Saat ini Reva sedang bersantai di kamarnya, Reva yang merasa bosan pun pergi ke kamar milik Tian. Rencananya Reva akan mengajak Tian jalan-jalan.
Tok...Tok...Tok
"Tian! Reva masuk ya"Teriak Reva Tidak ada jawaban dari sang empu akhirnya Reva memutuskan untuk masuk saja.
Saat masuk Reva melihat Tian yang tertidur masih menggunakan seragam sekolahnya,Reva mendekat dan membangunkan Tian.
"Tian, Bangun dulu ganti bajunya"Ucap Reva Mengelus lembut Pipi Tian. Tian yang Terusik pun membuka matanya.
"Reva?"
"Iya, Ganti baju dulu. Habis itu temenin Reva jalan-jalan ya"Ucap Reva.
"Kenapa ga sama Cowok yang tadi di sekolah aja"Ucap Tian.
"Cowok?"Ucap Reva bingung.
"Itu, Yang jalan ke parkiran bareng"
"Oh,Gito? Dia abangnya Chika. Baru pindah juga jadi Reva tadi Reva cuman temenin keliling sekolah sebentar"Ucap Reva tau bagaimana sikap Tian jika Reva dekat-dekat dengan laki-laki.
"Oh, Kan ada yang lain kenapa harus Reva?'Tanya Tian.
"Reva gak tau, udah ah Reva males ribut cepetan ganti baju temenin Reva jalan-jalan"Ucap Reva lalu meninggalkan kamar Tian.
Akhirnya Tian pun mengganti pakaiannya dan Turun ke bawah untuk menemani Reva jalan-jalan. Tian sangat menjaga Reva, Jangan sampai ada seorang pun yang membuat Reva menangis Kecuali dirinya. Tian akan menghajar orang itu habis-habisan. Itulah Pendiriannya.
"Ayo, Mau kemana kita?"Tanya Tian.
"Em, Kem mall aja deh. Kita main di Timezone, Reva juga mau makan"Ucap Reva.
"Yaudah yok"
Akhirnya mereka pergi ke mall, Se sampainya di mall Reva memilih untuk bermain terlebih dahulu, Tian ikut Hanya ikut saja. Sekarang Reva dan Tian sedang bermain capit boneka, Reva sih Tian hanya melihat saja. Reva terlihat kesulitan dan misuh-misuh sendiri karna selalu gagal.
"Kenapa sih, berisik banget yang main tangan juga"Ucap Tian.
"Ini loh, Rusak ini mesinnya masa Reva udah pas ke bonekanya tapi ga dapet Mulu"Ucap Reva Kesal.
"Buka mesinnya yang rusak, Tapi Revanya yang cupu. Sini biar Tian yang main"Ucap Tian Mengambil alih.
Tian benar-benar jago, dia sudah mendapatkan 3 boneka sekarang. Reva menatap Tian heran kenapa dia tidak bisa-bisa padahal caranya Sama.
"Kenapa Tian bisa, kok Reva ga bisa padahal caranya sama"Tanya Reva.
"Ini tuh harus pake rumus fisika, geografi, kecepatan, kekuatan capitnya, Gaya capitnya"Ucap Tian Sombong
"Sedangkan Reva kan anak IPS, Mana ngerti"Lanjut Tian.
"Iya deh, SI PALING IPA"Ucap Reva menekan kata-katanya. Hal Itu membuat Tian tertawa melihat wajah Kesal Kembarannya.
Mereka melanjutkan main sampai Reva Merasa lapar dan mengajak Tian Makan.
"Mau makan apa?"Tanya Tian.
"Terserah"Ucap Adel.
"Sial, kata-kata itu tidak beruntung sekali aku hari ini"Batin Tian sampai Tian mempunyai ide jailnya.
Tian membawa Reva pergi ke tempat Sushi, Dimana Reva Sangat membenci Sushi. Apa enaknya makanan mentah dan amis itu pikir Reva.Tian memesan beberapa menu.
"Kok ke tempat Sushi di Tian"Protes Reva.
"Katanya Terserah, Ya terserah Tian dong"Ucap Tian.
"Udah lah, Reva juga gak mesen Sushi kan"Ucap Tian memang benar, Reva hanya memesan Tempura udang saja.
Makanan Mereka pun datang, Mereka menikmati makanannya masing-masing, Sampai akhirnya Ide jail kembali muncul di kepala Tian.
"Reva, Makan ini sedikit aja"Ucap Tian menyodorkan salmon, makan yang paling Reva benci.
"Ga, ga ,ga nanti Reva muntah Tian ga ah"Tolak Revan.
"Yaudah, Tian bilangin Sama papah, bunda kalo Reva perna top up game ga bilang dulu"Ancam Tian.
"Bilang aja, Reva Ga takut wle"Ucap Reva.
"Bener ya, Tian telfon nih bunda, Nanti Reva pulang-pulang di marahin dan PC Reva di sita deh"Ucap Tian.
"Eh, Yaudh Reva makan tapi sedikit aja ya"Ucap Reva.
"Hehe, Nih"
Reva pun memakan salmon itu, tapi hanya sedikit sedikit sekali. Awalnya memang tidak ada apa-apa.
Huek....Huekkk..
Reva berlari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya, Tian yang melihat itu Terkekeh kecil, Tiba-tiba Rasa bersalah muncul di diri Tian. Tian berfikir Reva akan marah padanya dan Nyuekin Tian setengah mati. Reva kembali dengan muka Pucat karna memuntahkan Semua isi perut nya.
"Ayo pulang"Ucap Reva membereskan barangnya lalu pergi meninggalkan Tian.
"Mampus"
Tian membayar pesanannya lalu pergi menyusul Reva. Di perjalanan Pulang Tian terus melemparkan pertanyaan pada Reva tapi Reva hanya diam Saja tidak menanggapi Ucapan Tian. Reva benar-benar marah kali ini.
Cerita apa sih ini? Siapa sih authornya, gak jelas banget bikin cerita. Bantu cari authornya guys kita gebukin.
Ceritanya gak jelas gitu. HeheVote ya kawan-kawan
Follow juga kalo bisa hehe