Youth

77 12 3
                                    

"On this night, night
Even the moon is crying on this night, night
Find a place for my heart, my heart
Where can it rest?"

-----

Siapa bilang Magi dan Yuda nggak pernah ngalamin masa-masa sulit dalam karir dan kehidupan percintaan mereka? Siapa bilang hidup mereka lempeng-lempeng aja? Hidup mereka juga sama kayak hidup manusia pada umumnya, nggak selalu bahagia. Hidup mereka juga pernah mencapai titik terendah. Tepat terjadi 5 bulan sebelum mereka berdua mutusin buat nikah dan ngejalanin hidup sebagai sepasang suami-istri kayak Saga-Jett dan Ken-Sasi. Waktu itu Yuda lagi sibuk-sibuknya magang dan bekerja di kampus sebagai asisten laboratorium, sementara Magi lagi sibuk-sibuknya menjalani hidup nomaden sebagai mahasiswa Ko-As yang setiap 3 bulan harus ngejalanin yang namanya rotasi stase. 

Keduanya sama-sama stress sama tugas mereka masing-masing sampe akhirnya ngejadiin apartemen, yang tadinya penuh tawa dan canda mereka, jadi tempat transit semata. Mereka bahkan lupa untuk sekedar saling nyapa kalo pagi. Belum lagi kadang Yuda ngerasa sendiri karena dia emang sungguhan sendirian karena Magi harus ngejalanin Ko-As di kota lain. Magi jadi jarang ngabarin Yuda tentang keadaannya karena terlalu tenggelam sama suasana IGD rumah sakit tempat dia Ko-As yang sibuknya ngalahin salah satu bank swasta yang dijuluki 'Bank Capek Antri'. Hal sesimpel nggak ngabarin bisa bikin Yuda stress dan kepikiran sama keadaan pacarnya. Sementara itu, Magi bukannya nggak mau ngabarin, tapi dia stress banget sama tekanan kerja yang dia hadapi di rumah sakit.

3 bulan sebelum mereka makin menjauh, sebenernya Magi sempat menerima perawatan intensif karena kondisi kesehatan mentalnya yang nggak baik-baik aja. Psikolog yang merawat Magi bilang juga kalau dia harus rehat dari semua aktivitas yang lagi dia jalanin sementara waktu dan fokus sama pemulihan. Tapi, Magi ngotot ngejalanin terapi dan Ko-As nya dalam waktu yang bersamaan. Itulah yang membuat Yuda ngerasa dia nggak peka sama keadaan pacarnya dan sempet sedih banget. Dia ngerasa Magi menjauh dari dia karena dia jadi penghambat, padahal sebener-benernya, Magi menghindar karena nggak mau bikin Yuda khawatir akan keadaannya. Pada akhirnya, Yuda tahu juga karena surat dari rumah sakit yang menyatakan bahwa Magi lagi ada dalam perawatan poli kejiwaan dan harus nebus beberapa obat yang nggak dicover sama asuransi mereka.

Beberapa bulan terakhir, Yuda cuma bisa ninggalin surat yang dia selipin di bawah pintu kamar Magi, berharap Magi mau baca dan balas suratnya. 'Kamu baik-baik aja kah?', 'Kenapa kamu biarin aku buta sama keadaan kamu sampe ada surat dari rumah sakit soal keadaan kamu?', 'Aku boleh ikut ngerasain kesakitan yang kamu rasain?', itu sebagian besar isi surat yang dikasih Yuda buat Magi. Sementara itu, Magi selalu mencari rangkaian kata-kata dan kalimat yang pas buat menjawab semua pertanyaan Yuda. 

-----

Satu-satunya tempat Yuda ngadu cuma Sasi. Dia ngerasa Sasi cukup dewasa untuk diajak diskusi soal hal-hal serius kayak kehidupan berpasangan, rumah tangga, dan lainnya. Yuda sering banget mampir ke rumah Sasi sepulang kerja hanya untuk sekedar curhat dan minta nasihat dari yang lebih tua dan lebih dulu nikah soal semua kegalauannya tentang hubungannya sama Magi yang menurutnya udah mulai renggang. 

"Gue pengen bisa jadi penolong yang sepadan buat dia, kak. Bukan jadi orang yang buta sama keadaan kayak sekarang," keluh Yuda.

"Yud, tenang dulu. Mungkin dia emang nggak mau lo khawatir sama keadaan dia. Dia mau lu fokus selesaiin kuliah dan persiapan nikah," Sasi mencoba menjelaskan kemungkinan yang ada dalam pikiran Magi.

"Tapi, gue nggak mau dia sendirian di saat dia butuh teman. Mungkin gue nggak bisa kasih solusi yang pakem, tapi gue pengen ngedukung dia, kak. Gue nggak mau dia ngerasa sendirian dan berakhir nyakitin dirinya sendiri dengan semua yang ada di pikirannya," kilah Yuda. Dia frustasi juga ngadepin semua ini. Dia ngerasa gagal jadi tunangan yang harusnya bisa nemenin Magi di saat-saat terendahnya.

BE YOUR OWN GUERRILLA 1.5: BEYOND THE LINE || ATEEZ SHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang