06• cengeng

3 1 2
                                    


Haiii balikk lagiii  wkwkwkkw


WARNING‼️: jangan lupa vote ⭐

Happy reading guys

___________________________________________

"Dunia nya terlalu hancur untuk gadis cengeng sepertinya"

-Arco Genard Anjani-

Runa tersadar ia mempercepat langkahnya aerin pun tak mau kalah ia berlari dan mencekal lengan adiknya.

"Kenapa ka?" Tanya runa

"Masih nanya?"

"Kalo ayah tau kamu bisa abis runa, tolong run kakak mohon jangan  bolos-bolosan kaya gini" Aerin memohon pada runa.

"Kak.... emang pas dirumah aku di siksa cuma gara-gara bolos kaka peduli?, engga kan kan?. Udah ka, runa gapapa runa udah biasa" Jawab runa dengan wajah terpampang sedih.

Aerin tercengang, ah benar juga ia bukannya tidak pernah menolong runa namun waktunya selalu tidak pas ia selalu terlambat. Aerin selalu mengobati luka sang adik saat runa tertidur memberikan salep pada luka yang memar, mengompres luka-luka nya dengan hati-hati.

"Arunhala!!" Panggil arco

"Lo ngumpet dimana ko bisa ga ketauan?"

"Kepo banget arco, btw aku keren kan ga ketauan sama pak banu"

Aerin menatap cowok yang mengobrol dengan adik nya, aerin pun melihat runa seolah bertanya 'siapa'.

"Ah iya ka ini arco temen runa" Ujar runa memperkenalkan arco

Arco membungkukkan badannya "arco ka"

Aerin mengangguk "adek gue jangan diajarin ga bener, kalo bisa jagain"

"Iya ka" Setelah itu aerin kembali kedalam lab. Arco termenung, tunggu?!! kenapa ia mengiyakan perkataan kakak nya runa padahal kan ia tak mengajak runa melakukan apapun, mengapa juga harus ia yang melindungi runa ck... Mana arco sudah mengiyakan perkataan itu otomatis ia akan melakukan apa yang aerin suruh.

Sedikit kenangan itu muncul dalam benak arco, perkenalan yang tak terduga membuat nya ia kenal dengan gadis cantik, cerewet dan cengeng. Ya arunhala adalah gadis yang cengeng berbanding terbalik dengan sang kakak yang terbilang jarang menangis bahkan saat itu mereka berdua pulang sekolah jalan kaki karna ongkos keduanya habis, ayah mereka tak bisa menjemput nya karna belum pulang dari kerjanya saat sudah mencapai gerbang komplek runa menangis sangat kejar karna kelelahan berjalan.

Jadilah aerin yang menenangkannya dan menggendong sang adik di punggungnya hingga sampai rumah, ibu yang melihat mereka sampai depan gerbang terkekeh menurutnya itu sangat lucu untuk adik-kakak.

"Den sudah sampe... " Ujar supir yang membuyarkan lamunannya.

"Ah iya pak, makasih... " Arco pun turun dari mobil dan masuk ke rumah nya

"Ar titipan gue di beliin ga?" Tanya gracia yang duduk di sofa ruang tv.

"Ada cari aja di situ" Tunjuk nya pada belanjaan.

The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang