Percakapan

242 6 0
                                    

Aryan yang melihatnya jadi iba dan tidak tega. "Sudah, cukup tertawanya," ucap Aryan tegas. Mereka semua pun berhenti dan kembali fokus makan.

Vieria jadi merasa terharu karena Aryan membelanya, apalagi Aryan sering memandanginya. Vieria jadi tertunduk malu.

Velcro melihatnya jadi geli, baru kali ini ia melihat saudara kembarnya salah tingkah. Tapi ia tidak tega meledeknya di depan Aryan. Velcro pun berinisiatif mengajak ngobrol Aryan yang 5 tahun lebih tua dari mereka.

Ini yang dijodohin aku atau Velcro, sih? Sepertinya jadi mereka berdua yang lebih akrab, pikir Vieria melirik kedua pria itu berbincang-bincang. Aryan meliriknya juga, sehingga kini tatapan mereka bertemu. Vieria langsung malu dan pura-pura izin ke toilet.

Sebenarnya Vieria tidak ke toilet, ia hanya mencari udara segar. Di dalam sana ia kena mental karena Aryan.

Vieria memandangi jendela dengan pemandangan di luar yang sedang hujan. Pantas ia kedinginan, karena ac di dalam restoran jadi terasa semakin dingin karena cuaca. Ia jadi mengalungkan dirinya sendiri.

Kemudian ada seseorang yang menutupi tubuhnya dengan blazer. Vieria pun menoleh dan melihat Aryan sedang tersenyum padanya.

"Pakailah, kau terlihat kedinginan," ucap Aryan.

Vieria diam seribu bahasa. Malu dan tidak tahu harus berkata apa. Dilihat dari dekat seperti ini Aryan jadi semakin tampan. Vieria mencium aroma parfum di blazer Aryan dan entah kenapa hal itu membuatnya nyaman.

Mereka berdua terdiam beberapa saat sambil melihat pemandangan di luar.

"Lihat, ada pelangi," ucap Aryan. Vieria yang tidak sadar hujan sudah berhenti pun melihat ke arah langit.

Wah, Aryan benar. "Indah sekali!," ucap Vieria.

Aryan tersenyum memandangi wajah bahagia Vieria. "Wajahmu juga seperti pelangi itu... indah."

Mereka berdua pun saling menatap. Sepertinya sudah ada manik-manik cinta di antara mereka.

Namun kemudian Velcro muncul di tengah-tengah mereka. "Kalian ngapain? Semua orang mencari-cari ternyata berduaan disini."

Vieria hanya bisa memejamkan mata melihat kelakuan saudara kembarnya. Aryan masih menatap Vieria.

"Kenapa? Cantik ya kakak gue? Dia juga kayaknya suka sama lu tuh," ucap Velcro terang-terangan pada Aryan di depan Vieria.

"Velcro!," teriak Vieria kesal.

"Yuk, masuk!," ucap Velcro cuek sambil berlalu. Aryan dan Vieria akhirnya ikut masuk mengikuti.

Hari itu pertemuan berjalan lancar. Vieria dan Aryan saling bertukar nomor. Ibunya dan tante Natasha menyuruh mereka untuk penjajakan dulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang