prolog

146 74 76
                                    

  Di goreskan lagi ujung gunting itu pada lengan nya, ia masih tidak merasakan apa pun, goresan demi goresan, semakin dalam, cairan merah kental mulai menetes di seragam sekolah nya.

Sakitt...
Tetapi dia tidak tau sakit apa itu? Rasanya goresan itu tidak begitu sakit, lantas sakit apa yang begitu dalam ini?

Bahkan untuk sakit nya saja Zeela keliru

Isak tangis pun terdengar jelas
"idann..peluk aku dan" lirih nya dengan suara bergetar


~∆~

"Putri kecil papah ko nangis"

~∆~

"Siapa yang buat zeze nya abang nangis?"

~∆~

"Kamu adalah ratu di keluarga ini setelah mamah"

~∆~

"Papah, mamah, Abang, sayang zeze"

~∆~

"PERGI!!"

~∆~

"Saya anggap anda mati."

~∆~

"CUMA BISA NYUSAHIN!"

~∆~

"Saya malu mempunyai anda."

SENJA KINI BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang