3

110 20 0
                                    

Siapa yang tidak kaget?

Niat bundir malah masih hidup, hidupnya juga malah pindah tubuh ke suaminya

(Name) bingung, Sae bingung, penulis bingung, pembaca bingung, semua orang di dunia bingung

Bangkit dan duduk di ranjang, memperhatikan tubuh pria yang ia masuki, (name) hanya terdiam dan terlarut dalam pemikirannya

"Dia memiliki tinggi 180cm, mata hijau teal dengan bulu mata yang lentik, surai berwarna kemerahan yang sedikit kearah merah muda, juga tubuh yang ramping dan terbentuk" , ucapnya sambil meraba perutnya di akhir kalimat

Bukan mesum tapi ini Sae, sayang kalo ga diraba raba, kalo bisa sekalian di ent-

"Meskipun kesehariannya ia sangat kejam, tapi tidak bisa dipungkiri dia memang tampan, benar benar tidak masuk akal"

"Masa aku jadi Sae Itoshi!!!?", ucapnya dengan sedikit berteriak histeris, melengking pula. Ya... dengan suara Sae yang serak serak berat bayangin aja sendiri👍

.....

Suara ketukan dari luar terdengar bersamaan dengan suara dari sekretaris Sae, "Tuan, silahkan cepat bersiap, Tuan Hansen sudah datang"

Tidak lama setelah ucapan itu, ia membuka pintu kamar dan masuk dengan membawa teh di pagi hari

"Tumben sekali, tidak biasanya anda bangun kesiangan, silahkan pakai baju ini dan tolong pakai dasi untuk hari ini", ucapnya lagi dengan menghampiri Sae. Tidak, maksudnya menghampiri (Name) yang ada di tubuh Sae(?)

Mari kita sebut saja (Name) dan Sae saat mereka bertukar tubuh

"Baik... em maksudku aku mengerti", ucap (Name) tergagap, masih tercengang atas kejadian ini

Cara bicara yang aneh itu membuat Raven, si sekretaris terheran, "Cara bicara anda kenapa jadi anggun begitu?"

"Oh! Anda pasti sedang berlatih bicara yang sopan kan? Kemarin anda memang terlalu emosi", lanjut Raven

"Memangnya kemarin ada masalah apa?", (Name) yang tidak tahu apapun tentu saja bertanya

"Itu, soal rapat dengan biji kopi. Hansen meminta supaya harganya dinaikkan sampai 30 Brue per gram"

"Tunggu, kenapa anda tidak cepat ganti baju dan malah bertanya tanya pada saya?", ucap Raven dengan wajah bingungnya

"Se.. sekarang?!! Ra.. Raven, aku malu jadi bisa tolong keluar sebentar? Dan nanti aku minta tolong pakaikan dasi", ucap (Name) malu dengan wajah Sae

'Meski ini tubuh Sae, tapi tetap saja buka baju di depan pria itu agak...', batin (Name)

Ucapan yang terlontar dari (Name) mau tidak mau membuat Raven yang adalah lelaki tulen terkaget, terkejut, merinding sekujur tubuh

"Pagi pagi anda kenapa bersikap begini?! Anda bermaksud memberi saya hukuman kan?!", ucap Raven salah paham

"Kalau begitu tolong balikkan badan saja", ucap (Name) lagi

Setelah selesai memakai pakaiannya, Raven membantu memasangkan dasi dengan masih merasa terheran heran

"Lebih baik anda memaki saya seperti biasanya, padahal anda bukan orang yang suka minta tolong"

Selesai memakai dasi, (Name) berjalan keluar kamar diikuti dengan Raven

"Apa kita langsung mulai rapatnya?"

"Ya, meskipun hari ini dia membuat kesal, anda tidak boleh marah sama sekali, dan jangan melontarkan kalimat kalimat yang kejam dengan wajah datar anda"

It means to be you || I.SaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang