Tidak tahan dengan situasi, Sae segera keluar dari ruang makan, bahkan saat Raven datang dan memanggil manggilnya karena urusan lift serta karena meninggalkan sang nyonya muda begitu saja
Pergi tanpa sepatah katapun, acara makan siang yang langka bagi (Name) pun berakhir dengan meninggalkan perasaan yang rumit dalam benak keduanya
.....
"N... Nyonya muda, sebentar lagi matahari akan terbenam. Sudah waktunya anda untuk kembali dan beristirahat"
(Name) yang sedang menatap pandangan luar dengan santainya menjawab, "Baiklah, kalian juga pasti lelah melayaniku"
"Bukan karena itu nyonya!", para pelayan kelabakan dengan ucapan nyonya muda mereka
"Aku tahu, sudah mulai malam. Aku akan kembali, jadi katakan pada Sandy untuk siap--"
"Ya ampun, (Name)?!"
Ucapan (Name) terputus oleh seruan yang memangil namanya dengan akrab...
"Sudah lama sekali ya tidak bertemu!!"
....Tidak, orang itu tidak beneran akrab dengan (Name). Dia hanya anak yang sok asik sok dekat. Shiera namanya, sepupu jauh (Name)
Mereka berduapun berbincang satu sama lain. Serperti yang sudah dibilang, Shiera ini tipe yang sksd, (Name) yang tidak terlalu dekat ya hanya menjawab dengan kalimat yang jika didengarkan nadanya akan sangat datar seperti da-
g.
Bukannya (Name) tidak ingin dekat dengan sepupunya sendiri, tapi..
"Oh ya, aku sering bertemu dengan Tuan Sae di stadium. Ooh iya, kamu tidak suka olahraga liar seperti itu kan?", ucap Shiera sambil tersenyum dibalik kipasnya
......inilah alasan (Name) tidak bisa dekat dengan Shiera, dia anak yang licik dan suka merebut mainannya saat kecil. Apalagi barusan ia berkata seolah olah dekat dengan Sae seperti akan mulai mengambil lagi sesuatu miliknya
"Bukannya aku tidak suka karena sifatnya liar, tapi aku kurang bisa menikmatinya karena itu hal asing bagiku"
"Tuh kan, kamu masih saja bersikap begitu (Name). Selalu berusaha terlihat seperti orang yang baik. Tidak heran Tuan Sae merasa frustasi padamu"
Ucapan diakhir itu membuat (Name) terperanjat, "Dia berkata aku membuatnya frustasi?"
"Serius kamu bertanya karena tidak tahu??"
Apapun yang kukatakan itu percuma, aku hanya seorang tuan putri yang tidak tahu apapun. Aku tidak bisa mengerti orang lain karena dibesarkan terhormat. Yang ingin kukatakan adalah kalau kuceritakan bahwa hidupku tidak semewah yang kamu pikir, akankah kamu mengerti?
atau.. kamu juga menganggap bahwa itu sifat kekanak kanakan dari tuan putri yang di besarkan dengn terhormat?
.....
"Sandy, apa Shiera sering menginap di hotel ini?"
(Name) bertanya pada Sandy yang duduk di hadapannya dengan melihat kearah luar kereta kuda
"Ya, saya juga sering bertemu dengannya di cabang ibukota. Katanya beliau suka hotel kami, jadi meskipun tempatnya jauh, beliau pasti menginap di hotel ini"
Setelah mengatakan itu, Sandy tersentak dan terdiam, dalam benaknya ia berpikir apakah alasan nyonya mudanya tidak tahu soal dress dress itu adalah...
"Kamu tidak perlu khawatir,aku hanya ingin memastikan"
Sandy pun berusaha mengalihkan pembicaraan, takut membuat (Name) merasa sedih
"Ah, tadi anda belum menyelesaikan makan kan? Saya akan siapkan makan malam terbaik ketika sudah sampai"
"Tidak perlu, aku tidak ingin makan"
Dia adalah orang yang sibuk dengan kegiatan di luar. Yang benar saja aku percaya kalau dia tak akan selingkuh. Bodohnya aku, ia begitu membenciku dan tidak pernah menyentuhku sama sekali, mengapa aku tidak terpikir dia memiliki wanita lain?
.....
"Aroma kopinya wangi sekali kan? Kalau anda tidak nafsu makan mau saya bawakan dessert?", ucap Sandy ramah pada (Name) yang duduk bersandar di ranjang
Tidak melihat tanda tanda (Name) menjawab, ia mulai meletakkan kopi di tangan (Name)
"Kalau anda mau, dipegang begini saja karena udaranya cukup dingin. Hidup itu sederhana, asalkan perut kenyang, maka akan terasa bahagia. Meski terasa sulit sekali, hiburlah diri dengan secangkir kopi, Kalau anda mencium aromanya, itu akan membantu anda menenangkan pikiran. Saya harap nyonya muda cepat bersemangat lagi"
Mendengar kalimat itu membuat hati (Name) menghangat. Air mata mulai terlihat di pelupuk matanya. Ia tersenyum dan meminum kopi yang ada di tangannya
Tidak sampai situ, mendengar kalimat Sandy tadi, ia seakan berpikir untuk tidak tenggelam dalam keterpurukannya lebih dalam lagi. Ia meminta dibuatkan makanan agar bersemangat, yang tentu langsung disanggupi Sandy dengan antusias
Makanan yang disiapkan Sandy dan Kepala koki sangat luar biasa, setidaknya begitu menurut (Name)
Kedua orang itu juga berdebat untuk membuat (Name) mengakui masakan siapa diantara keduanya yang lebih enak. Hal yang sepele, namun menghangatkan hati (Name)
(Name) memakan kedua masakan mereka dan memuji keduanya. Setelah menghabiskan makanannya ia bertanya apakah suaminya telah kembali. Ia ingin menyelesaikan masalahnya, karena ia tidak ingin membuat orang lain merasa frustasi padanya
......
"Tadinya saya berpikir untuk mati saja daripada hidup seperti ini"
Ucapan itu terus terngiang di kepala Sae yang sedang mengerjakan dokumen di mejanya
Frustasi, ia membanting semua kertas itu dan menampakkan wajah sedih
"Padahal... Untuk apa aku bekerja mencari uang selama ini?"
Suara ketukan mengalihkan atensi Sae, ia membuka pintu dan melihat (Name) ada di hadapannya
"Untuk apa kamu kemari? Apalagi yang mau dibicarakan?
Menghela napasnya, (Name) berkata, "Kedepannya kita akan terus begini. Tidak akan bisa berubah kan? Karena itu tekad saya semakin bulat. Saya ingin bercerai... Sae"
SKSKSKSKSKSKSKKS gajadi sedih berlipat2, lagi sujud syukur megumi bisa dislametin😭😭😭😭😭😭
Akhirnya mc jadi mc setelah sekian purnamaemmm btw maap yh kemarin salah naruh angka di judul, tbtb langsung 8 bjierr🗿baru sadar jg
KAMU SEDANG MEMBACA
It means to be you || I.Sae
FanfictionKingdom Au! [x reader] "Anda kan hanya menganggap saya sebagai barang salah yang anda beli dengan mahal. Tidak bisa digunakan dan tidak bisa dibuang" ©Muneyuki Kaneshiro ©Yusuke Nomura ©Me