.
Seokjin menengok kebelakang dan..
Brukkk
"Akh" Pekik Seokjin saat tak sengaja menabrak seseorang, bahkan keduanya sampai jatuh.
"Shit! Lo mau mati ha?!!" Gerutu pria yang tak sengaja Seokjin tabrak.
Seokjin menatap pria yang ikut terjatuh itu.
"Woyy!!!"
"K-kak jungkook tolong jinnie kak.. Hiks, jinnie takutt" Rengek Seokjin dan memeluk jungkook yang duduk terdiam.
"Ha? Lo?"
"Woyy! Mau lari kemana ha?!!"
Seokjin meringkuk takut di sebelah jungkook.Si bos yang Seokjin injak kakinya berjalan dengan pelan ke arah Seokjin.
"Oh,, manis.. Mau lari kemana lagi hm?"
Seokjin menangis.Pria itu mengelus rambut Seokjin di hadapan jungkook, garis bawahi, depan jungkook.
Jungkook tersulut emosi.
"Siapa lo sialan?!!" Ucapnya sembari menepis tangan itu dari rambut Seokjin.
Jungkook bangun dari duduknya dan menarik Seokjin agar ikut bangun dan ia sembunyikan di belakangnya.
"Gue yang harusnya nanya sama lo! Lo siapa nya dia?!! Di punya gue!"
Jungkook mengerutkan keningnya, menatap Seokjin."G-gatau kak,, bukan siapa siapanya jinnie kok.." Jungkook mengangguk ia tahu apa yang sedang terjadi.
"Lo mau dia?"
Si pria itu mengangguk."Ya, siapa yang akan menolak pesona manisnya, iya kan?" Jungkook tertawa kecil.
"Kau benar, ah ya. Jika kau berhasil membuatku kalah, kau boleh membawanya"
Seokjin terkejut."K-kak?!"
"Lo diem, tenang aja"
Seokjin menghela nafasnya kasar, berdoa agar jungkook bisa memenangkan pertarungan satu lawan tiga itu.