2 - Memory in the past

497 33 2
                                    

Mohon untuk memberikan dukungannya!






Menginjakan kaki lagi di kota London merupakan hal yang membuat Natasha sedikit sedih. Kota ini sudah banyak berubah namun berbagai kenangan di dalamnya membuat Natasha ikut terhanyut. Ini sudah 5 tahun lamanya namun kenangan masa lalu yang menyedihkan sulit dia lupakan. Terkadang dia berpikir jika Natasha diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, dia takkan pernah mau menikah dengan Wiliis.

Natasha ingat dulu dia pernah berlari-lari di tengah hujan dan Willis mengejarnya di belakang. Saat itu Natasha merasa sangat bahagia karena Willis juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Bahkan mereka berpelukan dan berciuman di tengah hujan yang deras. Tidak... tidak... dia harus pelan-pelan melupakan semuanya.. ini adalah keputusan yang dia ambil dan Natasha yakin keputusan ini sangat tepat. Perpisahan tidak selalu buruk daripada hidup tersiksa.

"Natasha minumlah kau terlihat kedinginan.."

Saat ini dia dan Edward berada di salah satu restoran mewah di kota London. Mereka memutuskan singgah karena di luar salju turun dengan sangat lebat dan mengganggu transportasi. Edward memberi Natasha cokelat panas karena wanita itu tak menyukai kopi. Natasha hanya tersenyum dan meminum cokelat tersebut, entah mengapa suasana hatinya hari ini sedikit mendung. Bukankah harusnya Natasha bahagia karena bisa bertemu orang tuanya lagi? Kenapa juga dia malah bernostalgia dengan sang mantan?

"Ed apa kau sudah memutuskan dimana akan tinggal?" Natasha bertanya setelah menyesap cokelat panas yang membuat tubuhnya menghangat.

"Tentu.... aku akan menyewa apartemen di sekitar rumahmu..."

Natasha tak heran dengan jawaban yang diberikan oleh sahabatnya itu. Sudah lama Edward memang menggantungkan hidup padanya. Pria itu menjadikan Natasha sebagai satu-satunya tumpuan dalam hidup.

"Kau tahu ibumu pasti sangat merindukanmu yang tak pulang selama 7 tahun lamanya..."

"Dia takkan merindukanku, dia sudah bahagia dengan keluarga barunya dan membuangku!"

Yang Natasha tahu jika selama ini Edward telah memutuskan hubungan dengan ibunya. Edward merasa sangat sakit hati karena baru dua minggu sang ayah meninggal ibunya malah menikah lagi. Entahlah Edward merasa lebih baik sendirian seperti sekarang karena dia merasa sudah bahagia dengan adanya Natasha disisinya.

"Kalau begitu carilah pacar.. kau itu tampan pasti banyak yang akan menyukaimu" ucap Natasha memberikan pendapat.

"We talked it in the past Nat.. aku tidak membutuhkan pacar" Edward menjawab sangat tegas dan membuat Natasha mengalah.

"Oke oke... aku takkan lagi membahasnya.. by the way aku harus segera pulang you know kedua orang tuaku ingin segera bertemu denganku"

"Sure.."




********





"Uncle Sam!!!!"

Dengan riang gembira Belinda berlari memeluk Samuel dan pria berkulit hitam manis itu langsung membawa Belinda ke dalam pangkuannya. Belinda baru pulang dari sekolah dan tanpa diduga pria itu berkunjung ke rumahnya untuk membicarakan soal pekerjaan dengan Willis.

"My girl... how was your day?"

"Not bad because i meet you now"

Samuel Graham adalah teman baik Willis, mereka sudah berteman lebih dari satu dekade hingga tentu saja Belinda sangat mengenalnya. Tanpa Samuel, Willis hanyalah pria yang nelangsa dan sulit untuk bangkit dari keterpurukan pasca perceraian dengan mantan istrinya. Padahal saat mereka bercerai, Belinda masih bayi. Mengingatnya saja sudah membuat Samuel lelah karena saat itu Willis begitu hancur dan hampir tidak terselamatkan.

My Ex WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang