Menyesal

144 1 0
                                    

Vieria terpaksa menceritakan semua pada kedua orang tuanya dan saudara kembarnya. Cepat atau lambat mereka akan tahu juga.

Mereka sangat kaget, tidak menyangka Aryan bisa melakukan hal seperti itu. Bahkan saudara kembarnya Velcro sempat mendatangi Aryan karena kesal.

"Shit! Lu itu sebenarnya mau sama siapa? Wanita itu atau kakak gue?," tanya Velcro sambil menarik kerah baju Aryan.

Aryan diam saja, membuat Velcro emosi. Ia pun langsung meninju wajah tampan Aryan. Bukk! Aryan langsung tersungkur.

"Aryan!," teriak ibunya mendengar keributan. "Kamu bukannya saudara kembar Vieria? Ada masalah apa sama Aryan?"

"Dia selingkuh dari Vieria!"

Ibunya langsung menoleh ke Aryan, "apa? Benarkah itu, Aryan?"

Aryan hanya mengangguk. Ibunya sangat kecewa dan menangis, "oh, nak. Jadi itu alasan Vieria pergi dari rumah. Kenapa melakukan itu, nak?"

Aryan tidak membantah, ia terima segala pukulan dan cercaan dari Velcro dan ibunya. Aryan merasa ia pantas mendapatkannya.

Velcro yang melihat Aryan diam saja bagai mayat hidup lama-lama menguap amarahnya dan merasa prihatin. "Anything you want to say?"

"I just want my wife back," ucap Aryan akhirnya.

"Aryan, apa maksudmu? Apa Vieria sudah menggugat cerai?," tanya ibunya.

Aryan menggeleng, "belum, Vieria mengatakan ingin berpisah dulu sementara. Mungkin sebulan, ma. Dia ingin pikir-pikir dulu."

"Kenapa tidak cerita ke mama? Pantas beberapa hari ini kamu tampak muram."

"Maaf, ma. Aku ingin memberitahu tapi takut mama kecewa."

"Oh, Aryan," ucap ibunya sambil memeluk anaknya.

Velcro yang menyaksikan semua itu hanya bisa menghela nafas. Ia pun segera pamit.

"Velcro, tunggu," panggil Aryan. Velcro menoleh dan menunggu Aryan mengatakan sesuatu.

"Kumohon... bantu aku menyelesaikan masalah ini," ucap Aryan tampak menyedihkan.

Velcro menghela nafas, "you are a grown man, Aryan. Let me out of this shit, I'm not part of your problem."

Aryan tidak bisa membantahnya. Memang masalah ini semua salahnya. Tidak seharusnya ia melibatkan orang lain.

Aryan mengangguk, "fine... kalau gitu, aku hanya mau tahu bagaimana keadaan Vieria? Dia baik-baik saja?"

"Don't worry, dia baik-baik saja," jawab Velcro sebelum pergi.

Mendengar itu, Aryan jadi sedikit lega.

"Jadi, sekarang gimana? Apa wanita selingkuhanmu itu masih ada? Apa mama akan punya menantu baru?!," tanya ibunya marah.

Aryan tidak menjawab apapun, ia segera pamit ke ruang kerjanya dan butuh waktu untuk sendiri.

Sudah beberapa hari ini Aryan bekerja dari rumah. Ia sudah memberitahu bagian personalia untuk memberhentikan Ravina. Aryan tidak ingin bertemu Ravina lagi.

Namun, keputusan sepihak itu tidak diterima oleh Ravina. Ia masih tetap datang ke kantor untuk bertemu dengannya. Bahkan, mulai meneror Aryan berkali-kali melalui panggilan dan pesan, tapi Aryan tetap kukuh pada pendiriannya.

Sorry, Ravina. Ini yang terbaik untuk kita, pikir Aryan.

 Ini yang terbaik untuk kita, pikir Aryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang