The Past

280 19 3
                                    

Tepat seminggu sudah sejak kejadian itu, Sakura telah menceritakan berbagai hal kepada Ino. Termasuk pertemuannya dengan Jean. Ya pertemuan mereka sangat singkat dan terkesan lucu. Bahkan tawa tak dapat Ino tahan dari mulutnya.

Flashback

Takdir membawa langkah Jean menuju sebuah gang di pinggiran kota London yang tengah di guyur hujan merintik pada tengah malam.

Jean berjalan menyusuri gang tersebut tanpa terarah, ia hanya berjalan tanpa tujuan. Sampai ia lelah dengan sendirinya, ia akan kembali. Sampai seribu langkah telah ia tempuh, badannya yang terguyur hujan juga kian menggigil tak kala angin malam membelainya.

Rokoknya juga telah padam karna guyuran hujan, menengadahkan wajahnya ke atas. Pandangannya beredar, menatap sekeliling. Sepi. Namun masih dapat ia dengar eratan tikus yang saling beradu, nyanyian katak yang semakin lama di dengar akan semakin keras, dan tentunya langit yang masih terus menumpahkan airnya pada daratan, hujan ini seolah tidak akan berhenti sampai pagi. Pikirannya menerawang jauh, nyatanya dunia akan tetap berjalan walaupun duniamu saat ini sedang runtuh.

Huftt

Melanjutkan langkah kakinya, ia berhenti di depan tempat sampah yang cukup besar. Ukurannya cukup untuk menampung satu manusia dewasa. Mendekati tempat itu ia melempar botol yang telah ia pungut sejak tadi.

Prangg

Lemparan itu cukup keras hingga membangunkan seorang yang tengah terduduk tak berdaya di sebelahnya.

Ughhh

Suara lenguhan menyerupai cicitan kecil menarik perhatian Jean. Seolah ia kaget dan ia butuh bukti untuk memastikan skenario yang telah terputar di otaknya.

"apakah hantu benar ada?" batinnya

Ya, cukup konyol. Bagi orang seperti Jean mempertanyakan eksistensi hantu di dalam gang kecil di pinggiran kota, terlebih di jaman modern. Tapi siapa peduli? Ia hanya butuh bukti untuk menampik skenario dalam kepalanya itu.

Mendekat ke pinggir tempat sampah itu dengan pelan, betapa kagetnya ia saat todongan pisau kecil tengah bertengger di lehernya. Bukankah ini lebih buruk dari hantu hmm?

"katakan padanya, bunuh saja aku sekarang bajingan"

Jean terkesiap dengan lolongan di depannya, bukan karna apa. Ia hanya tidak mengerti arti bahasa itu. Jelas itu bahasa jepang. Dan sayangnya jean tidak bisa berbahasa jepang.

"oh wait girl, I can't speak Japanese. A-and please remove this, that's dangerous for me" ucapnya kikuk

Gadis itu terkesiap, ia pikir itu adalah orang bayaran yang akan membunuhnya. Perlahan pisau itu menjauh dari leher jean. Helaan nafas lega reflek jean tunjukan. Jean mengamati gadis didepannya dengan pandangan yang sulit diartikan. Gadis itu bahkan lebih buruk dari homeless. Bagaimana tidak? Kaos hitam yang ia kenakan sedikit robek di area perut, lengan dan punggung. Celana jeans yang berwarna hitam juga telah berubah warna menjadi coklat kumuh karena tanah, rambutnya yang sudah berantakan, wajahnya yang lelah dan menahan sakit, tampak juga beberapa luka lebam di wajah dan kulitnya yang terekspos, serta kulit yang menyeruput karna terlalu lama terguyur hujan. Entah sudah berapa lama gadis itu terguyur hujan.

"Hey, do you have a cigarette?" tanya sakura sambil duduk kembali

Jean hanya memandang sosok itu kaku, di situasi begini? Monolog nya pada diri sendiri. Namun, ia tetap mengambil rokok di sakunya, entah menyala atau tidak, jean tidak peduli.

"a lighter please?" tambah sakura dengan santai

Melempar korek api itu dan berhasil di tangkap Sakura. Ia mengamati kembali gadis di depannya. Gadis itu masih mencoba menyalakan pemantik itu, namun gagal. Tangannya terlihat gemetar.

"ck, You're troublesome". Ucap jean sambil berjongkok dan merebut pemantik di tangan sakura. Selanjutnya ia membantu sakura menyalakan rokok itu dan sialnya itu masih bisa menyala karna tersimpan di dalam jaket jean yang agak tranfer proof.

"thanks" ucap sakura samar

Selanjutnya hanya diam yang tersuguh diantara keduanya, sakura yang menyesap rokoknya dengan tenang dan jean yang menatapnya lamat. Ia masih heran, di dalam gang kecil yang gelap dipinggiran kota diwarnai juga dengan hujan yang terus merintik. Apa yang sebenarnya dilakukan gadis ini sendirian.
Tapi yang lebih penting dari itu semua, apa pedulinya? Ia bahkan baru saja melihat gadis itu. Ya mungkin hanya penasaran belaka atau kasihan. Entahlah, ia tak mau berpikir keras. Ia hendak bangkit dan pergi dari tempat itu segera.

Berapa langkah jean berjalan, ia menoleh tak kala mendapati sosok yang tadi ia temui kini tengah diseret paksa oleh dua orang. Sangat asing. Tampilan orang luar. Batinnya.

Akkkkhhhhh. Sial. Benar-benar perempuan yang merepotkan. Siallll.

Deg

Prang

Pisau yang beradu tepat dengan kakinya, dengan darah segar yang jean yakini adalah milik pria yang mengerang tadi tersuguh indah di kakinya.

Didepannya kini tersuguh pertarungan 2 lawan 1 antara gadis berambut pink dengan 2 pria. Satu tumbang karena tusukan di peeutnya. Satu lagi memukul kepala gadis itu dengan benda tumpul yang ia raih dijalanan itu. Terhuyung.
Gelapan jean menyaksikan itu semua, sampai ia membaca kalimat yang gadis itu lontarkan, sebelum ia tersungkur pingsan.

Runnn. Hiks. Run. Please. Hiks

Tidak lari, langkahnya justru membawa ke tengah perkelahian itu, reflek membabi buta ia berikan pada orang yang tengah menatapnya remeh.

Fuck off, ucapnya

Tak butuh waktu lama bagi jean untuk mengalahkan pria itu, membawa gadis itu dalam dekapannya, ia melangkah pergi.

"My apartment, please" ucap sakura sebelum kesadarannya menghilang

"Shit, i dont know who are you, and where your apartment. How can i take you home. Oh shiittt." Ucapnya gusar

Tanpa berpikir panjang ia membawa gadis itu ke rumahnya. Ya rumah jean, rumah yang berbentuk sebuah bangunan, bukan orang.

Harinya benar-benar sial.

'Rumahnya telah hancur, sekarang kemana dia akan pulang?'

Kalimat yang cocok untuk menggambarkan betapa hancurnya 'rumah' dua manusia yang baru pertama kali bertemu ini.

Flashback end.

.
.

Jujur ya, author uda lama bgt ga comeback buat nulis..
Karena apa???
Karena mood nulis lagi jelek bgt, trs juga kek ga makin lama makin dikit ga si yg comment hshshhs
.
.

Dh gitu aj ya. Hope u like it🥹

LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang