Malam Pertama 🔞

585 4 0
                                    

Di rumah.

Vieria sedang bimbang di kamar mandi. Ternyata hadiah yang dimaksud Jenny adalah satu set lingerie seksi berwarna merah, dengan catatan tulisan "dipakai ya buat malam pertama (^_~)."

Dasar Jenny! Pikir Vieria. Apa aku harus memakainya malam ini juga? Jujur saja, dia lelah seharian pesta. Akhirnya Vieria memutuskan untuk memakai piyama saja.

Begitu keluar kamar mandi, Vieria mendapati Aryan yang sedang duduk di sisi kasur dengan kemeja putih yang kancingnya sudah terbuka hingga dada, semakin terlihat tampan dan seksi. Aryan yang sedang memainkan ponselnya pun menyadari Vieria dan tersenyum padanya.

"Hei, sudah selesai mandi?," tanya Aryan. Vieria mengangguk, "sekarang kamu mandi, gih."

Aryan pun menurut pada istrinya, karena memang tubuhnya sudah keringatan seharian ini.

"Wait for me, okay," bisik Aryan sebelum mandi.

Wait, he wants to do it tonight? Vieria bertanya-tanya dalam hati. Padahal tadi dia sudah lelah dan ngantuk, tapi mendengar kata-kata Aryan membuatnya kembali melek dan segar.

Tak lama kemudian, Aryan keluar kamar mandi dengan handuk di pinggangnya. Omg, his sixpack, his biceps, belum lagi rambutnya yang basah.

Vieria tidak berhenti memandangi suaminya ini. She feels so lucky. Aryan tidak menyadari Vieria memperhatikannya, ia mengambil boxer di lemari dan memakainya. Vieria reflek memalingkan wajah karena malu.

Vieria bisa merasakan Aryan menaiki kasur dan memeluknya dari belakang. Vieria bisa merasakan hembusan nafas Aryan di lehernya juga lengan Aryan yang melingkari payudaranya. Hal itu membuat Vieria melenguh pelan. "Ng.."

Tangan Aryan mulai menyusup ke dalam piyama Vieria dan meremas-remas payudara istrinya. Dengan posisi miring seperti ini, payudaranya terasa lebih padat. Aryan menghembuskan nafasnya nafsu.

"Ng..ah, ah, Aryan," desah Vieria.

Mendengar desahan Vieria, Aryan tidak tahan lagi. Ia menindih Vieria dan mencium bibirnya.

"Mmm..mmph," desah Vieria. Ia berusaha mendorong Aryan karena mulai kehabisan nafas. Aryan melepasnya dan mereka saling menatap. Mata Aryan yang tajam dan mata Vieria yang pasrah.

"You want to do it tonight? Aku agak capek, sih," ucap Vieria.

Aryan yang sudah menahan hasratnya selama ini tidak terima dengan alasan itu, "you said after married, right?"

"Iya, tapi jangan malam ini, kumohon."

Aryan memandang mata Vieria dan mempertimbangkan permintaan istrinya. Akhirnya ia menggeleng, "nope, sorry Vieria. I can't hold myself any longer, kamu cukup berbaring dan mendesah saja. Biar aku yang bekerja."

Mampus, deh! Pikir Vieria. Ia tidak menyangka sisi liar Aryan ini.

Aryan membuka piyama Vieria dengan satu tarikan hingga kancingnya terlepas semua.

"Aryan! Ini piyama baru tahu?! Harganya mahal!"

"I'll buy you a new one," ucap Aryan sebelum mempermainkan kedua bukit milik Vieria yang besar dan putih.

"I'll buy you a new one," ucap Aryan sebelum mempermainkan kedua bukit milik Vieria yang besar dan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang