5.BALAPAN

260 23 10
                                    

Pertandingan akan segera dimulai. kedua motor Ketua geng sudah siap digaris start. Semua anggota geng masing-masing meneriaki Ketua mereka.

Satu orang dari anggota Zayyan berdiri di tengah memberikan intruksi kepada dua Ketua yang sudah menyalakan mesin, mereka berdua terlihat memutar handgrip berulang kali dengan suara mesin motor terdengar sangat kencang.

Zayyan menoleh kesamping melihat bagaimana ketua itu sangat santai, yang ternyata sedaris tadi sedang melihat nya.

"Gimana? yakin mau lanjut? mending kita sama-sama buka topeng aja deh! " ucap ketua itu dengan santai, ia membuka kaca helm full face-nya.

Zayyan berfikir sejenak, menurut nya jika begitu (menang) di ketua itu,
karna pada dasarnya ia tidak pernah membuka topeng di depan geng mana pun.

"Ga, gw mau lanjut! " santai Zayyan, kembali melihat kearah depan.

"Ok "

Gw yakin kalo itu lo, batin ketua itu, masih setia memandang Zayyan.

"ZAYYAN JANGAN SAMPE LO BUKA TOPENG!! KALO GA NTAR GW TIDUR MELUK LO, POKONYA HARUS MAU!! " teriak Haechan keras, disamping nya ada renjun yang mendengar nya tak suka.

Renjun mendelik "woy! lo ngedo'ain ketua kita kalah?! " walaupun ia juga merasa takut jika itu benar, berharap Zayyan membatalkan nya dan seharusnya tidak menantang dengan berkata seperti itu.

Zayyan? Oh ya! Gw lupa, nama ketua mereka Zayyan Vionzi. seharusnya bener kalo itu lo!, batin ketua itu mendengar teriakan Haechan.

Haechan tak menggubris Renjun, ia lebih memilih berjalan kearah Zayyan ingin menyampaikan sesuatu, itu sangat penting!.

"Zayyan lo harus tau ketua mereka jago, lo jangan ngeremehin dia dulu " Haechan berbisik, namun sepertinya tidak bisa dibilang seperti itu, suara motor dan riuh nya para teriakan kedua anggota membuat nya harus sedikit meninggikan volume nya.

Dia mendengar. Menarik ujung bibir, tidak mengalihkan pandangan nya barang sedetik.

Zayyan mendengus mendengar itu, Haechan sebenarnya menganggap nya sebagai ketua tidak! Kenapa begitu meragukan kemampuannya diatas jalanan?.

"Iya, lo tenang aja, ngeremehin gw banget lo!" ucap Zayyan malas.

Ketua itu masih dengan mata yang tertuju melihat Zayyan sedaris tadi, memperhatikan dan menelisik semua gerak-gerik Zayyan, Sekarang ia sangat yakin jika Zayyan adalah orang itu.

"Gw cuman mau lo lebih hati- hati nantinya Zay, gw ga mau lo sampai buka topeng Zay, lo harus tau itu, lo masih inget 'kan? "Haechan mencoba mengingatkan Zayyan lagi tentang sesuatu yang mungkin saja Zayyan sudah melupakannya.

Zayyan masih mengingat itu, tak mungkin ia melupakan nya, karna kejadian itu juga yang membuat ia trauma.

"gw mau nanya sekali lagi sama lo Zay, lo udah yakin? "Sebenarnya Jaemin masih mengkhawatirkan jika Zayyan yang akan membuka topeng, ia benar-benar tidak mau itu terjadi.

Jaemin sudah sedaris tadi berada di samping Zayyan, ia mempertanyakan hal itu berulang kali, tapi tak dihiraukan Zayyan.

"kalian sudah siap? "Suara intruksi dari anggota Zayyan yang berdiri di tengah mereka membuat Zayyan kembali fokus kedepan.

Jaemin tidak dapat jawabannya lagi, ia kembali ketempat nya setelah mendengar itu.

Kedua ketua itu menganggukan kepala tanda sudah siap, dia menutup kaca helm full face-nya.

" satu. "

"Dua " anggota Zayyan yang berada ditengah memberi instruksi terlihat menaikan kain keatas, lalu melempar kain itu melayang, hingga jatuh kebawah.

"Tiga."

Mereka berdua menggas motor dengan kecepatan sangat tinggi, seakan tidak mempedulikan nyawa mereka sendiri, yang terpenting hanyalah menang! Sehingga hanya tersisa hembusan angin bekas mereka saja yang tertinggal.

Semua orang disana berhenti berteriak, terganti oleh suara-suara dari masing-masing anggota. Berharap ketua mereka yang menang dengan selamat.

"Gw yakin sih kalo ketua bakal menang! "anggota dari salah satu geng itu membuka suara.

"Lo ngeraguin ketua kita? Ya jelas lah dia yang bakal menang!! "cibir anggota lain.

"Tinggal tunggu aja siapa ketua dari geng mereka, gw udah ga sabar!udah lama banget penasaran! " ucap yang lainnya.

"Sabar woy, baru juga mulai. "

"Kalian tau ga apa nama geng mereka? " tanya salah satu anggota itu.

"gw lupa, yang jelas geng mereka juga sama kaya kita, terus asal kalian tau aja, ketua mereka gaada siapapun yang tau kecuali mereka doang!" Jawab anggota itu, yang ternyata tau tentang geng Zayyan.

"Serius lo, maksud lo gatau orang nya yang mana gitu? " anggota itu bertanya lagi, penasaran.

"Iya. "

"Kita liat aja nanti siapa yang bakal menang!. "

Sementara itu, di tempat barisan anggota Zayyan, keempat teman Zayyan sedang khawatir.

Mereka benar-benar tak habis pikir oleh tantangan yang diberikan Zayyan, mengapa Zayyan menantang membahayakan dirinya sendiri?segitu penasaran nya dengan ketua geng itu sampai mau mengorbankan identitasnya?!.

Zayyan tidak tau saja, Haechan tak main-main dengan fakta yang ia beri tau kepadanya. Ketua itu memang sangat ahli di jalanan.

Semua geng telah mengakuinya, geng manapun tidak mungkin jika di tanya tentang ketua itu tidak tau, hanya geng mereka saja yang tak tau, lebih tepatnya ketua mereka. Seperti yang dikatakan orang biasanya jika bertemu dengan Zayyan, anak itu memang tidak pernah peduli dengan sekitarnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara motor tidak jauh dari tempat mereka semua berdiri, bersamaan dengan kedua ketua mereka terlihat sudah datang, bersebelahan.

Tidak sampai tiga puluh menit, kedua ketua mereka sudah datang secara bersamaan, mereka memenangkan nya bersama, jadi siapa yang menang?.

Semua anggota terlihat bingung, mereka tidak tau apa yang telah terjadi semasa ketua mereka balapan.

Sebelum mereka sempat bertanya kepada ketua masing-masing, tiba-tiba saja anggota geng Vino datang menyerang.

Tidak ada yang sadar sama sekali, mereka telah saling membantu melawan geng Vino. Padahal ketiga geng bermusuhan.

Motor Zayyan masih berada ditengah jalanan, ia tidak memikirkannya lagi, langsung membantu anggotanya yang dihajar, juga tidak melepas helm seperti biasa.

Berbeda dengan ketua itu, ia menyingkirkan motornya terlebih dahulu.

Perkalahian semakin memuncak. semua anggota terlihat sangat bergairah baku hantam, sampai akhirnya Vino menyerah, menyuruh anggota nya mundur. Setelah itu mereka kabur.

Diakhiri dengan semua orang yang ada disana luka-luka, kedua ketua itu termasuk.

Zayyan menyuruh semua anggotanya untuk bubar, tentang balapan nya sudah selesai atau belum? Zayyan menjawab dengan jujur kalo ia dan ketua itu sepakat untuk buka topeng tanpa harus balapan. Tapi yang melihat hanya tim inti dari kedua geng mereka, yang lain sudah pulang.





























Hayoo masih belom tau 'dia' siapa?

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang