Eleven

1.6K 150 83
                                    

Vote dulu sebelum baca ♡



Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu oleh para murid Hogwarts telah tiba. Semua murid sudah berkumpul di halaman depan dimana ada Profesor McGonagall dan Mr. Filch yang akan menemani mereka semua dalam perjalanan menuju ke Hogsmeade.

"Ingat, kunjungan ke Hogsmeade adalah suatu kehormatan. Bila kalian menjelekkan nama sekolah, maka kehormatan itu tidak akan di izinkan lagi. Jika surat izin tidak ditandatangani, tidak boleh berkunjung. Itu peraturan." Tegas Profesor McGonagall sambil menatap anak-anak muridnya yang berbaris dengan rapi di depannya.

Semua murid langsung memberikan surat izin berkunjung mereka pada Mr. Filch yang bertugas untuk mengumpulkan semua surat izin sebelum mereka diperbolehkan berangkat ke Hogsmeade.

"Yang punya surat izin, ikuti saya. Yang tidak punya, tetap diam disini." Ucap Mr. Filch dengan raut wajah tidak ramahnya.

Mr. Filch berjalan lebih dulu di depan, memimpin jalan untuk para murid yang baru pertama kali menginjakkan kaki mereka di Hogsmeade.

"Rombongan ke Hogsmeade, ayo berangkat sekarang. Jangan sampai ada yang terpisah!" Teriak Mr. Filch.

Para murid yang tadinya berjalan terpisah-pisah langsung berkumpul menjadi satu kelompok besar setelah mendengar teriakan dari Mr. Filch, mereka semua tidak ingin mencari masalah dengan penjaga sekolah yang terkenal pemarah itu.

Sesampainya di Hogsmeade, semua murid terlihat sangat senang dan juga antusias, apalagi murid tahun ketiga yang baru pertama kali ke Hogsmeade, mereka semua langsung berlarian menjelajahi setiap toko yang ada di desa kecil yang indah itu.

"Kita mau kemana dulu?" Tanya Ricky yang bingung ingin memasuki toko apa lebih dulu.

"Mencar aja deh dulu, kalau udah selesai belanjanya baru nanti kita ngumpul semua di Three Broomsticks." Usul Sungchan, dan dibalas dengan anggukan setuju dari teman-teman Slytherinnya.

Mereka semua langsung berpencar ke toko tujuan masing-masing. Ada yang ke toko pakaian untuk membeli baju baru. Ada yang ke toko alat tulis untuk membeli pena bulu dan tinta yang baru. Ada juga yang hanya berjalan-jalan santai menikmati indahnya desa kecil yang nyaman itu.

Zhang Hao berjalan pelan mengikuti teman-teman Slytherinnya yang berbondong-bondong masuk ke dalam Honeydukes.

"Hao, cepetan! Lelet banget jalannya kaya siput aja lo!" Matthew menarik lengan Zhang Hao agar Prefek Slytherin yang manis itu bisa berjalan lebih cepat lagi.

"Iya, sabar. Lo duluan aja masuk ke dalam, nanti gue nyusul." Suruh Zhang Hao sambil mengibaskan tangannya menyuruh Matthew masuk lebih dulu tanpa perlu menunggunya.

"Ya udah, gue sama Keita masuk duluan. Cepetan masuknya, entar lo diculik kalau lama-lama sendirian diluar." Ucap Matthew mencoba untuk menakut-nakuti Zhang Hao, tapi tentunya Zhang Hao mana takut dengan ancaman kecil seperti itu.

"Iya sana masuk." Suruh Zhang Hao, lalu Matthew pun langsung berlari masuk ke dalam Honeydukes sambil menarik lengan Keita. Zhang Hao hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat bagaimana teman-temannya yang sedang berdesak-desakan ingin masuk ke dalam toko permen itu.

"Hao, lo ga masuk?" Tanya Giselle yang baru saja datang bersama dengan Karina.

"Nanti dulu deh, penuh gitu gimana bisa masuknya." Ucap Zhang Hao sambil menunjuk ke arah pintu masuk Honeydukes yang dipadati oleh banyak murid yang ingin berbelanja disana.

"Sini ikut masuk sama kami. Gue ga mau lo tiba-tiba hilang, entar siapa yang gue unyel-unyel kalau lo ga ada?" Ucap Karina sambil mengaitkan lengannya pada lengan kanan Zhang Hao, lalu disusul oleh Giselle yang ikut mengaitkan lengannya pada lengan kiri Zhang Hao.

Potion • BinHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang