"Oh, oh...oh, Kri..san," desah Vieria ketika Krisan mengecap seluruh tubuhnya. Payudaranya dihisap bergantian, semakin lama turun ke perut dan vaginanya.
"Omg, Krisan! Oh..oh..oh, ampun!," desah Vieria ketika Krisan mengecap vagina Vieria dengan mulutnya. Lidah Krisan bermain-main dengan klitoris Vieria.
Vieria reflek orgasme, tubuhnya gemetar hebat, matanya terpejam dan mulutnya terbuka. "Oooooooh.... Krisaan."
Krisan menelan seluruh cairan orgame Vieria hingga Vieria terbaring lemas di kasur.
Krisan mulai menelanjangi dirinya sendiri dan untuk pertama kalinya Vieria melihat bentuk kelamin laki-laki dewasa. Seketika ia merasa takut dan teringat akan komitmennya. Stay virgin until marriage.
"Kri.. Krisan, udah berhenti," ucap Vieria menutupi tubuhnya dengan selimut. "Ini dosa, we shouldn't do it."
Mata Krisan melotot tak terima, "kamu udah lihat aku kayak gini? How could you want to stop it now?!"
"I... I'm sorry, aku hanya ingin melakukannya saat sudah menikah nanti."
Krisan menghela nafas, "baik, kalau begitu puaskan aku. Jangan curang! Aku sudah memuaskanmu."
Vieria bingung, "aku.. harus apa?"
Krisan tersenyum, "kemarilah." Krisan berdiri dan menyuruh Vieria berlutut di depannya.
"Good girl," ucap Krisan sambil membelai kepala Vieria.
"Masukkin penisku ke mulutmu," perintah Krisan. Vieria terkejut, selama ini ia tidak membayangkan akan mengulum sebuah penis.
"Kri.. san, nggak mau. Please," ucap Vieria dengan suara bergetar.
"Coba dulu, honey. Kamu akan ketagihan."
"Aku pakai tangan saja, ya?"
"Vieria, do you want to see me upset? Kamu jangan curang, donk. Tadi kan aku udah oralin kamu. Sekarang gantian, donk!"
Vieria jadi merasa bersalah. Ia pun mencoba memasukkan penis Krisan ke dalam mulutnya. Uugh, it smells and taste so bad hiks.
"I... I can't."
Krisan sudah sangat emosi, "jangan-jangan kamu itu lesbian, Vie. Kenapa bisa nggak nafsu melihat penisku?"
Vieria sedih dianggap seperti itu, namun ia kaget karena Krisan kemudian memaksa memasukkan penisnya ke mulut Vieria dan menahan kepalanya.
"Hmmp, mmp, mmp," teriak Vieria. Penisnya keluar masuk hingga ke hampir ujung lidah dan tenggorokan. Rasanya seperti tercekik dan mau muntah. Tidak tahan lagi, Vieria sedikit menggigit penis Krisan.
"Aaaaakh!!!," Krisan reflek mencabut penisnya dari mulut Vieria dan menamparnya.
Vieria terjatuh ke lantai sambil memegang pipinya dan memandang tak percaya pada Krisan yang baru saja menamparnya. Vieria pun menangis.
"Oh, fuck!," Krisan terlihat menyesal dan menjambak rambutnya sendiri, kemudian ia mau membantu Vieria berdiri tapi tangannya ditepis oleh Vieria. Hal itu membuat Krisan emosi.
Krisan segera memakai pakaiannya dan keluar kamar tanpa berkata apapun lagi.
Malam itu Krisan tidak kembali ke hotel. Vieria berusaha mencarinya, namun panggilannya tidak tersambung.
Keesokan paginya, Krisan baru muncul di hotel dan meminta maaf pada Vieria.
"Maafin aku, Vie. Kamu boleh tampar aku balik, but please don't leave me," ucap Krisan sambil berlutut dan memeluk Vieria.
Hati Vieria pun luluh begitu saja, karena ia masih sangat mencintai Krisan dan menyalahkan dirinya sendiri sepanjang malam. Mereka berbaikan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aryan dan Vieria
ChickLitAryan tidak ingin Ravina pergi. Aryan pun menahan keinginan Ravina untuk resign dan perlahan-lahan hatinya mulai tertarik pada wanita itu. Mereka berdua mulai sering bersama di luar jam kerja, membicarakan berbagai hal, bergandengan tangan dan berci...