Awakening

3.1K 262 0
                                    

Sebuah surat tiba di kediaman Amarilys. Surat yang diantar langsung oleh kurir kerajaan. Silencia membuka dengan rasa penasaran dan membacanya. Ia mengambil nafas panjang.

"Jalang ini lagi," rutuknya sambil menggenggam erat surat tersebut. Surat itu adalah undangan pesta teh Claudia Heather, kekasih Giordan. "Lihat ini, bahkan dia menggunakan aula milik kerajaan yang terletak di istana Ratu." Silencia setengah tidak percaya, Claudia bisa setidak-tahu malu ini. Perasaan dari Silencia asli yang masih tertinggal untuk Giordan membuatnya kesal.

"Saya yakin bahwa ada sesuatu di pesta ini, Nona. Nona tahu kan, anda tidak harus datang ke semua pesta?" Tessa terus menyisir rambut putih-silver milik Silencia.

Tessa benar. Silencia dan Claudia tidak berada dalam satu hubungan saling menguntungkan dan akrab yang mewajibkan mereka untuk saling mengundang di pesta teh. Sesuatu telah disiapkan untuk Silencia. Silencia yakin dan sadar akan hal ini.

"Betul, Tessa. Tapi aku ingin hadir dan melihat sampai dimana dia akan menjebakku."

"Bukankah itu terlalu berbahaya, Nona. Saya tidak bisa membiarkan anda melakukan itu!"

"Tenang lah Tessa. Pesta itu masih empat belas hari lagi. Masih banyak yang bisa kita pikirkan."

"Bagaimana jika teh Nona diracuni? Kita tahu betapa bencinya Nona Claudia akan kehadiran Nona." Tessa memohon. Sebuah kilas balik kehidupan Silencia di dalam novel terlintas di pikiran Silencia. Kematian yang dingin, dipenggal oleh Giordan dihadapan Claudia dan para laki-laki yang tersihir oleh kecantikan Claudia. Tessa adalah satu-satunya yang berada di sisi Silencia hingga akhir.

Silencia berbalik dan memeluk Tessa dengan lembut tanpa sepatah katapun. Karena pelukan hangat lebih berarti dari kata.

"Nona kami yang berharga, mengapa kisah cinta anda semalang ini?" Tessa terisak entah mengapa dan Silencia tertawa pelan.

"Ya ampun, Tessa. Kau tahu aku sudah memiliki Duke." Silencia mencoba menghibur Tessa. Meskipun ia dan Ares bertunangan, fakta bahwa itu adalah kontrak semata, hanya diketahui oleh mereka. "Claudia juga tidak akan sebodoh itu meracuni teh yang aku minum. Setidaknya, itu tidak akan dilakukan di pesta teh yang digelarnya. Dan-"

Suara Silencia tercekat. Ada yang salah pada tubuhnya. Ia tiba-tiba kedinginan. Ia merasa tubuhnya sangat lelah, tubuhnya seperti ditarik oleh sesuatu di sekelilingnya. Silencia menyilangkan kedua tangan di dadanya. Dingin.

Tessa yang menyadari itu langsung terperanjat. "Astaga, Nona! Apa yang terjadi!" Tessa panik melihat bibir Silencia yang mulai biru dan tubuhnya menggigil dengan parah.

"Te..Tessa.. Ap.. Apa yang .. Ter.. Jadi padaku?" Getaran tubuh Silencia semakin kencang. Semakin lama, semakin buruk keadaannya, tubuhnya seakan di cengkeram oleh suatu kekuatan yang kuat. Suaranya semakin pelan dan tenggelam.

"Tolong! Apa ada seseorang diluar?" Tessa berteriak dengan sekuat tenaga. Kedua tangannya memeluk dan mengusap tubuh Silencia.

Wajah Silencia membiru, kedua telapak tangannya dingin seakan membeku. Tubuhnya tidak bisa bergerak dan ditengah itu, Silencia mengerang kesakitan. Sesuatu dari dalam menyakitinya.

Dua prajurit dan tiga pelayan masuk dengan terburu-buru mendengar teriakan panik Tessa. "Nona, sadarlah," Tessa mengelus wajah Silencia dengan cepat untuk menghangatkan permukaan kulitnya. "Cepat angkat Nona ke atas tempat tidur!"

Salah seorang pelayan wanita menutupi Silencia dengan selimut, lalu mengisyaratkan kepada kedua prajurit untuk mengangkatnya. Karena pelayannya tidak akan membiarkan tubuh Silencia disentuh laki-laki. Dan seorang pelayan lagi pergi keluar mencari butler James.

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang