Chapter 6

739 54 8
                                    

NORMAL P.O.V

Ran kembali menarik tubuh gadis itu sehingga membuat y/n kembali ke pelukan Ran. Ia terus meronta, mencoba melepaskan genggaman boneka manekin tersebut dari tubuhnya, tapi siapa sangka kalau ternyata boneka manekin tersebut jauh lebih kuat tenaganya dibandingkan dengan manusia asli.

"TOLO-"

Belum juga selesai perkataan y/n, Ran dengan cepat membungkam mulut gadis itu menggunakan mulutnya. Menghisap dan menjilat bibir gadis itu serta berusaha untuk menerobos masuk. Y/n tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Ia mendorong Ran dengan sekuat tenaga, tapi.tidak ada yang terjadi. Ran bahkan tidak bergerak se-inchi pun darinya.

Disamping itu, Ran yang kesal karena y/n tidak memberikan akses untuk lidahnya, dengan gemas Ran menggigit bibir bawah y/n hingga terkoyak sedikit dan mengeluarkan darah. Membuat y/n yang kesakitan langsung membuka mulutnya.

Melihat kesempatan emas ini, Ran langsung menyusupkan lidahnya masuk ke dalam mulut y/n. Mengeksplor bagian dalam mulut si gadis, serta mengabsen deretan gigi putih yang tersusun rapi di dalamnya.

Selain itu, ia juga mengajak lidah y/n untuk bermain bersama lidahnya. Membelit, menghisap bahkan menjilat lidah y/n, tak luput dari setiap gerakan Ran.

Tanpa y/n sadari, kedua tangannya mulai bergerak ke dada Ran, meremas pakaian buatannya sendiri serta memukul dada Ran beberapa kali. Tanda bahwa pasokan oksigen di dalam rongga paru-parunya sudah semakin menipis.

Ran tentu saja tau akan hal itu, tapi ia masih mencium gadis itu dengan brutal dan enggan untuk melepaskan ciumannya saat ini. Sepertinya ia berencana untuk menghabiskan seluruh sisa oksigen yang masih berada dalam tubuh y/n.

Tapi karena ia juga merasa kasihan padanya, Ran dengan sangat terpaksa melepaskan ciumannya dari y/n. Membuat gadis itu langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya. Penampilannya yang berantakan akibat ulah Ran membuatnya terlihat jauh semakin menggoda di mata boneka manekin itu.

Tapi saat ini, kedua mata Ran tengah terfokus pada bibir manis yang membengkak dan basah akibat ulah Ran barusan. Membuat pria boneka manekin itu menyeringai lebar melihat hasil karya nya.

"Sexy" puji Ran

Selagi y/n masih mengambil napas, Ran memanfaatkan kesempatan emas ini untuk menjamah area tubuh y/n yang lainnya.

Ia mendekatkan wajahnya ke leher putih mulus milik y/n, dan mulai mengecupnya. Memberikan sensasi sengatan kecil di tubuh y/n.

Cup~ cup~

Tidak hanya mengecup, ia juga menjilat, menghisap dan menggigit leher mulus itu. Membuat tanda kemerahan yang cukup banyak di leher y/n.

"You belong to me.. no one can have you but me" gumam Ran

Bibir Ran mulai bergerak naik dari leher ke dagu, mengecup dagu kecil itu beberapa kali sebelum pindah ke pipi sebelah kanan. Mengecup pipi mulus itu lalu bergerak ke telinga kanan sang gadis.

Mengecup dan menggigit lembut telinga y/n, membuat tubuh y/n bergetar hebat. Kakinya seketika melemas dan tak bisa menopang berat tubuhnya lagi.

Dengan sigap Ran langsung menopang tubuh y/n, dan menggendongnya ala bridal style lalu membawanya menuju ke kamar y/n.

Sesampainya disana, Ran langsung melempar tubuh y/n keatas kasur dan dengan cepat menindihnya. Mengunci semua pergerakan y/n menggunakan tangan dan kakinya yang kuat.

Ran menatap kedua mata y/n dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat y/n semakin ketakutan.

"Apa kau tau sayang? Aku sudah menunggu sangat lama hingga hari ini terjadi.." jelas Ran

Sebelum y/n bisa membalas perkataan Ran, ia kembali mencumbu bibirnya dengan brutal dan tak memberi ampun pada ciuman kali ini. Selain itu, kedua tangan y/n yang dikunci menggunakan tangan kiri Ran tidak bisa bergerak sama sekali. Membuat Ran yang masih memiliki tangan kanan yang bebas bisa mengelus dan menyentuh tubuh y/n sesuka hati.

Air mata y/n sudah berkumpul di pelupuk mata indah milik gadis itu dan siap untuk meluncur dari tempatnya. Dan benar saja, tak butuh waktu lama, sebuah cairan bening mengalir dari kedua mata indahnya.

Ran menyadari hal itu dan langsung melepaskan ciumannya kemudian menatap y/n dengan tatapan iba.

"Astaga sayang, kenapa kau menangis? Tenanglha aku tak akan menyakiti mu" ujar Ran

Dengan perlahan, Ran mendekatkan bibirnya ke pipi y/n lalu menjilat air mata yang mengalir dari matanya itu. Menatap gadis itu dengan tatapan nafsu yang sudah berkumpul menjadi satu dalam dirinya.

"Kau harus memuaskan kekasihmu sayang.. itu adalah tugas wanita yang baik~" titah Ran seenak jidatnya

Ran kembali mencium bibir gadis itu yang sudah semakin membengkak karena ulahnya secara terus-menerus. Y/n mencoba untuk meronta lagi tapi sama seperti sebelumnya, Ran dapat dengan mudah mengunci pergerakan y/n hanya dengan menggunakan 1 tangan dan kedua kakinya.

Sedangkan tangan Ran yang masih bebas, digunakan untuk melucuti semua pakaian gadis itu hingga kini gadis yang berada dibawah tubuh besarnya sudah tak mengenakan luaran untuk menutupi tubuh indahnya.

"Hm~ dulu warna putih tak ganas, sekarang dah tukar warna hitam.. MANTAP!" Puji Ran sambil

Setelah puas menatap dada besar nan lembut yang masih dilindungi oleh batok kelapa warna hitam, mata Ran kini berpindah ke perut rata kemudian ke segitiga bermuda yang masih ditutup oleh segitiga biru dengan garis putih dan pita kecil di tengahnya.

"Ah~ segitiga biru yang indah" puji Ran

Tangan Ran menyentuh segitiga biru itu lalu mengelusnya sebelum menariknya dengan perlahan. Y/n langsung bergerak dengan brutal supaya Ran kesusahan untuk menarik segitiga birunya.

Seringaian semakin lebar, justru Ran bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat segitiga biru y/n semakin lepas dari tempatnya. Benar saja, bagian segitiga bermuda milik gadis itu kini sudah tidak tertutup oleh apa-apa.

"Hm~" Beo Ran sambil menjilat bibirnya

Karena yang bawah sudah terlepas, kini Ran langsung saja menarik batok kelapa yang diatas dalam sekali tarik sehingga marshmallow yang sebesar melon itu kini terlihat dengan sangat jelas olehnya.

Y/n tentu saja sangat terkejut melihat apa yang terjadi pada dirinya dalam sekejap. Otaknya bahkan tak mampu untuk memproses semua yang terjadi begitu cepat pada dirinya.

"Indahnya~" puji Ran

Mata y/n perlahan bergerak menatap kearah Ran yang ternyata tengah menatap wajah terkejutnya dengan wajah kepuasan dan nafsu yang menjadi satu dalam 1 muka.

"I already told you didn't I? You're mine..." bisik Ran

"T-tidak.." ringkih y/n

Seringaian Ran semakin melebar dan wajahnya juga semakin memerah. Napasnya semakin terengah-engah dan ia kembali menjilat bibirnya, serta menyugar rambutnya ke belakang dengan satu tangannya.

"Saa~ itadakimasu~" ujar bisik Ran yang kemudian disusul oleh kekehan khas nya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeyy! Akhirnya double update! Sorry ya lama

Sorry klo jelek, gaje dan bnyk typo dmn"

BTW! Jangan lupa untuk VOMENT ya!

That Doll (Haitani Ran x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang