NORMAL P.O.V
Pagi harinya, y/n memutuskan untuk melakukan rutinitas pagi seperti biasanya, namun ia masih santai karena ia masih diberikan kesempatan cuti oleh atasannya.
Setelah menyelesaikan rutinitas paginya di kamar mandi, y/n berjalan menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya.
Ia berniat untuk membuat sandwich dan segelas susu hangat. Berjalan menuju ke lemari penyimpanan, mengambil sebungkus roti tawar yang ia simpan disana, kemudian berjalan menuju ke kulkas untuk mengambil beberapa telur dan selada serta bacon.
Tak lupa menyiapkan beberapa bahan dan peralatan lainnya sebelum ia mulai membuat sandwich dan susu hangat tersebut. Tak butuh waktu lama, sarapannya sudah siap semua.
"Hm~ perutku jadi sangat lapar" gumamnya
Y/n meletakkan sarapannya diatas meja makan, menarik kursi kemudian duduk dan mulai memakan makanannya.
Ditengah kegiatan sarapannya, ia tak sadar kalau ternyata Ran tengah mengintipnya dari kejauhan dan memperhatikan gadis itu dalam diam.
Ran menyeringai lebar di kejauhan dan terus memperhatikan gadis cantik yang masih asyik menikmati sarapannya itu. Y/n tentu saja sama sekali tak sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh Ran karena terlalu asyik dengan makanannya.
Setelah menghabiskan semua makanannya, y/n beranjak dari kursinya untuk membersihkan peralatan makan dan minum yang tadi ia gunakan dan meletakkannya di rak khusus untuk mengeringkan utensil dan lain sebagainya.
Selagi y/n mengeringkan kedua tangannya, Ran langsung bergerak menuju ke ruangannya dan langsung duduk di sofa seperti posisi semalam y/n meletakkannya.
Benar saja, tak lama setelah Ran kembali ke posisi semula, y/n masuk ke ruangan tersebut dan menatap Ran selama beberapa saat. Ia teringat dengan mimpi yang dialami olehnya semalam.
"Apa kau terlalu tampan sehingga aku bermimpi tentang mu?" Tanya y/n pada boneka manekin itu
"Aku juga melihat dan mendengar kalau kau berbicara pada ku di alam mimpi" lanjutnya
Ran, yang masih dalam posisi boneka manekin hanya diam dan tidak merespon semua perkataan y/n sama sekali.
Y/n masih terus memperhatikan boneka manekin tampan yang ada dihadapannya sebelum mengangkat tubuh Ran dan memposisikannya di depan meja jahit, lalu berjalan ke meja jahitnya dan memulai kembali aktivitas kegemarannya itu.
Kedua mata indah itu terus berfokus pada kain yang berada di hadapannya ini, menggunting, menjahit, mengukur, menghias dan lain sebagainya.
Lagi dan lagi, Ran terus memperhatikannya dalam diam dan menyeringai lebar. Kedua matanya bahkan bersinar kembali seperti sebelumnya, namun kali ini sinar nya tidak terlalu terang agar gadis yang berada dihadapannya ini tak bisa mengetahui pergerakannya saat ini.
Kembali pada gadis itu, y/n masih terfokus pada kegiatannya dalam membuat pakaian yang sesuai untuk boneka manekinnya. Setelah dirasa beberapa pakaian sudah cukup, ia pun mulai memasangkannya pada boneka manekin itu. Dan tentu saja, Ran sudah kembali seperti semula agar y/n tidak mencurigainya.
Dengan perlahan dan lembut, y/n memasangkan baju dan celana ditubuh boneka manekin serta merapikannya. Mengambil beberapa aksesoris dan memakaikannya pada boneka manekin itu.
Tangan cantiknya dengan telaten memasangkan berbagai aksesoris buatannya ataupun yang sudah disediakan oleh toko penjual boneka manekinnya. Memilih dan mencocokkan mana yang bagus dan mana yang tidak.
Setelah beberapa saat, akhirnya y/n selesai memasangkan semua pakaian serta pernak-pernik itu pada boneka manekin itu.
"Tampan sekali" puji y/n
Setelah y/n memuji hasil karyanya pada boneka manekin itu, sekilas y/n melihat bahwa bibir boneka manekin itu bergerak seolah menyeringai kepadanya. Dengan cepat ia mengerjapkan kedua matanya beberapa kali dan menatap kearah bibir boneka manekin. Tidak ada apa-apa disana.
"Apa aku terlalu lama menatap kain dan mesin jahit sehingga aku berhalusinasi?" Gumamnya keheranan
Y/n kembali memperhatikan bibir boneka manekin itu selama beberapa saat untuk benar-benar memastikan bahwa kedua matanya tidak menipunya.
Tapi sama saja. Tidak ada hal aneh yang terjadi pada boneka itu. Membuat y/n menghela napas dan langsung melenggang pergi menuju ke dapur untuk mengambil minuman.
Y/n berjalan perlahan melewati boneka manekin itu, yang ternyata kepalanya juga ikut menoleh mengikuti pergerakan gadis itu. Bahkan tanpa y/n sadari, kepala boneka manekin itu bisa bergerak 360°.
Dengan kata lain, Ran atau si boneka manekin ini bisa memperhatikan y/n dari kejauhan tanpa harus memutar posisi tubuhnya.
Ran memperhatikan setiap gerak-gerik dan perkataan kecil yang keluar dari bibir tipis manis gadis itu. Kedua matanya bahkan tertuju pada bibir, leher, dada, pinggang, pinggul, paha dan betis gadis itu.
Menyeringai dan mulai bergerak perlahan disaat y/n sedang tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.
GREP!
Y/n hampir saja berteriak jika tangan Ran tidak menutup mulut gadis itu dengan erat.
"Tenang lha sayang~ ini aku" bisiknya dengan nada deep
Tubuh y/n seketika menegang ketika ia mendengar suara yang persis dengan suara yang ia dengar dalam mimpinya.
Y/n mencoba untuk menggerakkan kepalanya tapi tidak bisa karena Ran menahan wajahnya sekaligus menutup mulutnya dengan tangannya.
Ia mencoba menyikut perut Ran, tapi sayangnya Ran tidak merasakan apa-apa. Mengingat ia adalah boneka manekin yang tentu saja tidak akan merasakan sakit.
(Author's Note: wow... impressive)
"Akhirnya aku bisa merasakan tubuhmu dari sedekat ini sayang.." bisiknya lagi
Jantung y/n berdebar kencang. Ia masih tak percaya apa yang ia rasakan. Ia mencoba menganggap semua ini hanyalha mimpi. Seolah bisa membaca pikiran y/n, Ran terkekeh sambil menatap gadis yang berada dalam genggamannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ini bukan mimpi seperti yang kau lihat sebelumnya sayang.. ini nyata.. aku memeluk mu dari belakang" ujar Ran
Ran kemudian mendekatkan bibirnya ke tengkuk y/n kemudian mengecupnya dan menggigit serta menghisapnya dengan lembut hingga meninggalkan sebuah tanda kemerahan disana.
Ia menjauhkan wajahnya dan menatap tanda itu selama beberapa saat sebelum kemudian terkekeh.
"Mine.. you belong to me" ujar Ran
Y/n mulai memberontakkan dirinya. Ran yang saat itu sedang lengah tentu saja tanpa sengaja langsung melepaskan genggamannya pada y/n. Memberikan gadis itu kesempatan untuk lari.
Dengan cepat y/n langsung lari sekencang mungkin menuju ke pintu depan, sayangnya Ran jauh lebih cepat, ditambah dengan kedua kakinya yang panjang, semakin memudahkannya untuk menangkap mangsanya ini.
Tangan panjang Ran (bukan maling), dengan gesit meraih lengan gadis itu dan langsung memojokkannya ke tembok terdekat. Mengurung dan mengunci semua pergerakan gadis manis itu dengan tubuhnya.
"Mau kemana hm? Kita baru saja bertemu secara langsung disini, kenapa kau sangat terburu-buru, hm?" Tanya Ran sambil menyeringai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yeyy! Akhirnya update lagi! Sorry ya klo lama
Sorry klo jelek, gaje dan bnyk typo dmn"
BTW! Jangan lupa untuk VOMENT ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
That Doll (Haitani Ran x Readers)
Fanfic(Fullname) adalah seorang gadis muda yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang designer terkenal, ia sudah belajar banyak hal dalam hal mendesain dan membuat pakaian, ia ingin selalu ingin pakaiannya terlihat menarik di depan banyak orang sehing...