Kepuasan 🔞

503 6 0
                                    

"Oh, oh, oh, ah, ah, ng," desah Vieria karena Aryan benar-benar meraba, menghisap, menggigit dan menjilat-jilat putingnya. 15 menit Aryan bermain dengan payudara Vieria. Hingga payudara Vieria terasa sakit akibat terlalu lama dihisap dan diremas-remas.

Semakin lama ciumannya turun ke perut. Aryan menurunkan celana piyama Vieria dan menyisakan celana dalamnya. Aryan menyeringai, "kamu sudah basah rupanya. Not tonight my ass."

Aryan mengejeknya, Vieria merasa sebal sekaligus malu.

"Kalau masih mau lanjut, buka celana dalammu sendiri," ucap Aryan sengaja mempermainkan Vieria.

Vieria menggigit bibirnya. Jujur ia juga sudah terangsang, rasa lelahnya tiba-tiba berganti nafsu. Ia merasa ingin segera dimasuki oleh si tampan Aryan.

Apa boleh buat, pikir Vieria. Ia pun inisiatif melepas celana dalamnya sendiri. Hal itu membuat Aryan menyeringai. Ia sendiri menurunkan boxernya dan penisnya sudah berdiri.

Oh, fuck. It's so big! Pikir Vieria merasa takut sekaligus berdebar.

Aryan mulai menindih Vieria dan menciumnya. Kali ini Vieria merangkul leher Aryan dan mereka saling melumat. Kaki Aryan membuka lebar paha Vieria dan mulai menggesekan penisnya ke vagina Vieria.

Vieria merasakan hangatnya penis Aryan menusuk-nusuk klitorisnya. "Ng, ah, ah."

Aryan berlutut dan mulai mengarahkan penisnya masuk ke vagina Vieria pelan-pelan.

"Hmmp... aaaw, ah," desah Vieria mulai merasa ada yang masuk ke vaginanya.

"Ah..sakit, Aryan."

"Tahan, baby."

Vieria berusaha menahan, tapi ini benar-benar sakit. "Hiks.. sakiit, Aryan. Please stop.."

Melihat Vieria menangis membuat Aryan tidak tega, ia segera mencabut penisnya yang sudah masuk setengah. Aryan memandang istrinya dan menghela nafas. Ia tidak mau gagal lagi seperti pertama kali.

"Okay, Vieria. Just follow my lead," ucap Aryan. Kini mereka berbaring miring saling berhadapan. Aryan menempatkan penisnya di depan vagina Vieria dan merapatkan kedua paha Vieria.

"Oh," mereka sama-sama melenguh. Posisi ini menjepit penis Aryan, juga memberi sensasi geli pada Vieria.

Aryan pun mulai bergerak maju mundur. Menahan paha dan pinggul Vieria agar menjepit penisnya.

"Oh, oh, Vie."

Vieria pun merem melek. Gesekan penis Aryan di selangkangan, klitoris dan bibir vaginanya terasa nikmat.

"Ng, ah, ah, Aryan... enak..," desah Vieria memandang sayu. Tangan Aryan tidak tinggal diam, dia juga meremas-remas payudara Vieria.

"Ah, akh, Aryan... ma..mau keluar."

"Bersama, sayang," desah Aryan semakin mempercepat gerakan maju mundurnya.

"Ooooooh...," desah Vieria mencapai orgasme membusungkan dadanya. Aryan pun juga mencapai klimaksnya.

Mereka berdua sama-sama terpejam menikmati sensasi orgasme.

"Aryan, nikmat sekali. Thank you and I'm sorry," ucap Vieria yang merasa mengecewakan Aryan.

Aryan membuka matanya, "ssh, it's okay, Vieria. We're still learning." Aryan membelai lembut wajah Vieria.

"Kamu pasti lelah, istirahatlah," ucap Aryan mencium kening istrinya. Vieria pun memejamkan matanya dan langsung tertidur nyaman dalam dekapan Aryan.

 Vieria pun memejamkan matanya dan langsung tertidur nyaman dalam dekapan Aryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang