Semuanya terasa begitu asing, tidak seperti biasanya. Ada apa ini? Aku bingung! Tolong beritahu aku tentang faktanya, agar semuanya menjadi jelas.
—Strawberry Love
Ketiganya kini telah berada di apartemen Mici. Di ruang tamu, Bening dan Mici duduk bersebelahan, sedangkan Renza duduk di depan keduanya. Mici dan Renza saling menatap dengan tatapan datar.
Bening menghela nafasnya, "Salah lagi Bening, tuh," gumamnya lirih.
Mici menyilangkan kedua tangannya di perut, "Jadi? Bukankah ada yang perlu kamu jelaskan, Tuan Muda Mahesar?"
"Tidak. Semuanya sudah jelas," jawab Renza singkat.
"Lo—" umpat Mici tertahan.
Kalo engga ada Bening udah gua sumpah serapahin lo! Sombong amat, batin Mici.
"Huftt. Baiklah, Renza—"
"Ngga usah pake formal. Ga enak di dengernya."
Mici memasang wajah sebal. Sudahlah tadi Renza sombong, sekarang malah memotong kalimatnya.
"Oke-oke. Jadi, lo, Renza, kenapa bisa kenal sama adek gue? Jelas dia adek kelas lo dan... YA POKOKNYA KOK BISA KALIAN ADA HUBUNGAN KAYAK GINI?!"
Mici menoleh ke arah, "Dan kamu, Ni. Kok kamu mau-mau aja, sih, berususan sama Keluarga Mahesar!"
Mici balik menatap Renza, "Lo tau, kan, keluarga lo, tuh, kayak apa?" Renza mengangguk. "Terus, kenapa lo masih libatin Bening ke keluarga lo?! ENGGAK! maksudnya, tuh, lo seharusnya jangan libatin orang ke masalah keluarga lo, dong!"
Melihat Mici yang tengah berapi-api, Bening merasa kasihan kepada Renza. Ah, Bening jadi malu.
"Kak, udah, ih. Kasian Kak Renzanya...," cicit Bening.
"Ngga bisa, Ni! Keluarga Mahesar, tuh, orang yang udah ngebuat keluarga kita hancur!" Mici menunjuk Renza, "Keluarganya jahat! Hanya mementingkan bisnis di bandingan yang lain! Kakak ngga bisa biarin kamu deket ataupun punya hubungan sama anggota keluarganya.... Kakak khawatir sama kamu, Ni!"
Bening terdiam. Begitu juga dengan Renza.
Apa benar? tanya benar dalam hati.
Jadi, ada berapa banyak lagi orang yang telah Kakek buat hancur? Kenapa rasanya aku yang harus menanggung karma itu? Keluarga Bening hancur karena keluargaku..., batin Renza.
Mici menghela nafasnya kasar. Ia tak habis pikir dengan dunia. Setelah Keluarga Mahesar membuat Bening di benci oleh keluarganya sendiri hingga di buang, bagaimana bisa salah satu anggotanya menjalin hubungan dengan Bening? Ini memang hanya sebuah bantuan, tetapi ini juga tidak bisa di biarkan. Bening akan dalam masalah jika terus membantu Renza.
"Bening..., Bening ambilin minum dulu, ya, Kak," buru-buru Bening beranjak dari ruang tamu meninggalkan Mici dan Renza.
Mici menatap Bening yang tergesa-gesa pergi. Ada rasa bersalah karena ia tak sengaja meninggikan suaranya kepada Bening. "Nini...," gumamnya.
"Kak," panggil Renza yang membuat Mici menoleh.
"Hah? Ya?" jawaban reflek Mici.
"Tolong kasih tau gue apa aja yang udah kakek perbuat sampe buat keluarga kalian hancur. Gue harus tau, Kak! Dan gue bakal tebus semua kesalahan itu."
"Gila! Lo serius?" Renza mengangguk pasti sebagai jawaban.
Sebelum bercerita, Mici menghela nafasnya berat. "Jadi...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Love || RENNING
Teen Fiction[ON GOING] AFFIRMATION! - Cerita ini di kembangkan dari au tiktok @allaboutwritten_ menjadi wattpad sehingga untuk bagian 'chatting' saya gunakan foto. - SHIPPER IDOL! - Sedikit kata kasar. - Cerita di buat berdasarkan imajinasi, BUKAN FAKTA! JADILA...