Istriku benar benar berbeda dari aku yang bajingan ini, cara berjalan bangsawan yang kulatih terus menerus, cara berpakaian yang merepotkan pun, bagi istriku yang seorang putri kerajaan, itu adalah rutinitasnya seperti bernapas
Aku memang sampah, aku yang rendahan ini hanya bisa membeli gelarnya dengan menikah. tidak ada yang bisa kuberikan padanya sebagai seorang rendahan
Pilihan yang tersisa hanya satu, aku harus terus bekerja, sampai memiliki harta berlimpah untuk membahagiakannya
selama ini aku bekerja keras dan hidup dengan tujuan itu, tapi..
"Tadinya saya berpikir mati saja...."
"Sae, saya ingin bercerai dengan anda"
kalau kamu menghilang, lalu apa artinya hidupku?
.....
Ajuan cerai yang muncul secara tiba tiba dari mulut istrinya membuat Sae mengerutkan keningnya, tak lama ia menyetujuinya dengan syarat (Name) harus membayar semua biaya yang telah ia keluarkan untuknya
Ah termasuk... biaya berguling guling di kasur?
Hal tersebut membuat (Name) protes, mengapa Sae marah dan tidak ingin menceraikannya? Padahal menurut (Name) akan lebih baik jika ia bercerai dengan memiliki segudang hutang, itu akan menguntungkan Sae
Ia berpikir begitu, karena ucapan dari sepupunya tadi, (Name) tidak ingin menjadi beban bagi kehidupan Sae, ia sudah merasa sangat bersalah pada Sae akibat pembatalan kekuasaan kerajaan, meskipun bukan kesalahannya, ia tetap merasa tidak enak jika ia terus menjadi istrinya
Berbeda dengan Sae yang marah, mengapa sang istri dengan entengnya mengatakan "lebih baik jika bercerai dengan memiliki segudang hutang, itu akan menguntungkan anda"
Perdebatan terus berlangsung, sampai ucapan (Name) membuat Sae tertegun dan mengepalkan tangannya
"Mengapa anda begitu membenci saya?"
Oh ayolah, bukankah kesalapahaman ini sangat menjengkelkan? Dua orang yang tidak mengerti satu sama lain, selalu berpikir salah tentang satu sama lain. Sebagai author aku sangat ingin memasukkan kalian berdua ke sumur, menyuruh kalian menyelesaikan kesalahpahaman kalian, kalo bisa habis kelar salah pahamnya bisa lah kasih keponakan onlen!
Tentu saja kalimat yang dilontarkan (Name) membuat Sae bingung sekaligus marah, ia tidak pernah sekalipun membenci istrinya, bahkan pada kakak sang istri, ia tidak pernah membenci Michael, meski telah ditipu olehnya
"Kalau pun kita bercerai, tidak akan ada yang menolongmu, harusnya kau tahu itu"
"..... Saya juga tahu kalau itu", cicitnya pelan
"Kalau begitu jangan pernah katakan lagi hal seperti itu, aku tidak pernah membencimu"
Ucapan dingin itu diakhiri, Sae menutup pintu kamarnya sampai terdengar suara berdebum yang keras, menandakan kemarahannya. Meninggalkan (Name) yang menampakkan wajah sendu di depan kamarnya
"Pembohong"
.....
'Sebenarnya aku masih membenci Michael, tapi apa boleh buat. Sae tidak akan pernah menceraikanku jika itu keinginanku. Meskipun ia telah menipu suamiku dan membuatnya kesulitan, harusnya untuk sekarang hanya dia yang bisa membantuku'
Dengan pikiran itu, (Name) mengirim surat pada kakaknya saat ia masih di hotel, surat yang meminta tolong agar ia bisa bercerai dengan Sae
"Hebat juga, bagaimana kamu bisa duduk dengan posisi yang sama sepanjang jalan?"
Sahutan Sae menyadarkan (Name) dari lamunannya, ia menjawab pertanyaan itu dengan sedikit sarkastism, "Anda sendiri bagaimana? Selalu berganti posisi duduk seperti anak kecil saja"
"Katakan itu saat kau memiliki tinggi sepertiku"
???
.....
Sudah seminggu mereka kembali ke mansion dan selama seminggu Sae tinggal di sana, hal yang sangat jarang terjadi, eh bukan, bahkan sepertinya itu yang pertama kalinya. Dasar bang toyib
Kebetulan sekali hari ini ada pesta ulang tahun ayah(hala hoax) Sae. Jadi Michael yang adalah kakak (Name) pasti datang meski hanya sekedar formalitas
Saat para pelayan akan mendandani nya, suara ketukan terdengar dari luar kamar, pelayan yang memberitakan bahwa Michael sudah datang
Tanpa basa basi, (Name) membiarkan Michael masuk ke dalam kamarnya
"Terimakasih sudah datang El, apa kamu sudah menerima--"
Ia tidak melanjutkan kalimatnya, suaranya seolah tercekik dan tidak mau keluar. Ia menatap ngeri ke arah Michael.... Yang entah kenapa datang bersama ibu mertuanya
"Aku kecewa padamu (Name), aku tidak menyangka kau begitu egois"
*pov nem:panteklah
HI
Maap dikit😔, sedang mengmager ngetikOhiya fyi ayah dan ibu Sae(?) ini perawakannya beda bgt ama Sae dan Rin. Kalo mau bayangin visualnya, bayangin visual igarashi kalo uda tua aja aowgogwogw. maap ngab igarashi, km tumbal proyek di penpik ini
Dan kemungkinan aku bakal kluarin Rin gabanyak, dia cuma keluar sekali2 kalo ak lg sang--😋
Lagi pengen liat interaksi nem ama Rin, soalnya si nem ini bener2 nganggep Rin adek soalnya dia kan anak terakhir, dia juga ga disayang, nah berhubung Rin ini itungannya sama kek Sae dari bangsa asing ya pasti dia ga diperlakukan dengan baik, jadi dia ada rasa iba dan sayang sama Rin sebagai kakak, gatau kalo Rin gimana ke nem, ups
KAMU SEDANG MEMBACA
It means to be you || I.Sae
FanfictionKingdom Au! [x reader] "Anda kan hanya menganggap saya sebagai barang salah yang anda beli dengan mahal. Tidak bisa digunakan dan tidak bisa dibuang" ©Muneyuki Kaneshiro ©Yusuke Nomura ©Me