Part 3

5.3K 410 20
                                    

Halo readers!

Makasih ya, udah mau baca and vote cerita yang gak seberapa ini.
Pokoknya, i love you so much!
Nyampah dikit gapapa, hehe.

Pokoknya, i love you so much!Nyampah dikit gapapa, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Brakk!

Haechan menggebrak meja dengan keras dan terkesan tidak sopan.

"Saya ini seorang pers, pak. Bukan seorang pelacur" ujarnya dengan nafas yang memburu.

Tangannya gemetar saat bosnya menawari Haechan untuk tidur dengan seorang duda kaya raya.

"Kau tau, dia bisa memberimu uang yang sangat banyak"

"Maaf, pak. Saya akan tetap mencari uang dengan hasil liputan berita. Tidak dengan menjual diri"

Johnny bangkit dari kursinya. Ia memasukan tangan di saku celana dan berjalan ke arah Haechan.

"Bagaimana jika aku memecatmu?" tanyanya dengan seringaian licik.

Mata Haechan terbelalak.

"Anda tidak bisa memeras saya begitu" katanya dengan nada yang tinggikan.

Johnny tertawa remeh.

"Bisa. Saya adalah bos di sini. Dan kau hanya seorang bawahan."

Perkataan itu sangat menyakiti hati Haechan. Ia sekarang merasa seperti seonggok makhluk yang hina dan tidak berharga.

"Tidur dengannya atau pergilah dari sini" final Johnny.

Haechan menatap tajam ke arah Johnny. Dengan mata berair, ia mencopot id card pers nya dan menaruhnya di atas meja.

"Saya berhenti, pak. Terimakasih"

Tanpa menunggu respon si bos, Haechan langsung melangkah cepat keluar dari ruangan itu.

Meninggalkan Johnny yang berdiri termenung. Ia tak menyangka bahwa Haechan akan memilih keluar dari pada tidur dengan Jaehyun.

Sialan. Gara-gara Jaehyun, Johnny harus kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.

Dengan tergesa-gesa Haechan berjalan menuju meja kerjanya. Ia mengemasi semua barang-barangnya.

Melihat itu, Renjun, Jaemin, dan Guanlin menghampiri Haechan.

"Chan? Apa yang kau lakukan?" tanya Renjun sedikit panik.

"Haechan, kau mau kemana?" timpal Jaemin.

Haechan tidak menjawab.

Hanya diam. Karena ia sadar jika ia menanggapi pertanyaan itu, air matanya akan langsung jatuh.

Namun hal itu justru membuat ketiga temannya makin panik.

Sampai selesai berkemas pun Haechan tetap diam.

"Tunggu dulu, kau mau kemana?" Jaemin mencegat Haechan yang hendak pergi meninggalkan kantor.

(✔)PERS [Markhyuck] | END (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang