3. ANAK GENG?

372 22 1
                                    

"Dav Wain, ntar kita ke perpus yo sebelum ke kantin? " ajak Beomso pada kedua temennya.

"Hm, gw ikut aja " jawab Wain, si cowo cool itu sedang main HP di bawah mejanya.

Kepala nya naik-turun sesekali melihat ke depan untuk memastikan kalo guru tidak melihatnya.

"Wain lo bisa ga sih kalo disekolah tuh belajar bukan main hp " seperti nya ada yang sedang lupa diri, sampai membuat orang yang katanya paling waras geram.

"Heh! udah lo sama aja tau gaa DAVIN!" Beomso tak sengaja meninggikan suara nya diakhir kalimat.

Semua murid menoleh kepadanya termasuk guru yang sudah terlihat kesal, sebenarnya guru itu sudah melihat kelakuan mereka sedaris tadi.

Mereka sontak kaget tiba-tiba saja guru nya sudah ada di depan Wain dan Beomso yang duduk bersebelahan.

Wain yang sedari tadi main HP langsung menyembunyikan HP nya begitu juga dengan Davin.

"Eh ibu, mau ngapain kesini bu? " tanya Davin memperlihatkan cengiran tak jelasnya.

Beomso dan Wain sedang memikirkan bagaimana caranya mencari alasan agar tidak dihukum nanti, karna bu Irma kalo sudah ngasih hukuman. ga ngotak njir, pikir mereka berdua.

"Iya bu hehe, ibu ke sini mau liat kegantengan muka saya ya bu? "Ucap beomso dengan tampang pd nya.

Wain berfikir mungkin mereka tidak akan selamat kali ini. maka ia mencoba untuk melarikan diri.

"Heh heh heh! kamu mau kemana WAIN ANGKASA!" melihat Wain pergi sebelum lari guru itu menghampiri nya.

Lalu menjewer telinganya.

"Sini sini ikut ibu kalian bertiga " menarik keluar, tangannya menjewer telinga Wain.

Pasti sakit tuh, batin Davin dan Beomso, mengikuti langkah buguru.

"Menurut lo kita mau di bawa kemana ya?" tanya Davin pada Beomso.

Beomso mendelik kesal, karna jelas saja ia tak tau. mengapa bertanya padanya "mana gw tau " ketusnya.

"Sans bro sans, kenapa lo jadi sensian gini sih " Davin merangkul Beomso agar anak itu tak marah padanya.

"Gara-gara si Wain kita jadi gini " kesal Beomso, pasalnya jika saja Wain tak kabur, mungkin sebenarnya bu Irma tak akan membawa mereka seperti ini.

Dia jadi kesal, ditambah lagi nanti pasti bakal di ceramahin lama. jadinya harus sabar menunggu, padahal sudah tidak sabar mau ke kantin, sebentar lagi bel istirahat kedua.







·








Mereka berempat pergi keluar kelas mencari temen mereka yang sangat nakal. Sampai mereka berhenti di depan perpus melihat orang yang mereka cari ternyata ada disana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang