Aku, Kamu, Kita

41 1 0
                                    

Bintang dan Vania yang duduk di lobby kampus tengah sibuk dengan laptopnya masing-masing. Saking sibuknya mereka tidak menyadari dengan kehadiran Alano yang diikuti Ravi dan seorang cowok berbadan sedikit gemuk di belakangnya. Dengan kebiasaan jailnya, Alano memencet tombol power di laptop Bintang.

"Hissshh siapa sih ? jail banget" omel Bintang setelah laptopnya mati. Kemudian ia mendongak ke arah orang yang sudah berdiri di depannya. Lalu matanya menagkap seseorang yang tidak asing baginya. Ravi. Jantungnya seketika berdetak tak karuan.

"Makanya jangan serius-serius amat :p" ejek Alano yang kini sudah duduk di depan Bintang dan Vania serta diikuti Ravi dan cowok sedikit gemuk itu. Sedikit info saja, mereka duduk lesehan.

Bintang masih manyun, setelah mengetahui orang yang asing bagi dirinya dan Vania tentunya, ia berkontak mata dengan Alano tanda ingin bertanya siapa orang itu.

"Ohh ini Rain" jawab Alano yang sudah menangkap isyarat Bintang.

"Haiiiii Rain!!" seru Bintang dan Vania bersama-sama dengan wajah manisnya masing-masing.

"Eh kok gue baru liat lo sekarang sih ?" tanya Bintang.

"Iya gue kemarin masih ada urusan sama SMA lama gue" ucap Rain. Bintang manggut-manggut. Kemudian ia menoleh ke arah Vania yang menyenggol-nyenggol lengannya.

"Itu ada Ravi" bisik Vania di telinga Bintang.

"Kenapa sih kalian bisik-bisik gitu ? ngomongin gue ya ?" tanya Alano ingin tau.

"Dih ngomongin elu". "Ravi disini aja dong, ada Bintang nih" kata Vania ketika menangkap Ravi dalam posisi akan beranjak pergi. Mendengar ucapan sahabatnya itu, Bintang melotot dan pipinya berubah menjadi merah padam.

"Ooooo Ravi ?! keceplosan tuh". "udah bro disini aja, kan ada Bintang" Alano menahan Ravi dan mendudukkannya disamping Bintang. Ravi yang tampak malu-malu menuruti kata Alano. Tak beda halnya dengan Bintang, ia kini menutupkan tangan di wajahnya. 'Demi apa dia sekarang duduk disamping gue' batin Bintang.

"Nah gimana Rav ? dia ngefans sama elu" goda Alano.

"Hahaha .. gue lagi nggak pengen pacaran" jawab Ravi nyeleneh.

"Loh, gue kan nggak nyuruh kalian pacaran. gue Cuma bilang kalau Bintang ngefans sama lo dan mau foto bareng sama lo. Lo nya aja yang malah salah fokus. Kode nih.." oceh Alano.

"Wah berarti lo yang mau tuh !" timpal Vania cepat.

"Enggak bukannya gitu, ahh tapi .. tau deh" ucap Ravi membela seraya melangkah pergi karena dirinya yang salah tingkah.

"Kalian sih, gue jadi nggak enak kan sama dia" kata Bintang sedikit kecewa.

"Hahaha cieee ngambek. Nggak papa lah, biar dia tau"

"Tapi Van, tau deh !" Bintang melanjutkan kesibukannya bermain laptop.

***
Siang ini Bintang ada kuliah. Walaupun agak ogah-ogahan, Bintang tetap mengikuti kuliah. Yaa paling enggak dia bisa ketemu Ravi dan sekedar mengisi absen. Bintang yang duduk dibarisan nomor dua dari belakang malah memandang lekat ke arah langit. Bintang memang suka langit, apalagi kalau mendung. Tidak hanya itu, Bintang juga suka hujan. Dan tanpa disadari, Ravi yang duduk di dekat jendela dan sejajar dengan Bintang malah ikut memandangi Bintang. Setelah sadar bahwa Ravi memandangi dirinya, bodohnya Bintang juga ikut memandangi Ravi. Alhasil sekarang, 2 anak manusia yang bermuka polos saling pandang-pandangan.

Bintang segera mengalihkan pandangannya, karena ia takut Ravi merasa ke-GR-an. Bintang juga tidak ingin dirinya merasa tersanjung. Handphone nya kemudian bergetar. 'lumayan bisa ngilangin rasa dagdigdug gara-gara diliatin Ravi' batin Bintang dalam hati. Setelah melihat isi SMS yang baru saja diterimanya, Bintang kembali merasakan rasa panas di pipinya.

Meraih BayangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang