BAB 15

8 3 2
                                    

Assalamualaikum

🌷

بسم الله الرحمن الرحيم

" Wanita hanya sekali seumur hidupnya jatuh cinta dengan sangat dalam, selebihnya hanya kagum"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Wanita hanya sekali seumur hidupnya jatuh cinta dengan sangat dalam, selebihnya hanya kagum"

~BJ. HABIBI~

Kini Agam sedang duduk di balkon rumahnya karena ia sedang cuti sakit sebab kemarin lambungnya kambuh, entah apa yang sedang ia pikirkan hingga tak tau ada yang mengetuk pintu.

"Gam umi manggil dari tadi enggak denger kamu, mikirin apa sih nak?" Tanya Aisyah.

"Maaf umi Agam enggak denger, besok Agam masuk kerja ya umi bosan Agam di rumah"

"Kalau sudah merasa baik boleh nak kamu kerja lagi, oiya kamu tau rumahnya nak Khansa kan tolong kamu bawa roti sama puding yang umi buat ke rumahnya"

"Sekarang umi?" Tanya Agam.

"Besok juga enggak papa sekalian kamu berangkat kerja nak, emang udah mendingan kamu mau berangkat sekarang" menaikkan sebelah alisnya.

"Hehe besok aja deh umi sekalian berangkat ke pusat" jawab Agam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Yaudah umi turun dulu, kalau kamu pengen puding ada di kulkas tapi rotinya jangan dimakan itu buat nak Khansa" ucap Aisyah.

"Ya Allah umi gitu banget sama anaknya"

Selepas itu Aisyah pun turun di ikuti oleh Agam dari belakang, Hasan yang melihat Agam turun segera memanggilnya untuk duduk di ruang tamu.

"Kenapa Abi?" Tanya Agam.

"Abi mau tanya sama kamu apa perempuan pilihan kamu anak yang bantuin kamu waktu di pukul sama orang asing itu" ucap Hasan, membuat Agam terdiam.

"Abi menolak pilihan Agam" ucap Agam.

"Enggak nak cuma dia masih muda kamu yakin, Abi pikir dia terlalu muda untuk menikah"

"Abi enggak usah khawatir Agam tidak terburu-buru untuk menikahinya , Agam akan coba membahas ini dengannya" ucap Agam meyakinkan Hasan.

"Umi setuju nak kalau kamu menikah sama nak Khansa, dia anak yang baik dan sopan santun" ucap Aisyah yang datang membawa teh hangat untuk Hasan dan Agam.

"Abi jangan terima perjodohan dari kyai Kosim" ucap Aisyah, yang membuat Hasan kebingungan.

"Kenapa umi dengan perjodohan ini?" Tanya Hasan.

love in meetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang