Chapter 1

58 2 1
                                    

Langit yang seharusnya berwarna biru terang kini menjadi gelap dengan awan hitam kelabu. perumahan sekitar yang awalnya penuh tawaan kini penuh tangisan serta perumahan perumahan kini terbakar bahkan banyak mayat di sekitaran jalan bahkan cipratan darah banyak di sekitar perumahan.

Terlihat sebuah kereta kuda yang melaju cepat dengan meninggalkan area tersebut, Kereta kuda kini berjalan mengarahkan ke Timur dengan cepat namun dari belakang terdapat rombongan pasukan kuda yang kini mengejar kereta Kuda tersebut.

"Ibunda... Hiks... Ayah ke mana, Bang Panca dan Kak Sila kemana?" Terdengar sayup sayup suara sesegukan dari anak yang berumur 8 Tahun

"Ayah, Abang Panca dan Kak Sila saat ini sedang ada urusan Mas" sang Ibunda mengelus pucuk rambut anaknya dengan lembut guna menenangkan sangat empu

"Aku mau bersama Ayah pokoknya!" sang empu berusaha melepaskan diri dari pelukan sang ibu namun ibunya tak melepaskan sama sekali

Karena anaknya semakin ingin memberontak akhirnya sang ibu mendapat ide untuk menenangkan sang anak

"Mas Dika mau gak tinggal sebentar dengan Kak Garu?" omongan sang Ibu berhasil membuat sang anak berhenti menangis lalu dengan cepat mengangguk senang

"Baiklah tapi ingat jangan nyusahin Kak Garu ya, Sama Mas Dika jaga Abang beserta adik Mas ok, Ingat pesan Ibu untuk rahasiakan identitas kalian dan jangan pernah tunjukkan kekuatan asli kalian mau itu ke sahabat atau teman atau juga guru" sang Ibunda menatap 2 putra tertuanya kini sedang fokus mengendarai kuda untuk sampai ke tujuan.

Kini kereta kuda itu sudah berada di tempat goa yang sangat gelap namun mereka membawa lentera sebagai penerangan,hingga mereka pun mencapai sebuah hutan lebat dan di tengahnya terdapat keraton yang cukup lebar lalu di depan terdapat seorang pria yang sepertinyanya sudah menunggu kehadiran mereka semua dan ialah Kak Garu.

"Garu aku mohon jaga mereka semua dan jangan biarkan mereka menangkap anak-anak, aku merasa cepat atau lambat mereka pasti mengincar kita, suami ku atau Kakak mu saat ini sedang berjuang bersama Panca dan Sila maka dari itu aku mohon jaga serta rawat mereka.." kata Ibu itu

"Apakah kau yakin Kak Zamrud? kau yakin akan berjuang dengan mereka? Tapi Kak mereka itu cukup kuat apalagi mereka sangat banyak jumlahnya Kak Zamrud" balas Garu

"Jangan khawatir Garu, Ayah mu beserta para pemimpi kerajaan Jawa sepakat membuat Aliansi dengan kerajaan kita serta mereka sudah mengerahkan jumlah pasukan untuk membantu suami saya" Kata Zambrud

"Kalau begitu... huft baiklah jika begitu lagi pulah Ayah ikut membantu Mas Maja, baiklah Rahma, Kai dan Dewantara ajak seluruh adik adik kalian untuk masuk karena Kak Garu sudah menyiapkan masing-masing kalian satu kamar di dalam jadi ayo masuk"

sebelum masuk Garu menoleh ke arah Zambrud

"Zambrud saya berjanji akan menjaga keponakan saya serta mendidiknya dengan benar, oh ya aku titp salam untuk Mas Maja dan Ayah ya!" Garu pun membawa anak anakn Zambrud masuk ke dalam keraton

'Semoga kalian semua aman anak anak, Ibu sayang kalian' batin Zambrud lalu berjalan kembali ke arah kerajaan untuk berjuang bersama suaminya serta kedua anaknya yakni Panca dan Sila

posisi anak anak Zambrud

"Mas Dewa Ibunda kemana? Tadi ada tapi kok sekarang Mas enggak liat Ibunda ya?" ujar sang adik yakni Andika

"Oh anu tadi Ibunda langsung pulang soalnya ada urusan makanya langsung pulang ke kerajaan" balas sang kakak yakni Dewantara

"Ayah, Mas Panca, Kak Sila dan Ibunda sibuk melulu, kapan ada waktu luang untuk kita?" Andika merasa sedih ketika mendengarnya

Imprisoned Marrionnete (Misty Memories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang