Pamit

237 26 19
                                    

Sambil dengerin Pamit ya sayanggg

.
.

Engghh

Lenguhan samar keluar dari mulut kecilnya, manik hijaunya perlahan nampak terbuka. Menatap kosong atap kamar yang ia tempati sekarang. Pikirnya melayang jauh entah kemana, kosong. Hanya hampa? Bagaimana mendeskripaikan ini? Bahkan kata pun tak ada yang bisa menggambatkan perasaannya sekarang.

Gerakan melingkar di perutnya kembali menarik atensi manik hijau itu, menatap lekat pada sepasang onyx yang menatapnya lekat. Onyxnya berusaha menerawang, dibalik teduhnya mata itu apakah ada badai, atau justru kesejukan yang lain.

"Kau sudah bangun, sayang?"
Ucapnya masih terus menyelami emerald itu dalam

"Hmm" jawabnya

"Apa yang ada dikepalamu sekarang hm? Kenapa kau menautkan alismu?" Ia bertanya sambil menhulurkan tangannya ke dahi sang wanita

"Ehh, tidak. Hanya sedikit bingung" jawabnya

Sang pria yang masih menatapnya lekat mencoba mencari-cari kebohong dalam jawaban itu. Namun sayang, tak ada yang ia dapati. Menenggelamkan kepalanya dalam ceruk leher Sakura, kembali mengeratkan pelukannya seolah ia enggan untuk melepaskan sang wanita walau hanya barang sedetik pun. Mengendus aromanya serakah, seoalh ia tak akan punya kesempatan di esok hari. Mengecupnya dengan rakus hingga membuat tanda merah tercipta disana. Tidak hanya satu, bahkan 4 sampai 5 tanda merah telah bertengger di leher Sakura. Sasuke mungkin tak akan berhenti jika Sakura tak meminta. Ya tanda kepemilikan. Sakura hanya miliknya. Pikirnya.

"Sasuke berhenti, itu geli... ahh" ucap sakura menahan geli

"Kau harum dan itu menggodaku" jawabnya

"Ck, kau benar-benar mesum"

"Ya ya ya, si mesum ini hanya melakukan ini padamu" ucap sasuke mengeratkan pelukannya

"Ihhhh sebentar, tidak lagi Sasuke. Aku lapar, kita telah tidur lama dan sekarang perutku butuh makan" ucapanya panjang

Melihat jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi. Damn mereka tertidur lama.

Melepas rengkuhannya, Sasuke bangun dari tempat tidur. Sakura juga turut bangun, namun sebelum kakinya menyentuh lantai ia sudah bertengger di tubuh sang pria. Sasuke menggendongnya seperti koala. Sakura juga tidak menolaknya, ia justru mengeratkan kakinya di pinggang Sasuke, tangannya ia lingkarkan di leher prianya.

Menatap Sasuke sebentar, Sakura mengambil kecupan singkat.

"Selamat malam" ucapnya.

Sasuke terkekeh gemas dengan tingkah Sakura. Menuruni anak tangga mereka sampai di dapur. Sepi.  Semua orang sepeetinya sudah masuk dalam mimpinya masing-masing.

"Sayang, sepertinya masih ada sisa makan malam. Kau mau makan ini atau memasak?" Tanya Sasuke

"Emm Sasuke, kau ingin makan apa?" Posisnya kini telah turun dan memeluk Sasuke dari belakang

"Aku bebas, tapi jika boleh. Bisakah kau membuatkanku sup tomat sayang? Rasanya sudah sangat lama aku tidak makan masakanmu" ia menjawab sambil mengecup tangan sakura

"Kau seperti bayi Sasuke"

"Yayaya aku bayimu sayang" ucap Sasuke memutar tubuhnya menghadap Sakura

Mengecupi seluruh wajah Sakura, hinggi kini wajahnya basah air liur Sasuke.

"Sasuke berhenti, wajahku basah" ucapnya jengkel

"Hahahah baiklah nyonya muda uchiha" satu kecupan tetakhir ia layangkan di kening Sakura. Akhirnya ia hanya memilih duduk dan melihat Sakura memasak makanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang