Masa Lalu 🔞

368 3 0
                                    

"Hiks...huhuhu," terdengar isak tangis Vieria. Aryan yang masih terbangun pun menoleh dan melihat istrinya sedang mengigau dalam tidur.

"Vieria?," ucap Aryan, tapi Vieria masih menangis. "Noo... Krisan, jangaan.."

Krisan? Kedua alis Aryan mengeryit. Ia merasa cemburu Vieria menyebut nama pria lain. Tapi sepertinya mimpi buruk. Vieria semakin menangis.

"Vieria!," ucap Aryan sambil mengguncang-guncangkan tubuh Vieria. Akhirnya wanita itu terbangun dengan mata terberlalak sambil melihat ke sekelilingnya.

"Are you okay, Vie?," tanya Aryan. "Sampai nangis gitu.." Aryan langsung membelai wajah Vieria untuk mengusap air matanya.

"Aryan," Vieria langsung memeluk erat suaminya.

Aryan pun balas memeluk Vieria, "ssh, it's okay, Vie. Ada aku disini."

Aryan membiarkan Vieria menangis sebentar. Setelah agak tenang, barulah Aryan melepas pelukannya.

"Now, be honest with me. Ada hubungan apa antara kamu dan Krisan?," tanya Aryan.

Vieria kaget Aryan mengungkit nama Krisan, "apa maksudmu?"

"You just called his name on your dream. Lagipula, tidak mungkin Krisan menatap tajam dan melotot padaku kemarin jika tidak ada apa-apa."

Vieria menggigit bibirnya sendiri tanda gelisah. Apa aku harus jujur pada Aryan? Vieria pun memutuskan untuk berterus terang karena merasa bersalah.

"Aku... aku pernah berpacaran dengan Krisan saat kuliah," ucap Vieria.

Sudah kuduga, pikir Aryan. "Kenapa tidak memberitahuku kemarin?"

"Karena itu aib! Aku... dia...," ucapan Vieria terhenti karena takut untuk menceritakan sebenarnya pada Aryan.

"Dia apa, Vieria?," tanya Aryan tak sabar.

"Aku dan dia sudah melakukan hal-hal jauh saat berpacaran, Aryan."

"Hal-hal jauh maksudmu... seks?," tanya Aryan kaget. Vieria mengangguk sambil menangis.

Dada Aryan terasa sesak, hatinya sakit mendengar pernyataan Vieria. Ia pikir ia adalah pria pertama yang benar-benar menyentuh istrinya.

"Kalian sudah ngapain aja?," tanya Aryan.

Vieria pun jujur menceritakan semua hal vulgar yang dia dan Krisan lakukan dulu. Aryan terlalu syok untuk berkata-kata dengan pandangan tak percaya pada Vieria.

"Kenapa kamu diam saja? Say something! Kamu boleh marah padaku," ucap Vieria sambil menangis.

Aryan tidak berkata apapun, namun ia memandang kecewa pada Vieria dan pergi.

"Aryan, Aryan," panggil Vieria.

...

Vieria menunggu Aryan pulang 3 jam kemudian.

Suaminya pulang dalam keadaan setengah mabuk. Vieria kaget, untuk pertama kalinya ia melihat Aryan minum-minum. Untung saja mertuanya sudah tidur.

"Aryan, maafkan aku," ucap Vieria menangis, ia semakin merasa bersalah melihat Aryan seperti ini.

Aryan yang mendengar isakan Vieria berkata pelan, "hei, ssh... don't cry."

Vieria masih saja menangis, tidak tahu harus apa. Aryan reflek menciumnya.

"Mmm..mmm," desah Vieria yang kaget dengan ciuman mendadak itu. Namun, lama-lama ia ikut terbuai dan menikmatinya.

Aryan melepas ciuman mereka dan memandang Vieria, "malam ini aku akan mengingatkanmu kalau kamu milikku selamanya. Akan kubuat kamu melupakan masa lalu."

Setelah mengucapkan itu, Aryan lanjut mencium Vieria. Aryan mengecap bibir, lidah dan seluruh rongga mulut Vieria.

Oh, God. I can orgasm just because of this kiss, pikir Vierie yang merasa bagian bawahnya sudah basah.

 I can orgasm just because of this kiss, pikir Vierie yang merasa bagian bawahnya sudah basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang