CHAPTER 1

80 29 14
                                    

"aku pamit ya ma"ucap bian menyalami dan mencium tangan Riana mamanya.

"Hati hati dijalan!".

"Iya ma".

"Pa bian pamit ya".

"Hmm".

Lelaki itu berjalan secepat mungkin menuju garasi untuk menjemput Tiger motor kesayangannya.

Bian menyimpulkan sedikit senyum di bibirnya.

"Bolos lagi ah"batin lelaki itu penuh kemenangan.

"Bian menaiki motornya namun sedikit merasa asing terhadap sesuatu yang tidak seperti biasanya.

"Dimana kunci motor gw?"gumam bian.

"Mama!"panggil bian.

"Ada apa sayang?"mama bian keluar menuju garasi.

"Mama liat kunci motor bian ga?".

"Hari ini kamu papa yang antar"ucap papa bian seketika muncul dan merangkul bahu istrinya.

"Ngomong jujur sama papa, kemaren kamu masuk sekolah atau gak?".

"Masuk dong pa!"bohong bian namun masih dengan wajah tenang.

"Ini apa!"papa bian mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"UNDANGAN ORANG TUA".

Seketika mata bian melotot melihat kertas yang selama ini ia robek namun sekarang berhasil berada di tangan papanya.

"Pa itu...?"

'thek-thek-thek'suara motor Astrea memasuki pekarangan rumah bian.

"Pas banget"ucap papa bian.

"Devan om pinjam motor kamu ya!"

"Untuk apa om?"Devan mengerutkan keningnya.

"Untuk bian".

Rotasi bumi terasa berhenti ketika bian mendengar Astrea Devan untuknya.

"Van ini kuncinya"papa bian melempar sebuah benda berukuran kecil berbentuk persegi ke arah Devan.

"Devan pamit dulu ya om!"ucap Devan menyalami tangan Tante dan omnya.

"Sepupu bangsat"batin bian geram.

"Apes banget dah hidup gw"ucap bian menaiki motor Astrea milik devan.

Bian terus komat-kamit mengupat motor Devan yang tidak bersalah itu.

Namun ditengah perjalanan.....

"Tukang ojekk"teriak seorang cewek didepan halte memanggil bian.

Bian terus melajukan motornya tanpa menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

"Bukh"tas cewek tersebut sukses mendarat di kepala bian.

"Apa-apaan sih Lo!"bian menghentikan motornya dan membuka helm.

"Lo tukang ojek kan?"tanya gadis itu.

"Cowok setampan gw Lo bilang tukang ojek dasar cewek tengil"upat bian tak terima.

Tanpa aba aba bian langsung menaiki motornya kembali dan meninggalkan cewek itu sendirian di halte.

"Songong amat jadi orang"ucap Karla melipat tangannya di dada.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.50 diperkirakan 15 menit lagi guru akan masuk dan memulai pelajaran.

Entah apa yang terjadi dengan motor Devan hingga berhenti tak ingin berjalan lagi dalam tiba tiba.

ALKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang