Dangerous Woman

576 50 15
                                    

Kedatangan sakura bagaikan petir kala hujan. Sangat tiba-tiba dan tidak terprediksi, bahkan sasuke tidak tau apa rencana sakura sekarang. Sakura sedang menghindarinya bahkan sekarang saat berkumpul di ruang keluarga sakura memilih duduk jauh darinya. Sasuke mendecih tidak suka, banyak hal yang harus ia dan sakura bicarakan.

Tentang hubungan meraka, tentang alasan Mengapa ia tiba-tiba ke London, bagaimana hidupnya disana, mengapa sulit menghubungi, dan tentang pesan yang sasuke kirim terakhir kali. Semua itu hanya tersimpan dalam benaknya. Bahkan saat bertatapan dengan mata Sakura keberaniannya seakan lenyap hangus tak bersisa. Kebencian jelas tersirat dimata itu, sungguh Sasuke tidak mau sakura menatapnya dengan tatapan seperti itu. Tapi ia tau letak kesalahannya dimana. Fatal.

Bermain dengan perasaan seseorang tentu akan berakibat fatal. Entah balasan apa yang sedang Sakura persiapkan untuknya. Yang ia yakini sekarang dia tidak bisa bersembunyi dimanapun, bersembunyi sama saja mati dalam kebisuan.

Sasuke teringat seminggu sebelum sakura tiba-tiba ke London sakura meneleponnya dan berpesan "Sayang jangan pernah bermain dengan api jika kau masih takut terbakar..

..dan kau tau balasan dari penghianatan kan?

Hening

Ya balasannya adalah kehilangan, itu mutlak" suara sakura terdengar sangat dingin di telinga sasuke. Ia pun sadar saat itu sakura sedang memberinya peringatan, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Setiap aksi menimbulkan reaksi.

Lamunan Sasuke buyar ketika karin tiba-tiba berdiri dan sedikit berlari kearah ibunya yang membawa Wine. Karin tiba-tiba membantu Mikoto menuangkan anggur dalam gelas dan menyerahkan pada sasuke dan selanjutnya sakura.

Sakura hanya tersenyum manis menggapai gelas yang dibawa karin sebelum tangan karin tiba-tiba melepas gelas tersebut dan membuat anggur itu tumpah ke baju sakura dengan indah. Semua orang yang ada disana menganga tak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat. Perlu di akui keberanian karin cukup tinggi, tapi sayang beribu sayang. Keberanian saja tidak cukup menumbangkan iblis yang tengah bangkit dari duduknya.

Sakura tersenyum melihat bajunya yang basah karna anggur itu.
"ah sayang sekali, seharusnya kau menumpahkan nya dari atas karin" Ucapnya dengan senyum tipisnya

"seperti ini" sambungnya

Sakura mengambil botol anggur yang terbuka dan mengarahkannya tepat diatas kepala karin. Karin hendak menghindar, namun rambutnya ditarik sakura sangat kencang sehingga ia terduduk dibawah. Merenungi rambutnya yang seakan lepas karin tidak sadar bahwa sakura telah menumpahkan anggur di kepalanya dengan smirk di bibirnya. Senyum angkuh yang sangat berbeda dengan yang ia lihat di mall.

Karin bergidik ngeri saat sakura mensejajarkan diri dan wajahnya tepat dihadapannya. Jari telunjuk sakura menyentuh dagu karin dengan penekanan sehingga iris mereka bersitatap.

"sayang sekali ya.. Padahal aku belum ingin menyentuh mu. Tak kusangka kau akan memulainya dulu, itu semakin mempermudah ku Kau tau?" ucap sakura

Berusaha membalas, karin mendorong tubuh sakura hingga membentur bawah sofa sehingga tangannya tergores pecahan gelas wine yang jatuh. Tangannya telah terangkat hendak menampar sakura

"touch her, you die" ucap sasuke yang saat ini berdiri tepat di belakangnya dan berjalan ke arah Sakura yang terduduk dengan senyum diwajahnya

"APA-APAAN KAU, DASAR TIDAK TAU MALU" Ucap Mikoto pada karin
"Sasuke bawa Sakura ke atas, obati dan ganti pakaiannya" imbuhnya dengan marah

Karin menyadari saat ini ia sedang ditatap oleh semua orang yang ada di sana. Malu. Tentu saja, niat hati ingin membuat malu sakura justru kini dirinya yang mendapatkan itu. Ia hanya menunduk malu sampai liquid bening turun ke pipinya.

LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang