2

300 35 0
                                    

Hikari pulang lebih awal jam 6 sore dia merasa lelah karena sibuk membuat gaun. Memasuki kamar dengan senyuman karena disana sudah ada suaminya dan putri kecilnya.

"Ibu! Mengapa baru pulang."

Mengecup dahi Hinata sayang juga pelukan hangat.

"Ibu membuat gaun dari klien maaf yaa.." Hinata mengangguk.

"Bukankah ayah tadi menjemput ibu?"

Hikari mengangkat alis bingung, Hiashi yang duduk di sofa sedikit terkesiap dia tersenyum pada Hikari yang memandangnya.

"Tadi, aku ingin menjemputmu tapi tiba-tiba Hito memberitahu jika ada masalah di kantor, maaf yaa.."

"Ouh, iya tidak masalah sayang, aku ingin kekamar sebentar ya aku ingin mandi."

"Iya, mandilah."

Hiashi kembali bermain dengan Hinata yang duduk di depanya dengan boneka beruang.

Tak lama Hikari datang dengan pakaian lebih fresh. Dia duduk di samping Hinata mengelus rambut keunguan sang putri.

"Ah, aku ingin memberitahumu. 2 hari lagi aku ada kunjungan ke rusia untuk promosi gaun juga."

"Begitu, tidak masalah. Kau harus tetap jaga diri baik-baik disana mengerti."

"Ibu ingin pergi!"

"Iya, ibu akan ke rusia, tidak masalah kan ibu tinggal?"

"Umnh, tapi sepulang dari sana ibu harus mengajak kita kesana."

.
.
.

Hinata yang sudah tiga hari di tinggal ibunya kerja ke negara lain cukup sedih tapi dia sudah besar jadi tidak ingin terus merengek.

Duduk di bangku kelas, sebangku dengan Tenten dia hanya diam tidak dengan Tenten yang mengoceh banyak hal.

"Kau tau Hinata, ayah dan ibu Kaori berpisah!"

"Kaori?"

"Iya, dari kelas 6B kasihan dia sekarang sangat pemurung dia tinggal dengan neneknya."

"Tenten tidak boleh bicara seperti itu. Itu masalah orang lain." Ujar Hinata bijak.

Tenten mendengus dia memakan roti kacang. Memang kelas sedang kosong jadi setelah ujian tidak ada pelajaran.

" Orang dewasa itu menyeramkan, dunia mereka penuh masalah dan intrik terkadang kita anak kecil tidak di perbolehkan tahu, tapi tanpa sadar mereka memperlihatkan sehingga kita tahu."

Hinata hanya memangku wajah mendengar ocehan temanya.

"Orang dewasa juga penuh kebohongan, Huh! Aku terkadang ingin cepat dewasa tapi dunia dewasa sangat menakutkan." Hinata tertawa mendengar curahan Tenten.

.

Hinata yang sedang menunggu jemputan mengernyit alis karena bukan ayahnya yang menjemput.

Supir itu keluar dari mobil. Membuka pintu penumpang Hinata masuk begitu saja setelah mobil berjalan Hinata membuka mulut untuk bicara.

"Dimana ayah? Kenapa paman yang menjemput."

"Ayah, sedang sibuk nona, jadi tuan menyuruh saya untuk menjemput anda." Ko yang menjadi supir pribadi dari keluarga Hyuga.

"Sibuk?"

Hinata hanya memandang luar jendela. Lampu merah terlihat menyala membuat mobil itu terhenti. Pandangan Hinata jatuh pada bocah laki-laki yang sedang di pukuli. Hinata memandang lurus tanpa berniat membantu.

Beautiful Darkness-love CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang