Bab 1

2 1 0
                                    

tidak pernah terbesit sekalipun dalam ingatan ku kalau aku pernah bertemu dengannya apalagi memiliki hubungan dengannya.


siapa lelaki menyebalkan ini?!

datang mengaku-ngaku suamiku, tapi wajahnya lumayan ganteng. LUMAYAN!!

awalnya aku hanya sedang merenung ditaman, meratapi nasib ujian matematika tadi pagi. tiba tiba saja seorang laki-laki datang menghampiri dan menarikku ke dalam pelukannya, dia menangis. sontak saja aku melepas pelukannya dengan cepat.


Dia berhenti dan menatapku dengan wajah sedih, "Aku udah lama mencari Ana." ucapnya.


Ana? Siapa Ana? Aku Azhuna bukan Ana. Dan lagi siapa sih lelaki ini?"Kamu siapa?" hanya kalimat itu yang terbesit dalam pikiranku.


Wajah sedihnya menjadi bertambah sedih, bahkan tangisannya kian mengeras. Apa dia pikir dia anak kecil?


"Kamu lupa sama aku? Aku Reksa, kamu biasa panggil aku Esa. Aku suami kamu."


Oke! Aku pikir sekarang dia mulai gila. langsung saja aku lari dari hadapannya. lari secepat mungkin berharap dia tidak mengejar.


DUGH!Aw!!"Maafkan aku." aku mendongak mellihat siapa orang yang aku tabrak.


"KAUU!!! B-bukannya ta-tadi kau masih disana? B-bagaimana bisa?" ucapku sambil menunjuk tempat asal dia berdiri tadi.


Apa dia berlari mengejarku? tapi bagaimana bisa secepat itu? mukanya juga tak menunjukkan raut kelelahan.


Tangannya terulur mengelus kepalaku membuatku tak bisa berkutik dengan sikapnya. "Apa sakit?"


"Huh?!"


"ini sakit kan? tadi menabrak dadaku" ucap dia mendekatkan kepalanya dan...


cup"A-apa APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!!!"BUGH                                                                                           ...0...Seseorang terbaring dikasur tanpa ingin membuka matanya barang sedetikpun saat ini, membuat sang empunya kasur tak tenang.


Azhuna dengan hati-hati terus mengkompres lebam yang dibuatnya tadi sore. Dia tak menyangka pukulannya akan membuat pipi lelaki ini lebam parah hingga pingsan.


ya.. seseorang yang terbaring tadi adalah Reksa. untung saja taman dan rumahnya dekat, jadi tak perlu repot untuk membawa lelaki ini pulang.


Sempat terpikir oleh Azhuna kalau bukan pukulannya yang keras, melainkan dianya saja yang lemah. namun ia langsung menghapus pikirannya itu dengan cepat dan fokus merawat Reksa yang belum terbangun.


"ukhh..a-air"


sebuah suara menghentikan Azhuna dari lamunannya. Ia berdiri menghampiri Reksa yang berusaha untuk duduk. disandarkannya bantal pada bagian belakang sebagai tumpuan.

THE DISASTER OF KINGDOMWhere stories live. Discover now