-☆🌙*

13 2 0
                                    

Kali ini, aku sangat yakin bahwa ada sihir pada suara Peri Tidur, karena kata-kata tertarik keluar dari mulutku begitu dia menawarkan diri untuk mendengarkan. Seolah-olah aku adalah bendungan yang menahan air keresahan hingga melebihi batasnya, dan dia datang untuk membuka pintu air dan mengalirkan keresahan itu.

“Sekarang aku ... sudah dua puluh tahun, dan aku takut.” Aku memulai dengan sedikit gemetar. Mataku kembali panas, didesak oleh emosi.

“Aku takut untuk melangkah ke dunia di mana aku tidak lagi menjadi anak-anak dan harus berperilaku seperti orang dewasa. Aku tidak ingin mengecewakan orang-orang yang merawatku selama ini, tetapi aku juga tidak yakin akan bisa menjadi seseorang yang membanggakan. Aku....”

Kurasa emosi lebih mewakili keresahanku dibandingkan kata-kata, sehingga hanya itu yang dapat kusampaikan, dan entah bagaimana Peri Tidur dapat memahami itu. Dia menatap mataku, dan sebuah jembatan khayalan yang menghubungkan benakku dengan benaknya bisa kurasakan kehadirannya. Lalu begitulah aku melepaskan semua keresahan itu.

Aku tidak benar-benar mengerti bagaimana sebuah data bisa berpindah dari satu perangkat ke perangkat yang lain, tetapi kupikir pasti akan sama seperti yang terjadi saat ini. Apa yang kupikirkan dan kutakutkan, semuanya mengalir melalui jembatan ke Peri Tidur. Dan begitulah caranya dia mengetahui segalanya.

“Terimakasih karena sudah membaginya denganku,” katanya. “Em, mungkin ini tidak membuatmu menjadi lebih baik atau lebih bersemangat.”

Peri Tidur kelihatan ragu, tetapi aku penasaran sehingga aku meyakinkannya melalui tatapan mataku.

Dia pun kemudian melanjutkan. “Takut itu wajar, kok. Tapi kamu bisa belajar untuk memahami dan mengatasinya. Pelan-pelan saja. Hadapi dengan perlahan.” Tatapannya jernih dan tulus, dan kata-katanya mengalun ke dalam telingaku. Kelak, ucapannya ini tersimpan dalam hatiku dan akan selalu kuputar ulang ketika keadaan tidak berjalan baik.

Rasa takutku masih ada, tetapi sekarang aku sudah lebih tenang. Keresahanku masih ada, tetapi tidak lagi bergejolak liar.

“Lalu, sebenarnya kamu sudah melakukan hal yang, walaupun kelihatannya kecil dan sederhana, memberikan efek yang cukup besar untuk seseorang.”

•••

Hadapi pelan-pelan aja, tidak perlu terburu-buru, kata Peri Tidur.
🌙

I Wish You Good NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang