10. KISAH KITA BERDUA

19 11 1
                                    

Di pagi hari yang cerah, terlihat sakila yang sedang membaca buku ditaman. Sakila sangat fokus membaca buku itu.

Nazeen yang sedang berjalan-jalan sekitar kampus, melihat sakila yang sedang baca buku sendirian ditaman.

"Sakila?" Ia berjalan ke arah sakila dan duduk di sebelah sakila.

"Bisa ngga, ngga usah dekat-dekat. Nanti cewekmu cemburu loh" ucap sakila sambil membaca buku.

"Cewekku? Cewek ku kan kamu" jawab nazeen dengan wajah keheranan karena ucapan sakila.

"Bukannya cewekmu itu meyra ya?" Tanya sakila yang masih fokus dengan bukunya itu.

"Kamu masih marah?" Tanya balik nazeen.

"Kalau iya memangnya kenapa?" Sakila taro bukunya itu di sebelah ia dan menatap mata nazeen.

"Kamu ngga mau kasih aku kesempatan lagi sa?"

"Hahaha, ngapain aku kasih kamu kesempatan lagi? Nanti juga ngelakuin hal yang sama" jelas sakila.

Nazeen hanya menggelengkan kepalanya.

"Please , kasih aku kesempatan lagi sa. Aku janji, aku ngga bakal ngelakuin hal yang sama!"

Sakila menghembus napasnya dengan kasar dan menoleh ke arah nazeen.

"Oke - oke, aku kasih kesempatan lagi. Tapi kamu janji ya, jangan ngelakuin hal yang sama" ucap sakila. Rambut nazeen menjadi berantakan karena usapan sakila tadi di kepalanya.

"Kalau kamu ngelakuin hal yang sama, apa yang kamu lakukan?"

"Kalau aku ngelakuin hal yang sama lagi, kamu bisa nge blok no aku dan hapus kontak aku."

"Hm, okeh. Aku pegang janji kamu!"

"Iya."

"Yaudah, aku mau ke kelas dulu."

"Mau aku anterin?"

"Hm, boleh."

Mereka berdua pun masuk ke dalam kampus dengan bersamaan. Eja yang sendari tadi melihat mereka berdua mulai curiga.

"Nazeen sama sakila jalan bersama? Apa mereka udah baikan?" Tanya eja dalam batinnya.

"Nanti gue tanya ke sakila aja deh" ucap eja dan eja masuk ke dalam kampus.

***

Selama pelajaran dimulai, eja masih memikirkan kejadian tadi, sehingga ia hampir tidak fokus apa yang dosennya jelasin. Dosen fajar yang melihat eja yang dari tadi hanya bengong dan memandang jendela pun menegur eja.

"Ekhm, eja" tegur dosen fajar kepada eja, eja yang dengar ada yang memanggil namanya sontak menoleh ke arah depan.

"Kamu kenapa dari tadi hanya diam? Apakah kamu mengamati apa yang saya jelaskan?" Tanya dosen fajar dan dosen fajar berjalan ke arah meja eja.

"Maaf."

"Saya tanya sama kamu, apakah kamu mengamat apa yang saya jelaskan?" Tanya kembali dosen fajar dan kali ini dosen fajar menegur eja dengan nada yang sedikit tinggi.

"Iya" jawab eja sambil menundukkan kepalanya ke bawah meja.

Dosen fajar menghembus napasnya dengan kasar dan berjalan ke depan untuk kembali mengajarkan pelajaran tadi.

Bel istirahat pun berbunyi....

Tringgg

Tringgg

Semua mahasiswa di kampus itu pun pada keluar untuk istirahat. Eja pun keluar dari kelasnya dan menghampiri kelas sakila yang ada di lantai dua. Saat di tangga, ada yang memanggil namanya.

"Ejaaa!!"

Eja menoleh ke arah kebelakang untuk mengecek siapa yang memanggilnya itu. Ternyata yang manggil itu adalah mutiara. Mutiara berjalan ke arah eja.

"Lo mau ngapain?" Tanya mutiara.

"Gue mau samper sakila" jawab eja.

"Oh."

"Oh ya, gue mau kasih tau sesuatu"

"Hah, apaan tuh?"

"Tadi gue ngeliat sakila jalan bersama sama eja" ucap eja dan mutiara yang mendengar perkataan eja sontak sedikit kaget.

"Hah, masa iya?" Tanya mutiara dengan wajah yang kaget.

"Iya"

"Gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri."

"Oh."

"Padahal gue sedikit kagak percaya sih" ucap mutiara dalam batinnya.

"Kalau Lo ngga percaya sama gue, nanti Lo sendiri coba yang tanya sama sakila" ucap eja.

"Okeh."

"Yaudah gue mau pergi dulu" ucap mutiara.

Eja melanjutkan langkahnya untuk ke lantai dua, dan sesampainya di depan kelas sakila, eja melihat ada nazeen yang sedang tiduran di paha sakila.

Dan sementara di posisi sakila...

"Hahaha, kayak bayi aja" ucap sakila dengan tertawa kecil.

"Ck, emang aku terlihat kayak anak kecil hm?" Tanya nazeen sambil menghadap ke sakila.

"Iya."

"Manja banget jadi cowo, cih!" Ledek sakila kepada nazeen, nazeen pun bangun dari tidurnya dan menatap muka sakila dengan tatapan yang dalam.

"Saya kan cowok kamu, emang ngga boleh ya kalau cowok itu manja sama ceweknya?"

"Hm, boleh sih."

"Lalu kenapa kamu ngatain saya kayak bayi, hm?" Tanya nazeen dan ia mengangkat satu alisnya.

"I don't know" jawab sakila.

"Dasar, kamu yang ngatai kamu ngga tau" nazeen menjitak keningnya sakila dengan pelan dan sakila hanya tersenyum.




-BERSAMBUNG-

KISAH KITA BERDUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang