Ini juga pertama kalinya Aryan melihat tubuh wanita secara langsung dan tubuh Vieria sesuai dengan ekspetasinya. Payudara yang besar, perut rata, dan kulit yang putih.
Penis Aryan sudah mengeras, ia segera menindih Vieria, membuka kaitan branya dan mengulum kedua payudara Vieria dengan penuh nafsu.
"Ah, ah, ah... oh, oh..Ar..Aryan."
Aryan suka mendengar Vieria mendesahkan namanya, membuatnya semakin bersemangat. Ia meremas-remas benda bulat milik pacarnya ini, menggelitik putingnya.
"Oh, ooh, oh, ng... Aryan."
Satu hisapan kuat di puting Vieria membuat Vieria orgasme dan mendesah hebat.
"Oooh, Aryan. Aku keluar.. ng," desah Vieria reflek membusungkan payudaranya, sehingga terlihat semakin seksi di mata Aryan.
Vieria terengah-engah, bagian bawahnya pasti sudah sangat basah. Ia tidak sadar celana dalamnya sudah dilepas Aryan sejak tadi. Kini Vieria benar-benar telanjang di depan Aryan.
Aryan mengamati tubuh pacarnya yang sudah siap disantap di kasur, ia sendiri menurunkan boxernya dengan penis sudah berdiri tegak.
Vieria kaget betapa besar penis Aryan, jauh lebih besar dari mantannya dulu. Aryan menaiki tubuh Vieria, mencium bibir wanita itu sambil menggesekan penisnya ke vagina Vieria.
"Mmm, ng...mm" Vieria bisa merasakan keras dan hangatnya penis Aryan di antara kedua pahanya.
Aryan berusaha memasukkan penisnya ke lubang vagina Vieria namun sulit sekali rasanya, apalagi Vieria mengeluh.
"Ah, Aryan... sakit. Please keluarin," ucap Vieria ketika kepala penis Aryan memasuki vaginanya.
Aryan tidak memaksa dan langsung mengeluarkan penisnya lagi karena ia tidak tega melihat raut wajah Vieria yang kesakitan.
Aryan berusaha mencium Vieria lagi, kali ini ia mengecap seluruh tubuh wanitanya. Dari bibir, leher, dada, bahu, perut. Hal itu membuat Vieria mendesah nikmat.
Aryan bisa merasakan vagina Vieria sudah sangat basah, ia pun mencoba memasukinya lagi. Namun, memang Vieria yang masih perawan dan penis Aryan yang tergolong besar. Mereka pun gagal lagi setelah berkali-kali mencoba. Terpaksa Aryan mengeluarkannya sendiri di kamar mandi.
"Ternyata susah ya," ungkap Aryan yang kecewa sambil terlentang di kasur bersama Vieria.
"Hei, ini kan baru pertama kali kita mencoba. Wajar kalau belum berhasil," ucap Vieria berusaha menghibur pacarnya.
Aryan tetap tidak terima, sebagai pria ia merasa gagal. Vieria yang melihat pacarnya diam saja, langsung inisiatif menciumnya. "It's okay, Aryan. Mungkin Tuhan menginginkan kita melakukannya setelah kita resmi menikah."
Kenapa harus bawa-bawa Tuhan ke ranjang ya? Pikir Aryan. Ia menatap wajah cantik Vieria dan menurut saja. "Maybe."
Mereka pun berakhir hanya cuddling saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aryan dan Vieria
ChickLitAryan tidak ingin Ravina pergi. Aryan pun menahan keinginan Ravina untuk resign dan perlahan-lahan hatinya mulai tertarik pada wanita itu. Mereka berdua mulai sering bersama di luar jam kerja, membicarakan berbagai hal, bergandengan tangan dan berci...