1minggu berlalu, Setelah membuat perjanjian bersama Tian. Reva menjadi mempunyai banyak teman. Karna selama ini Tian terlalu posesif terhadap Reva, Katanya sih enggak baik buat Reva. Tapi sejauh ini Fine aja. Seperti saat ini Reva sedang berkumpul di kantin bersama
teman-temannya."Rev, Belakangan ini gua liat lu kayak jauhan gitu sama Kembaran lu"Ucap Ashel teman baru Reva.
"Enggak tuh, Kita baik-baik ga ada masalah"Ucap Reva.
"Oh, Kirain kalian berantem sampe jarang berinteraksi di sekolah"Ucap Ashel.
"Iya kita gapapa, Cuman ada sedikit perjanjian di antara kita"Ucap Reva.
"Hai, Boleh gabung"Ucap Gito yang tiba-tiba datang.
"Boleh duduk aja"Ucap Reva lalu duduk di samping Reva.
"Ekhem, Perasaan di sini ada tempat kosong"Ucap Chika melihat abangnya Duduk di samping Reva padahal ada Ashel.
"Kenapa sih, Cemburu nih ceritanya Adek Abang?"Ucap Gito.
"Siapa juga yang Cemburu dih najis"Ucap Chika ketus.
"Hahaha, Oh iya Rev boleh minta Nomor wa"Ucap Gito.
"Ha? Buat apa?"Tanya Reva.
"Ya, Mau minta aja ga boleh emang"Ucap Gito.
"Ga jelas lu"Ucap Chika.
"Nyambung aja kayak magnet"Ucap Gito.
"Boleh kok, mana hp kamu"Ucap Reva lalu Gito memberikan hp nya Reva langsung me save nomornya di hp Gito.
"Nih"Ucap Reva memberikan hp Gito kembali.
"Makasih ya, Aku pergi dulu"Ucap Gito. Lalu pergi meninggalkan meja Reva dkk
"Rev, Kayaknya Abangnya Chika suka sama lu deh"Ucap Indira tiba-tiba.
"Hah ga mungkin lah"Elak Reva.
"Ga mungkin gimana, Masa ada orang tiba-tiba Dateng terus minta nomor wa tanpa konteks apa pun"Ucap Ashel di angguki oleh Indira.
"Udah ah, Btw Kalian udah ngerjain pr yang kemarin. Sekarang loh di kumpul nya"Ucap Reva mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya, Astaga"Ucap Ashel menepuk jidatnya.
"Aduh gua lupa lagi"Ucap Chika.
"Gua juga, Gimana dong"Ucap Indira panik.
"Hehe, Reva yang cantik, imut, gemoy, tapi masih cantikan Ashel. Liat dong"Ucap Ashel.
"Hadeh...... Kalian ini selalu aja, Yaudah yuk ke kelas"Ucap Reva.
"Hehe, Yaudah yuk"Ucap Ashel Lalu mereka semua pun pergi ke kelas.
Hari demi hari berlalu, Reva menjadi semakin dekat dengan Gito. Sering keluar bareng. Reva senang Tapi berbeda dengan Tian, Tian tidak suka Kalau Reva dekat dengan Gito. Tian tidak benar-benar menepati janjinya, Tian sering mengawasi Reva dari jauh dan tentunya tidak ketauan. Saat ini Tian dan Reva sedang bersantai di ruang Tv dengan Tian yang menidurkan kepalanya di paha Reva.
"Reva, Kalau Tian bilang Gito itu ga baik buat Reva gimana"Ucap Tian Tiba-tiba.
"Ga baik gimana Tian"Ucap Reva Sambil Mengelus kepala Tian.
"Kayak misalnya, Reva cuman di jadiin pelampiasan aja gitu"Ucap Tian.
"Reva bakal Percaya Kalau ada buktinya. Kalau ga ada bukti gimana mau percaya"Ucap Reva.
"Ya, kan kalau"Ucap Tian.
"Tian mau larang Reva Deket sama Kak Gito? Tian lupa Sama janji kita?"Ucap Reva.