LILITH 4. PRESSURE OR PARADISE

5.7K 654 162
                                    

Jennie ruby jane sekarang berada di ruangan khusus milik nya, ia tengah menghadiri acara perekrutan anggota baru yang terus di selenggarakan secara diam diam untuk memperluas perkumpulan holy blood.

Jennie tak pernah absen mengunjungi acara nya karena posisi hirarki nya yang tinggi juga ia terkadang ingin mencari seseorang yang sangat menari perhatian nya, ia lebih memilih untuk berdiam di ruangan yang besar dan kosong.

Hanya ada kursi tahta nya juga hiasan ruangan yang mendukung tema dari ruangan nya, apalagi jennie tak akan pernah bergabung dengan orang orang di bawah sana, yang memiliki hirarki lebih rendah daripada dirinya.

Belum lagi jennie yang memimpin kultus yang di adakan malam ini, mau tak mau ia harus bertemu banyak petinggi, menggantikan horseman yang me recruit anggota baru.

Sekarang di depan nya ada 3 orang terbaik yang sudah di sediakan untuk nya, ia melihat dengan tatapan tajam pada 3 orang dengan hirarki 3, 4 dan lima yang datang untuk memuaskan nya.

Tentu saja semua orang yang di sembahkan pada dirinya bukan orang yang sembarangan, apalagi semua orang juga mendambakan bisa memuaskan dirinya.

"so.. apa kau sangat menginginkan memuaskan diriku" tanya jennie dengan suara lirih nya dan melihat satu persatu orang yang bersimpuh di depan nya, terutama russel willies yang baru saja memerankan film yang sangat kontroversial.

"kau tau jika aku sangat bersemangat menantikan bertemu dengan orang orang yang terbaik.. but kenapa aku merasa tak tertarik" ujar jennie kembali sambil menaikkan dagu nya dan menganga dengan nafas yang berat.

Orang yang bersimpuh dan menunduk karena tak berani menatap lilith itu menelan saliva nya, mereka berfikir jika semuanya akan berakhir dengan sex yang menyenangkan, namun masuk saja ke ruangan lilith membuat mereka merinding.

Rasa sesak dari aura jennie yang mengintimidasi membuat milik mereka menggembung, namun untuk menatap jennie saja mereka tak memiliki nyali.

"i'll do anything for you madam" celetuk lirih russel yang menghembuskan nafas nya berat, membuat jennie menaikkan alis nya.

Jennie menganga akan russel yang memiliki aroma yang cukup mengundang nafsunya, sebentar ia mengerutkan kening nya seolah tengah membaca aroma yang russel bawa, namun ia tak menemukan sesuatu yang jennie inginkan.

Jennie mengulurkan kaki nya yang terbalut heels dan meletakkan nya pada dagu russel hingga russel melihat nya dengan bibir yang menganga dan dada nya yang naik turun.

"kau membawa aroma cupid russel willies" ujar jennie yang menatap mata russel, membuat russel sontak menarik nafas nya dalam karena mata kucing yang baru saja menghipnotis nya.

Jennie yang sudah berkecimpung sangat lama di perkumpulan nya ini terkadang ingin menghabiskan waktu nya sendiri, namun sudah menjadi aturan jika ia harus memilih slave untuk menyenangkan dirinya.

Nafsu, kekuasaan, ketenaran seolah menjadi beberapa hal yang harus di miliki oleh semua orang yang ada di perkumpulan ini, belum lagi pemimpin tertinggi martyrs atau yang biasa ia panggil pops yang menghendaki itu semua.

Russel terus menatap mata jennie, ia ingin memalingkan wajah nya karena tak kuat menatap wajah jennie yang anggun tapi juga bisa membuat dirinya gila, belum lagi jennie mengenakan scarlett red long dress dari joanne ortiz dan heels stilleto keluaran dari tom ford.

"no, kau bukan yang ku mau" gumam jennie sambil menelan saliva nya berat lalu melepaskan kaki nya dari dagu russel, membuat russel seketika menunduk dengan jantung yang berdegup kencang.

Jennie sebentar melihat ke arah meja kecil yang berada di sisi nya, yang terdapat tempat puding berwarna emas, dengan pudding merah pekat yang harus jennie makan selama upacara.

THE SECRET OF LILITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang