Wisnu-Houses and Blouses

30 3 0
                                    

Orang tua Alana kerja di Jepang, Alana menolak buat pergi dari Indonesia karena udah keterima juga di UI. Jadi selama beberapa tahun terakhir, Alana tinggal sendirian aja tanpa orang tua, tapi ada pembantu yang datang dua kali seminggu untuk kerjain kerjaan rumah.

Jadi udah kebayang sesepi apa Alana kalau di rumah. Makanya anaknya kalau udah selesai kelas, bukannya pulang terus istirahat, dia malah melipir buat makan terus nginep di rumah Daphne.

Hari ini lagi-lagi Alana dengan blouse merah mudanya pulang ke rumah Daphne, tapi Daphne belum pulang, katanya sih lagi ambil kaus sablon buat senam bersama komplek bareng Ajisaka. Alana gak paham, tapi oke.

Alana jalan sambil loncat-loncat kegirangan karena ternyata mama Daphne udah siapin makanan kesukaan Alana di rumah, cumi dan udang saus padang.

Mikirinnya aja udah bikin ngiler.

Lagi jalan dengan seneng, Alana mendapati Wisnu dengan kaus putih lengan panjangnya tengah menyiram tanaman di depan rumahnya.

“Mas Wisnu!” Panggil Alana, lalu berjalan mendekat.

Wisnu terlihat sedikit terkejut, tapi setelahnya Ia mengangguk pelan, “halo.” Jawab Wisnu.

“Lagi gak kerja, mas?” Tanya Alana.

Wisnu menggelengkan kepalanya, matanya masih fokus kepada tanaman-tanaman di depannya, “enggak, kamu lagi gak ada kelas?” Tanya Wisnu balik.

“Oh, ini udah selesai. Mau ke rumah Daphne, mau makan hehehehe.” Cengir Alana.

Wisnu mengangguk, Alana ikutan mengangguk (sambil nyengir).

Abis itu diem-dieman. Aduh, canggung banget. Alana gak tau mau ngomong apa lagi, Wisnu juga keliatan gak tertarik untuk ngomong apa-apa lagi.

Alana menarik napas, “ya udah, mas, aku duluan ya.”

“Iya.”
































Wisnu selalu ngalihin pandangan, menjauh sejauh mungkin, berbicara sesingkat mungkin, dan bersikap layaknya robot kalau lagi naksir orang. Terbukti dengan pengalaman nol besar terhadap hubungan pacaran, Wisnu gak pernah pacaran sama sekali karena terlalu menolak untuk mendekat.

Makanya Wisnu gak mau deket-deket Alana.

Iya, sejujurnya Wisnu cuma sebatas tertarik perihal penampilan yang memang nyaman untuk dipandang, tapi Alana juga punya sikap yang sukar kita tolak afeksinya.

Wisnu tertarik pada Alana-yang semoga gak akan membentuk sebuah rasa jatuh hati.

“Mas Wisnu besok bisa tolong temenin aku ke Helio gak?” Daphne bersuara, namun tangannya masih fokus mengambil sesendok nasi untuk ia makan.

Kebetulan, Daphne betul-betul lapar, rumahnya kosong, Daphne gak bisa masak. Siapa yang bisa masak? Betul, Mas Kinan dan Mas Wisnu. Makasih cowok ganteng.

“Boleh, kabarin aja jam berapa.” Jawab Wisnu.

Helio itu anjing peliharaan Daphne, udah dirawat selama sekitar tiga harian, dan cuma mas Wisnu yang tau arah ke vet nya, mengingat juga Mas Wisnu yang mengantar Helio ke vet malam-malam karena demam tak kunjung turun.

“Okee, nanti aku kabarin ya.”

“Iya.”










Daphne:
masss
maaaffff 😭😭
aku tiba-tiba ada bimbingan
🥹🥹🥹🥹🙏

Wisnu:
Oh, ya udah gak apa-apa Daph
Helionya gak perlu dijemput sekarang kan?
Tapi besok sampai lusa aku gak free
Sama Aji aja gimana?

Houses and How'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang