00.07

407 56 1
                                    

Jonathan berlari dengan wajah paniknya, untuk segera memanggil tabib kerajaan.

Melihat keadaan Carren yang tiba-tiba pingsan dan tidak baik-baik saja itu membuatnya khawatir. Takut gadis itu kenapa-kenapa.

Namun seketika langkah Jonathan terhenti tepat didepan pintu kamar Liam, saat melihat Leora baru saja keluar dari dalam kamar tersebut.

Leora seketika menoleh dengan raut terkejutnya, sementara Jonathan menatap gadis itu dengan wajah sinis.

Merasa waktunya terbuang, Jonathan segera pergi dari sana, namun baru selangkah ia berhenti karena Leora memanggilnya.

"ada apa?" tanya Leora menatap Jonathan penasaran.

"apa kau perlu ingin tau urusanku?" ucap Jonathan tanpa menoleh sedikitpun.

Leora terdiam, "m-maaf..." lirihnya.

Jonathan menghela nafas kasar, perlahan ia berbalik menatap kearah Leora.

"aku membutuhkan tabib untuk Carren" jawab Jonathan. Seketika raut wajah Leora berubah. Kaget akan apa yang ia dengar dari Jonathan.

"kenapa dengan Carren?" tanya Leora dengan muka panik, eh?

Seketika Jonathan mengernyit bingung.

"katakan Jo..." pinta Leora.

"aku tidak tahu, tiba-tiba dia pingsan setelah aku memintanya memainkan biola" jelas Jonathan.

"APA?!" sontak Leora meninggikan nada bicaranya, membuat Jonathan melotot kearahnya. Namun, dengan segera Leora meminta maaf kepada Jonathan.

"kenapa denganmu?" tanya Jonathan bingung.

Leora diam, ia ragu untuk menceritakan hal ini kepada Jonathan. Namun, ia harus memberitahunya agar kejadian ini tak terulang lagi.

Mau bagaimana pun Leora masih punya rasa peduli kepada Carren selaku sahabatnya.

"Carren..." Leora menggantungkan kalimatnya, sementara Jonathan setia menunggu kelanjutan perkataan gadis itu.

"punya trauma saat memainkan biola" lanjut Leora.

Jonathan semakin bingung.

"ini mungkin aneh... Tapi memang itulah kenyataannya, saat Carren berusia 15 tahun, ia pernah menampilkan bakatnya itu didepan seluruh para penonton yang menantinya"

"Carren disayang oleh banyak orang karena bakatnya itu, memainkan biola dengan sangat merdu, namun saat tampil diacara itu, tiba-tiba saja salah satu tali biola yang Carren mainkan putus seketika dan mengenai matanya..." Leora menarik nafasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"dan karena itu juga mata Carren sempat buta, tapi untungnya Carren berhasil menjalani operasi mata dan dia akhirnya bisa melihat lagi" ucap Leora diakhir dirinya bercerita.

Jonathan teridiam, mencerna setiap penjelasan Leora. Berarti dirinya telah melakukan kesalahan.

Seketika Jonathan merasa bersalah.

'maafkan aku Carren...'

Setelah itu, Jonathan benar-benar pergi meninggalkan Leora. Tujuan utamanya saat ini ialah memanggil tabib kerajaan untuk memastikan keadaan Carren saat ini.

.
.
.
.
.

"bagaimana tabib, dia baik-baik saja?"

"pangeran Jo tidak usah khawatir, dia hanya pingsan dan sebentar lagi dia akan bangun" jelas sang tabib.

Jonathan menatap khawatir kearah Carren. Ia berjalan mendekat kearah gadis itu, dan seketika menggenggam tangan Carren dengan sangat erat.

"maafkan aku..." lirihnya.

[HIATUS!] NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang