5. Raja mayat hidup

638 54 0
                                    

Pada malam sebelumnya, badai besar meluluhlantahkan ladang, untungnya tidak ada yang terluka dan kerusakannya tidak parah.

"Ranpo," ucap Kunikida sambil masuk bersama siswa Kelas 1A. "Hari ini, para siswa akan datang untuk bekerja denganmu."

Ranpo, detektif terhebat di dunia duduk di mejanya dan memasukkan kue demi kue ke dalam mulutnya.

"Hm, nah, aku lewati saja. Kasusnya kurang menarik dan Poe berjanji akan datang lagi nanti untuk menunjukkan padaku draf terbaru cerita misterinya," kata Ranpo di sela-sela gigitannya.

"Apa maksudnya?" desah Ashido. "Bukankah kalian detektif yang bertanggung jawab menyelesaikan kasus?"

"Hm, sejujurnya aku satu-satunya detektif sejati di agensi ini. Dan kasus-kasus saat ini sangat sederhana sehingga polisi pun bisa menyelesaikannya. Mereka tidak membuatku tertarik," jawab Ranpo blak-blakan sambil melihat ke marmer di dalamnya. botol.

"HAH?! SAYA PIKIR TUGASMU UNTUK MEMECAHKAN KASUS, KAMU EKSTRA!" teriak Bakugo.

"Apa kamu tuli? Aku bilang aku hanya menyelesaikan kasus yang menarik minatku saja," jawab Ranpo. "Haruno-san, bisakah kamu mengeluarkan kelereng dari kaca?"

"Ranpo, ini mengacaukan seluruh jadwal yang aku buat untuk kelas," desah Kunikida. "Oleh karena itu, saya memerintahkan Anda untuk membawa mereka ke kasus ini bersama Anda."

"Dan apa yang bisa kudapat sebagai gantinya? Kenaikan gaji? Promosi?" tanya Ranpo sambil menyandarkan kepalanya ke belakang.

Kunikida menghela nafas jengkel lagi. "Aku akan memberimu pujian," akhirnya dia berkata.

"Hm, usaha yang bagus, Kunikida, tapi itu tidak berhasil padaku," si detektif menyeringai.

"Kamu tidak ingin Fukuzawa marah, kan?" balas Kunikida.

Ranpo cemberut dan melompat dari meja, tapi di saat yang sama, pintu terbuka dan anak laki-laki bertopi jerami, Kenji, masuk.

"Kunikida-san, murid-murid boleh ikut denganku! Aku diminta untuk memperbaiki beberapa kandang di sebuah peternakan dan menanami ladang dengan anggur anggur lagi," kata Kenji dengan senyum cerahnya yang biasa.

"Tidak, Kenji, itu akan membawa jadwalku - tunggu - peternakan yang menurutku itu?"

"Ya."

"Brilian, Kenji! Siswa, daripada Ranpo, kamu yang menemani Kenji bekerja," kata Kunikida, wajahnya tiba-tiba menjadi cerah.

"Aku ikut denganmu juga," kata Kyoka yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Para siswa sangat gembira dengan apa yang akan mereka harapkan tetapi pada saat yang sama, mereka takjub karena mereka harus memperbaiki beberapa kandang dan menanam anggur.

"Kupikir agensi itu melakukan pekerjaan detektif," bisik Kirishima bingung.

"Sama di sini," jawab Koda. "Tapi mungkin kita akan melihat beberapa hewan yang bisa saya tanyakan tentang Yokohama."

"Itu ide yang bagus," kata Iida. "Midoriya, apakah kamu punya buku catatanmu?"

"Aku punya lima orang," jawab anak laki-laki berambut hijau.

(END) Our world is grey BSD X BNHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang