BAB 7

13 4 1
                                    

Assalamualaikum

🌷

بسم الله الرحمن الرحيم

"Apapun hasilnya nanti berbanggalah pada setiap proses yang telah kamu jalani"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apapun hasilnya nanti berbanggalah pada setiap proses yang telah kamu jalani"

~Saskya Dina Amelia~
IG:Sskyamlia

*Flashback on

Zyana di atas memesan minuman dan mie untuk di bawa ke bawah

"Assalamualaikum" ucap seseorang di belakang zyana

Zyana memutar badannya untuk melihat siapa yang mengucap salam padanya

"Eh waalaikumusalam pak Agam, Bapak mau pesan juga" tanya zyana

"Iya saya mau pesan, kamu sendiri kesini temen kamu mana"

"Saya sama Khansa pak dia dibawah saya suruh cari tempat"

"Zay kamu pesen ya saya ke bawah cari tempat, minumannya samain aja kayak kamu" ucap Agam lalu ia pergi meninggalkan zyana dan zay

Zay yang melihat tingkah Agam yang sedikit berbeda membuat zay kebingungan

"Tumben dia kayak gitu kesambet apa coba" ucap zay

"Mas saya pesen kopi hitam dua pake gula ya, berapa mas sekalian sama punya mbaknya ini" ucapnya lalu mengeluarkan uang dalam dompetnya

"Eh pak enggak usah"

"Enggak papa sekalian aja mbak"

"Ini mas uangnya, nanti tolong diantar ya ke bawah"

"Siap mas nanti diantar ke bawah" ucap sang pedagang

"Mari mbak nyusul mereka berdua dibawah" ajak zay

"Iya pak mari"

*Flashback off

Zyana dan zay turun kebawah untu mencari keberadaan Khansa

"Mana sih Khansa tak suruh pilih yang tengah kok enggak ada ya"

Zay yang sedari tadi melihat Agam dan Khansa hanya diam, tiba-tiba zay memikirkan sesuatu ia mengeluarkan handphonenya lalu memotret mereka berdua

"Bapak ngapain sih bukannya bantuin cari mereka berdua"

Zyana kebingungan lalu ia melihat ke arah handphone zay, zyana pun paham lalu ia tertawa kecil

"Cocok banget mereka yang satu tinggi yang satu pendek udah kayak ayah momong anak" tawa Zyana membuat sang empu menoleh "aduh mampus Khansa liat" ucapnya dalam hati

Tatapan Khansa membuat nyali Zyana menciut pasalnya  jika Khansa  sudah marah semua akan kena

Zyana pun turun kebawah dengan wajah yang ketakutan lalu diikuti zay di belakang

"Hehe maaf sa tadi di atas rame banget jadi harus ngantri dulu" ucap Zyana sambil tersenyum

Khansa tidak memperdulikan perkataan Zyana ia fokus kembali dengan kameranya.

__🦋

Sudah beberapa menit kemudian minuman dan makanan mereka pun sampai

"Makasih mas"

"Enggeh mbak sami-sami"

Zyana melihat ke Khansa yang duduknya tidak jauh dari Agam "aku harus mengabadikan momen ini" ucapnya dalam hati

"Khansa cantik boleh gk pinjam kameramu sebentar aja"

"Buat apa Zy kamu kan gk bisa kalau soal kamera nanti rusak gimana" ucap Khansa was-was

"Bisa kok aku tenang aja, ayo lah pinjam sebentar aja ya Sa bentarrrrr aja" mohon Zyana

"Yaudah nih jangan aneh-aneh ya"

Dengan riang gembira Zyana mengambil kamera yang di berikan oleh Khansa

Zyana maju beberapa langkah lalu ia arahkan kamera ke arah Khansa dan Agam

Zay yang melihat itupun paham ia sedikit menjauh dari mereka berdua

Khansa yang tidak sadar karena ia memainkan  ponselnya Agam melihat kearah Khansa lalu ia tersenyum melihat Khansa "ya Allah jika memang ini jalan mu maka tunjukanlah" ucap Agam dalam hati

Zyana masih fokus memotret mereka berdua hasilnya begitu bagus

"Dek sini saya foto kan" ucap Zay yang menghampiri Zyana

Pipi Zyana terlihat memerah seperti tomat mendengar perkataan Zay "kamu kenapa dek, pipi kamu merah"

"Hah enggak papa kok, boleh pak tolong foto kan" ucapnya lalu memberikan kameranya pada Zay

"Panggil kakak aja saya masih muda juga, masa udah keliatan tuanya"

"Emang iya pak, saya kira bapak sudah punya istri"

"Enak aja saya masih sendiri juga dikira udah punya istri"

"Hehe ya maaf kak saya kan enggak tau, udah kak yuk balik ke sana" Zay hanya menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Zyana dari belakang

"Khansa nih kameramu, tolong nanti di cetak ya aku pengen nyimpen foto ku sendiri"

"Iya-iya Zy nanti habis pulang dari rumah nenek tak cetak" Zyana tersenyum bahagia sahabatnya ini sangat perhatian dengannya.










































Assalamualaikum

Sekian terimakasih
Jangan lupa vote dan ikuti biar gk ketinggalan terus sama ceritanya.


love in meetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang